Fall for Summer

Fall for Summer

Oleh:  NS Jade  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat
25Bab
6.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dunia Fall William Reed yang teratur tiba-tiba dibuat jungkir balik sejak kepindahannya ke kota New York, dan bertemu dengan gadis pirang di sebuah bar retro, yang kabur keesokan harinya saat one night stand. Namun takdir berkata lain. Fall kembali bertemu dengan si gadis penggoda. Summer Reese, penulis novel sekaligus tetangga seapartemennya yang kembali memberikan penawaran nakal pada Fall: Teman Bercinta. Apakah Fall akan menerimanya? Atau Fall malahan jadi penasaran dan mencari tahu: Kenapa gadis seseksi Summer, segampang itu memberikan penawaran nakal pada dia, pria yang baru dikenalnya dalam waktu satu hari? This book contains emotional roller coaster, sexual tension and situation, humor, and of course Sexy gentleman who's curse with a sexy British accent.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
sandgirl
Baguuus banget, susah banget sekarang nemu karya yang ala luar kayak gini dengan diksi dan world building yang sesuai. Kak Jade, kapan update lagi? Please ♡
2022-11-10 16:00:11
0
user avatar
lunalove
love it.... serasa bc novel luar negri....
2021-06-16 13:05:53
1
25 Bab

Chapter 1. Unreal & Hella Hot!

FALLTelunjukku memencet bel kamar 373 selama dua kali, dan wajah konyol sobatku Corbin yang muncul ketika pintu terbuka. Sambil tertawa-tawa, kami berjabat tangan ala 'bro' yang menggunakan kecepatan tangan, tonjokkan, siku, dan bahu selama beberapa detik.Yeah, benar-benar kekanak-kanakkan.Akhirnya aku masuk ke dalam apartemennya yang baru, dan langsung menanyakan kabar masing-masing. Aku menceritakan tentang keadaan keluarganya, memberikan surat dan brownies cokelat yang dititipkan ibunya. Saat dia membaca surat lalu melakukan panggilan, aku berjalan-jalan melihat keadaan apartemen yang lebih besar dan modern dari apartemennya yang lama.Intinya, ada 3 kamar tidur, ruang tamu, ruang dapur, dan kamar mandi luar.Aroma cat bercampur dengan pengharum ruangan yang manis tercium--saat kakiku melangkah memasuki kamar yang pintunya terbuka yang ternyata lumayan luas dan punya kamar mandi
Baca selengkapnya

Chapter 2. Bloody Prank!

FALLGadis itu tersenyum, lalu mengedipkan sebelah matanya.Padaku?"Dia mengedip padaku, Man," sambung Cody."Nah--tidak. Sudah jelas aku yang tepat sejajar dengannya. Dia mengedip padaku, tahu!" balas Nick.Gadis itu bertolak pinggang, mengedip lagi sambil menunjukku.Aku menoleh ke kiri dan kanan. Ternyata semua serigala merasa--gadis itu mengedip dan menunjuk pada mereka.Apa aku yang terlalu percaya diri?Atau mereka?Kepala gadis itu miring ke kiri, memanggilku dengan menjentikan telunjuknya."Aku?" Cody menunjuk dirinya sendiri, tapi gadis pirang itu menggeleng. Kami semua jelas menertawainya.Akhirnya aku dan Nick menunjuk diri sendiri dengan bersamaan. Gadis itu tergelak, karena serigala lain ikut menunjuk diri sendiri.Masa bodoh deh, dipilih atau tidak, aku memutuskan menghampiri gadis yang sekarang sedang tersenyum dan mengangguk padaku. Astaga,
Baca selengkapnya

Chapter 3. Bloody One Night Stand

FALLAku menghirup napas dalam-dalam, menggosok-gosok telapak tanganku pada kain chino di pahaku. "Ayo ayo..." ajakku gugup, berdiri, dan mengulurkan tanganku yang langsung dia sambut dengan mata menari-nari. Saat yang bersamaan terdengar erangan di belakangku.Ketika berbalik, aku disuguhi cengiran dan jempol dari Nick, juga gaya konyol Cody. Dan tentu saja tampang cemberut dari Lanie.Bloody hell, aku benar-benar melupakannya. Dan ini semua gara-gara gadis yang tangannya sekarang berada di genggamanku. Aku balas memberikan jempol pada Nick dan Cody, sebelum kami berjalan ke luar dari RB.Kuremas tangannya pelan. "Ke mana, kita? Aku belum punya tempat tinggal. Kamar temanku juga lumayan jorok. Gimana kalau tempatmu?"Sam menggeleng. "O-té.""Hotel? Di mana?" senyumku geli. Dia balas tersenyum, menunjuk ujung jalan, lalu belok kiri. "Jalan saja, nih? Atau naik taksi?"Sa
Baca selengkapnya

Chapter 4. Sam, Summer, F*ck Buddy, & Firstime

FALLSam tersenyum, mendekatiku. Jelas aku mundur. Lalu pandangannya teralih ke bawahku dan terkesiap.Otomatis aku mengikuti pandangannya. Dan apa yang kulihat membuatku merutuk.Luar biasa, Fall! Saking terkejutnya, kau sampai tidak merasakan telah menginjak pecahan cangkir."Jangan ke mana-mana!" seru Sam dengan nada panik."Memang aku mau ke mana?" balasku kesal sambil melihat keadaan kakiku. Ternyata, banyak pecahan cangkir kecil-kecil bertebaran menusuk telapak kaki kananku.Sam mengambil kursi terdekat. "Duduk di sini, biar aku yang ambil pecahannya." Kuikuti arahannya. Dia berjongkok dan mengangkat kakiku di depan wajahnya. "Whoa, telapak kakimu sudah seperti kepala shower!" Sudut mulutku mengedut mendengar pernyataannya. "Yang dua ini cukup dalam. Sebentar, aku ambil kotak P3K dulu.""Enggak usah!" bentakku, tapi dia malahan berlari tidak mempedulikanku. Sam datang dengan peralatannya,
Baca selengkapnya

Chapter 5. Sejak Kapan Cintamu Padanya Tumbuh?

FALL Mataku menyipit. "Masa?""Ya, ini pertama kalinya aku mengajak seseorang untuk menjadi fück buddy-ku; dan yang semalam, itu juga pertama kalinya untukku," balas Summer tepat menatap mataku. Lalu matanya menari-nari. "Berarti kita sama-sama yang pertama.""Ya." Aku tidak bisa menutupi senyumanku, lega mendengar pernyataannya. "Tapi aku belum menyetujui, loh!" "Oh iya, aku kan memberimu waktu lima hari. Sekarang," Summer bangun dari tidurnya, duduk di tepi ranjang, "kau ganti baju dulu, atau kita ganti baju bareng-bareng?"Aku berdecak, sudut mulutku mengedut. "Dasar penggoda.""Lagi pula, semalam aku sudah melihat tubuhmu. Kau begitu kekar, aku ingin menjilat semuanya."Aku mengerang, bangkit dari tidurku. "Aku mau mandi dulu.""Mau pinjam handuk merah mudaku?"Aku terkekeh. "Trims, aku punya handuk sendiri.""Oke deh, kau mandi, aku ganti baju di sini."
Baca selengkapnya

Chapter 6. Pria Inggris-ku

FALL "Hey, lagi asyik bengong, ya? Sudah masuk jam makan siang, nih," kata Clarissa Regan, gadis sintal pirang sekaligus rekan sefirmaku--yang tiba-tiba muncul di ruanganku yang masih berbau apak dan belum tertata rapi sepenuhnya. Ini jelas bukan aku."Sebentar, lima menit lagi. Aku enggak bakalan kabur dari acara mentraktir ini, kok."Mata hijau gioknya menyapu sekeliling ruanganku yang cukup besar bernuansa klasik ruangan kantor alias belum ada sentuhan personal. "Wow, ruangan ini jauh lebih rapi dari tadi pagi... tinggal kurang satu.""Apa?""Vas bunga, kalau bisa bunga hidup. Jadi sekalian mengharumkan ruangan. Soalnya, baru juga dua minggu tidak ditempati, ruangan ini sudah bau apak.""Memang," kataku dengan kening berkerut, "vas bunga hidup sepertinya agak tidak praktis.""Iya, sih, aku juga mengganti mawarku seminggu sekali, tapi ketidakpraktisan itu sebanding, bahkan lebih banyak
Baca selengkapnya

Chapter 7. Cemburu

FALL"Sudah waktunya pulang," sahut Clarissa, bersandar di palang pintu dengan manisnya."Aku lupa waktu, bahkan tehku saja belum kuminum." Aku mematahkan leherku ke kiri dan ke kanan lalu berdiri dan melakukan sedikit peregangan. "Sepertinya besok aku harus mulai lari--dan daftar ke gym.""Aku juga sering lari, tapi tiap sabtu dan minggu." Jari Clarissa mengetuk-ngetuk dinding pintu. "Mau bareng nggak, kita kan searah?""Trims, tapi aku menunggu teman--""Teman yang tadi siang menciummu, kan?" Mata gioknya menari-nari; aku tersenyum dan mengangguk. "Waktu aku mau mengambil sesuatu di mobilku, temanmu itu bersiap masuk ke dalam Limosin."Aku memejamkan mata, menggeleng-geleng. Ya Tuhan, jangan bilang dia meninggalkanku lagi demi Brad. "Kau tahu dengan siapa?" "Tidak." "Jam berapa?"Clarissa memainkan ujung rambut pirangnya. "Sejam yang lalu."Kulihat jam di dinding, ma
Baca selengkapnya

Chapter 8. Superman & Lingerie Merah Muda Berenda

FALLJariku terus menari pada keyboard laptop, tapi mataku selalu kembali pada Summer yang sedang mengetik di ponselnya. Yeah, sambil menjilat lollipop-nya.Terkutuklah aku. Kalau begini caranya, bagaimana aku bisa fokus?Benar katanya, dia tidak ribut apalagi menggangguku. Dia malahan duduk bersandar pada kepala ranjang, sibuk menulis sesuatu di bukunya, lalu kembali mengetik di ponselnya. Tapi kenapa aku ingin diganggu?Jam di dinding menunjukkan setengah sepuluh malam. Tanpa terasa sudah hampir dua jam kami tidak berbicara.Aku mendesah, mataku tertuju pada layar laptop dan terkekeh melihat ulah ketololanku. Aku langsung menghapus ketikan kacau tersebut."Ada yang lucu?" Summer menyelipkan pensil di daun telinga. Aku tersenyum, membetulkan letak kacamataku. Dia malahan memiringkan kepalanya. "Kau tidak mungkin bisa lebih tampan dari ini.""Sori?""Aku di kamar berdua saja dengan
Baca selengkapnya

Chapter 9. Getaran di Ranjang, Matt Damon & Mark Wahlberg

FALL"Aku nggak..."Omonganku terpotong dengan getaran di ranjang. Tidak, ranjangku tidak bisa bergetar. Getaran terus-menerus ini berasal dari ponselnya. Kami meraba-raba sampai aku yang menemukannya di balik selimut. Saat melihat nama di layar ponselnya, aku tahu ini tidak akan berakhir baik. "Dari siapa?" bisik Summer."Brad. Kau mau mengangkatnya?" tanyaku dengan nada yang kuusahakan biasa saja.Summer merapikan lingerie di tubuhnya, mengambil ponselnya dari tanganku, lalu turun dari ranjang. "Braad... oh halo juga, ya ini dengan Summer. Mabuk parah dan memanggil namaku...? Ehmm," dia mengangguk, "di Carillon Bar... ya, aku segera ke sana." Dia mengambil jubah di lantai, lalu memakainya. "Fall aku--""Kau nggak harus pergi..." aku berdiri, mendekatinya, "dia sudah dewasa, itu bukan tanggung jawabmu.""Sebentar saja, nanti setelah mengurusnya--""Kau akan kembali ke sini, begitu?"Summer meng
Baca selengkapnya

Chapter 10. Hari Mengangguk Nasional

FALL "Reed!" seru Zeke, matanya tertuju pada sesuatu di belakangku, "bukannya itu gadis seksi yang menciummu kemarin?"Aku langsung menghentikan aktifitas makan siangku dan menoleh. Ternyata Summer dan temannya sedang berjalan ke arahku. "Hai, Fall," senyum gadis cantik-eksotis yang rambut panjangnya sekelam malam, sahabat sekaligus rekan sekerja Summer, "kita bertemu lagi.""Hai juga, Raline." Aku berdiri, tersenyum. "Mau bergabung dengan kami? Tempatnya juga penuh..." mataku melirik Summer yang menatapku tanpa ekspresi, "Halo, Summer..."Yang membuatku terkejut, Summer hanya menjawabnya dengan anggukkan. Pada saat bersamaan, kakiku disenggol oleh Rhys yang duduk di sampingku. "Mau bergabung?" ajakku."Trims, tapi kami sudah ditunggu," balas Raline, menunjuk meja di pojok yang dipenuhi teman-temannya. "Oke," anggukku, "bollocks!" makiku tanpa sadar saat kakiku
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status