Share

Part 113 Kalut 2

Author's POV

"Kamu salah. Andrean bukan anak serakah. Sedikit pun dia nggak pernah menyinggung harta peninggalan keluarganya. Sejak kecil dia hidup jauh dari kata mewah. Lihat bagaimana cara hidup dia selama ini?"

"Dan papa mau membandingkan dengan kehidupan Hendriko?"

"Nggak usah dibandingkan karena semua sudah terlihat dan orang lain pun tahu itu."

"Sekarang mama tahu hati papa condong ke mana. Pantesan Hendriko keluar dari perusahaan papa nggak benar-benar membujuknya untuk diajak kembali. Perusahaan itu asalnya memang bukan milikmu, Pa. Tapi papa yang membesarkannya seperti sekarang ini." Bu Salwa mulai emosi saat merasa putranya di banding-bandingkan.

"Kalau nggak ada perusahaan Pak Nardi yang hampir gulung tikar, Papa juga nggak akan bisa memiliki usaha sebesar ini. Keluarga papa hanya punya modal tapi nggak punya wadah usaha. Sebenarnya kami saling melengkapi, Ma. Sudahlah, kita sudah sama-sama tua. Nggak usah lagi punya ambisi yang memalukan diri sendiri." Setelah berkata dem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
Kasihan Miranda dan Hendriko ,yang ikut merasakan kepedihan atas kelakuan ortunya
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
kasihan Miranda. dia ikut menanggung dosa orangt uanya.
goodnovel comment avatar
Barra
anak jangan ikut menaggung biar di tanggung orang tuanya saja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status