Share

Part 120 Malam dan Hujan 1

Author's POV

Acara aqiqah baby Kalandra berjalan dengan lancar. Andrean tidak mengundang banyak orang. Hanya kerabat dekat dengan beberapa rekan bisnisnya saja. Juga anak-anak panti asuhan beserta pengurusnya.

Pukul sembilan malam yang tertinggal di sana hanya Hendriko, Miranda, dan Bu Evi. Keluarga Tante Verra baru saja pamitan berbarengan dengan Pak Darmawan. Pria itu datang tanpa istrinya.

"Jadi kamu belum menjenguk Mama Salwa?" tanya Andrean pada sang adik ketika mereka duduk berdua minum kopi di teras depan. Tadi papanya sudah cerita kalau Bu Salwa jatuh di depan kamar mandi dan mengalami stroke dan sekarang menjalani perawatan di rumah sakit.

Hendriko menggeleng.

"Kenapa?"

Hendriko diam.

"Mamamu butuh support dari kamu."

Hendriko mendesah panjang. Dia heran dengan sikap kakaknya yang masih peduli. Meski hanya sekedar dengan kata-kata.

"Papa sudah memberitahumu tadi, kalau Mama Salwa rindu dan ingin bertemu sama kamu. Datanglah sebagai putranya. Bukan sebagai orang yang menghakim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Andrean baik dan lapang sekali hatimu ......
goodnovel comment avatar
Idadalia Mutiara79
nyesek kalo inget Fariq, laki laki baik,,, buang aza Karina... kykny Fariq jodohnya anak ART yg kerja di rmh Fariq embun
goodnovel comment avatar
istriyangdisyng
bang fariq blm bisa move on sama embun
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status