Share

Part 122 Cinta tak Pernah Mati 1

Author's POV

Senyum Bu Salwa terlihat sinis, karena pengaruh dari bibirnya yang miring sebelah. Rasa hati ingin memanggil nama putranya, tapi tidak ada suara yang keluar. Kata Pak Darmawan bicaranya sang istri sudah pelo. Kondisi tubuhnya lemah pada salah satu sisi badan. Dan sekarang sedang di tangani oleh dokter spesialis terbaik di rumah sakit itu.

Air mata mengalir dari sudut netra Bu Salwa. Bu Atun yang menemani sejak kemarin segera mengambil tisu dan mengelapnya. Miranda juga lebih mendekat dan mengusap lengan mama mertuanya.

"Sejak kemarin, Nyonya nyariin Mas Hendriko terus," ucap Bu Atun sambil mengelap air mata majikannya. Dan Hendriko hanya memandang wanita yang mengajaknya bicara.

Dia enggan bersuara. Perasaannya tak menentu. Antara iba dan kecewa. Anak mana yang tega melihat wanita yang melahirkannya sakit seperti itu. Wanita yang telah menghujaninya dengan kasih sayang. Namun dibalik semua itu, ada anak yang kehilangan kasih seorang ibu.

Tangan Bu Salwa hendak meraih put
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Nurmila Karyadi
yaah kok kena stroke sih...harusnya kena sakit mental donk,darmawan nikah lg .........
goodnovel comment avatar
Avi Putriana
Tante Vera " Syaitanirrojim buat pelakor " ngakak Tan, ...... gooddah Tante.. mewakili para readers embun... Mantab mas Andre... tegas jadi suami
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
jangan coba coba mendekati masa lalu y mas ..andrean
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status