Share

Bab 18 Remuk Jiwa dan Raga

Bab 18 Remuk Jiwa dan Raga

Sinar mentari menelisik dari jendela kamar berhasil membangunkan Rania. Seakan terbangun dari mimpi buruk, Rania merasakan sebagian tubuhnya bagian bawah sakit, bahkan punggung terasa nyeri. Dia tidak yakin bisa berjalan dengan normal, padahal pagi ini ada kuliah. Semalam dia sudah mengirim pesan pada Cika kalau harus menginap.

Beberapa kali mengerjapkan mata, Rania mencoba mengumpulkan nyawanya. Dia mencoba menggerakkan badan supaya tidak kaku.

"Nona sudah bangun? Ini saya bawakan sarapannya." Rania merasa malu diperlakukan berlebihan oleh asisten RT Pak Aldo yang bernama Bi Surti.

"Bi, panggil saja Rania atau Nia! Jangan panggil Nona, saya jadi nggak enak." Bi Surti hanya mengulas senyum sambil meletakkan nampan berisi sepiring nasi goreng dan segelas susu. Aromanya menguar sampai ke indra penciuman Rania hingga menggelitik perutnya. Terdengar bunyi perut keroncongan, nyaring sekali membuat keduanya menahan tawa. Rania pun tersipu malu.

"Sepertinya sarapann
D Lista

Jangan lupa tinggalkan komentar dan love nya yuk. Terima kasih.Salam sehat selalu. Kasih gem juga ya. biar semangat UP sampe tamat🥰

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status