Share

Bab 22 Jangan Main-main

Bab 22

Mobil yang dikendarai Abi berhenti di depan sebuah ruko yang difungsikan sebagai kantor konsultan. Entah apa profesi dari Irvan teman dari dosennya itu, Rania tidak ingin sok tahu meski jiwa penasarannya meronta. Pakaian Irvan terlihat rapi pun sering memberi tatapan tajam penuh selidik. Bisa saja profesinya adalah dokter kalau dilihat dari jasnya. Namun Rania ragu karena tidak ada nametag yang tersemat di bajunya.

"Bi, kenapa ada dia bersamamu?" tanya laki-laki itu heran. Dia mendaratkan pant*tnya ke kursi belakang, lalu Abi melajukan kembali mobilnya.

"Sudah, naik aja kenapa? Pakai nanya yang nggak penting," jawab Abi tak acuh.

"Ckkk, jangan main-main, Bi. Urusannya dengan polisi, lho." Irvan memberi ancaman, tetapi diabaikan oleh Abi. Sementara itu, Rania yang paham maksud ucapan penumpang di belakang hanya melirik sekilas dari spion, lalu beralih melirik pengemudi yang tengah fokus dengan jalanan di depannya.

Hening, suasana tak menggambarkan bahwa ada tiga orang di dalam mo
D Lista

Jangan lupa tinggalkan komentar dan tap love ya. Makasih dah baca ceritaku. Salam sehat selalu. Baca juga cerita tamatku. Ada best seller Istri yang kabur di malam pertama menikahi adik ipar sendiri

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
D Lista
iya begitulah...
goodnovel comment avatar
senja
mulut orang desa memang kepo mau gimana lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status