Share

Bab 74

"Bagaimana, apa kamu mau saya tiduri dulu, baru kita menikah." Sebastian kembali mengulang perkataannya.

Bulu kuduk Zia merinding ketika mendengar perkataan Sebastian yang begitu sangat mengerikan. Dengan cepat Zia menggelengkan kepalanya.

"Saya sudah tua, bahkan kamu juga mengatakan saya ini sudah tua. Itu artinya saya tidak punya waktu untuk bermain-main seperti anak ABG yang menghabiskan waktunya untuk berpacaran. Masalah pacaran, kita bisa melakukannya setelah pernikahan." Sebastian tersenyum sambil menikmati wajah cantik calon istrinya.

Apa yang dikatakan Sebastian memang benar. Namun pernikahan secara mendadak, membuat Zia tidak percaya. Apalagi selama ini hubungannya dengan Sebastian hanya sebatas bos dan juga bawahan.

Zia tidak munafik, bahwa dia mengganggu ketampanan serta karisma Sebastian. Namun dia juga tidak yakin akan pernikahan seperti ini.

"Tapi kan nggak mesti harus secepat ini juga kali, pak." Zia berkata dengan frustasi.

Setelah menikah, apakah Sebastian akan mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status