Share

Bab 78

Gadis yang awalnya sok jual mahal mendadak mengatakan cinta setelah diberi rumah mewah. Jelas saja membuat Sebastian curiga.

Zia mengusap air matanya dan kemudian tersenyum manis.

"Tentu saja karena mas kasih mahar rumah mewah. Apa lagi kalau maharnya ditambah uang, beserta seperangkat perhiasan berlian. Pasti cinta Zia akan semakin bertambah hingga penuh dan melimpah." Gadis imut itu tersenyum manis memandang wajah calon suaminya yang sudah masam.

"Mulut mu ya Zia, kamu sungguh tidak berperasaan."

Sebastian mendorong tubuh Zia hingga pelukan gadis itu terlepas.

"Ha... Ha... Mas, Zia hanya berkata jujur, sejujur-jujurnya. Zia cinta mas, pakai banget. Apa lagi kalau maharnya ditambah. Makan di rumah makan Padang aja boleh tambuh ciek. Masak mahar gak boleh tambuh ciek." Zia tersenyum usil menjahili calon suami tuanya.

"Kamu matre." Sebastian memukul sayang kening calon istrinya.

"Is pelit." Zia mengusap keningnya yang tidak sakit.

Sebastian membalikan tubuhnya dan berjalan meninggalk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status