Share

Bab 82

Zia merasa lega karena sudah membawa adik-adiknya keluar dari rumah panti yang sudah membesarkannya. Akan tetapi hati Gadis itu tetap tidak tenang. Karena mengingat kondisi Aisyah ketika dilarikan ke rumah sakit.

"Mas, gimana ya kabarnya Aisyah?" Tanya Zia. Ada rasa tidak enak karena terlalu merepotkan Sebastian. Namun saat ini hanya Sebastian yang benar-benar bisa menolong adik-adiknya.

"Jam 2 dini hari dokter akan melakukan operasi," kata Sebastian.

"Operasi apa mas?" tanya Zia.

"Dengan terpaksa satu kakinya harus diamputasi." Sebastian mengusap kepala Zia. Ia berharap Zia bisa kuat ketika mendengar berita ini.

Deg!

Mendengar kata amputasi, jantung Zia seakan lepas dari tempatnya. Apakah kondisi Aisyah separah itu?

Aisyah masih sangat kecil, bahkan hari ini dia ulang tahun yang ke tujuh, namun mengapa harus mendapatkan kado yang begitu sangat buruk?

"Zia gak mau jika Aisyah kehilangan kakinya. Aisyah sangat aktif, dia suka lari. Bagaimana jika kakinya sudah gak ada." Zia menangis ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status