Share

Bab 167

"Hira akan menjadi kakak, kakak yang manis." Lagi-lagi Zahira melihatkan deretan giginya yang putih dan bersih.

"Zahira, kamu tidak bercanda?" Sebastian memandang Zahira dengan jantung berdebar kencang.

"Tidak, sekali lagi Hira ucapin selamat. Untuk selanjutnya, Paman bisa membawa Bibi periksa ke dokter spesialis kandungan."

Sebastian memandang istrinya dengan wajah tersenyum namun mata berkaca-kaca.

"Sayang apa kamu dengar tadi apa yang dikatakan Zahira?"

Zia tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Apa beneran Zia a hamil mas?"

"Hasil alat tes kehamilan ini 99% akurat Bibi. Namun kita nggak juga sih berani mengatakan 99% jadi kita bisa mengatakannya 95% akurat jadi kemungkinan hasil ini salah sulit." Zahira menjawab dengan yakin.

"Jadi Bibi hamil?" Zia memandang Zahira dengan mata berkaca-kaca.

Kabar ini sungguh membuat ia bahagia. Sebastian tidak menuntut untuk memiliki anak dalam waktu cepat. Namun pria itu selalu mengatakan tentang anak. Tampak jelas bahwa Sebastian merinduka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status