Share

Bab 171

Bu Mona terlihat sangat cemas dan juga frustasi. Mengapa para mahasiswa yang selalu dikenal sebagai kelompok cendikia, bisa berbuat seperti ini. Apakah rasa kemanusiaan mereka sudah mati? Apakah pantas Sherina yang menanggung semua dosa keluarganya.

"Lalu bagaimana pak, nyawa Sherina bisa tidak tertolong jika kita tidak dapat pendonor."

"Saya akan pergi mencari pendonor di sekitar rumah sakit. Biasanya orang-orang di sini banyak yang mau menjadi pendonor darah." Kata pak Andi. Para tukang gojek dan pedagang yang mangkal disekitar rumah sakit, biasanya mau mendonorkan darah, asalkan pihak keluarga mau memberikan uang sesuai dengan kesepakatan.

"Semoga kita bisa mendapatkan banyak pendonor. Apa pak Andi butuh di temani?" Tanya ibu Mona.

"Tidak usah," jawab pak Andi.

"Berapa mereka minta uang untuk satu kantong darah, pak?" Tanya ibu Mona.

"Dengar kabar 1 hingga 1,5 juta."

"Jika pak Andi tidak ada uang, kebetulan saya ada. Bapak bisa pakai."

Pak Andi menganggukkan kepalanya. "Nanti ji
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status