Share

Bab 172

"Kenapa tidak bilang kalau ingin mengambil darahku?" Pria bertubuh tinggi itu duduk dengan wajah pucat setelah mendonorkan darahnya.

"Hanya mengambil darah, tidak ada yang perlu ditakutkan. Setelah mendonorkan darah, mas bisa hidup lebih baik." Briptu Ambri berkata dengan santai.

"Kau tahu sendiri aku sangat tidak suka dengan jarum-jarum seperti ini." Pria itu memandang ngeri jarum yang digunakan untuk mengambil darahnya.

"Seorang pembalap takut jarum suntik? aneh sekali." Briptu Ambri tersenyum mengejek.

"Pembalap duduk di atas mobil sambil megang setir bukan main jarum."

"Hari ini mas Alex sudah menjadi pahlawan. Satu kantong darah ini sudah menyelamatkan satu nyawa." Polisi berwajah manis itu tersenyum sambil menepuk pundak Alex.

"Untuk siapa?" Alex bertanya sambil mengambil minuman kotak sari kacang ijo.

"Sherina." Jawab Briptu Ambri.

"Sherina, Anak Heru?" Alex sedikit terkejut mendengar jawaban Briptu Ambri.

"Iya," jawab Bribtu Ambri singkat.

"Kenapa dia?" Alex tidak menya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
FSaman
kasian sherina... lanjut thor... bumil2 menggemaskN
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status