Share

Bab 142

"Benar-benar keji dan kejam." Zahira tidak percaya, ada orang seperti Heru.

Semut mati karena mengejar gula. Bahkan sangking serakahnya, semut rela masuk kedalam air gula dan pada akhirnya mati tenggelam. Kumbang mati demi mendapatkan madu,

begitu juga dengan manusia, mati karena serakah dengan harta.

Heru cerminan manusia serakah yang tidak pernah berhenti bersyukur. Karena keserakahannya, dia harus melihat kehancuran keluarganya sendiri. Serta menerima hukuman mati.

"Aku ingin mereka dihukum seberat-beratnya. Namun kejahatannya begitu sangat besar. Bahkan nyawanya sendiri tidak bisa membayar nyawa orang-orang yang sudah diregutnya." Arion berkata dengan penuh kemarahan.

Entah berapa banyak yang yang sudah dilenyapkan Heru. Bahkan pihak kepolisian masih terus bekerja dan mencari tahu tentang orang yang sudah menjadi korban.

Zahira menganggukkan kepalanya dan setuju dengan apa yang dikatakan Arion.

"Jika harus dibayar nyawa, nyawa Heru berserta keluarganya, tidak akan mampu menebus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status