Share

Bab 143

Sherina sudah berada di kantor polisi. Petugas yang tadi membawanya, memerintahkan agar Serina masuk ke ruangan interogasi. Di sana sudah ada Briptu Amri beserta petugas yang resense kriminal yang akan mengintrogasi nya.

"Bang, mohon izinkan saya menghubungi keluarga." Serina berkata ketika ia sudah berdiri di depan pintu ruangan interogasi.

Wajah sudah terlihat pucat, karena ketakutan.

"Silakan," jawab pria bertubuh tinggi tersebut.

Sherina merasa lega ketika pria itu mengizinkannya. Jujur saja, Serina sangat takut jika berusaha dengan pihak kepolisian. Apalagi pernyataan yang di berikan Cintya sangat memberatkannya. Di sana juga banyak orang yang bisa di jadikan saksi. Sherina benar-benar pusing dengan apa yang terjadi. Tidak diduga perkelahiannya dengan Chintya akan berbuntut panjang seperti ini.

Tangan Serina gemetar ketika mengeluarkan ponsel miliknya dari dalam tas. Ia kemudian menghubungi nomor ponsel milik Heru, namun tidak aktif. Sherina menghubungi nomor ponsel milik Ema, ju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status