Share

Bab 156

"Ayahnya adalah teman kuliah ibuku dan pernah berusaha mendekati ibuku. Hubungan kedua orang tuaku sangat baik, jadi ibuku menolak ayahnya. Hanya saja, ayahnya masih nggak mau menyerah dan terus mengganggu ibuku. Dia juga bahkan diam-diam bersembunyi di tempat tinggal ibuku dan berniat jahat pada ibuku. Ayahku sangat marah, jadi memukulinya habis-habisan dan mengirimnya ke kantor polisi." Sambil menyesap teh, Darwin memapah Paula untuk duduk di sofa.

Paula menatapnya dengan kebingungan. Jarang sekali Darwin berbicara panjang lebar seperti ini. Apalagi masalah ini menyangkut tentang ibunya, Darwin juga sebenarnya tidak perlu menceritakan semuanya.

"Ternyata begitu," balas Paula mengakhiri pembicaraan ini. Tadinya dia hanya sekadar basa-basi menanyakannya, bukan ingin mencari tahu jawabannya.

Namun, sepertinya Darwin tidak berpikir demikian. Dia mengangkat alis dan bertanya, "Nggak tertarik sama urusan keluargaku ya?" Nada bicaranya terdengar agak sedih.

"Itu masalah privasi ibumu, nggak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status