Share

Bab 161

"Ya." Paula merasa tidak bisa menetap lebih lama lagi di ruangan ini sehingga dia beranjak ingin pergi. Namun, Darwin malah mencengkeram pergelangan tangannya. Paula mengerutkan kening dengan erat. Apa lagi yang ingin dilakukan orang ini? Tadi Darwin tiba-tiba menciumnya saja sudah cukup membuatnya canggung dan malu, apa Paula masih harus bertahan di sini dan mendengarkan Darwin mengatakan mereka bukan teman?

"Lepaskan aku!" Nada bicara Paula terdengar sedikit marah. Jika Darwin masih tidak mau melepaskan tangannya, Paula benar-benar akan murka.

"Maaf, aku terlalu gegabah tadi. Karena kita ini teman, aku seharusnya tahu ke mana kamu akan pindah, 'kan? Jangan pergi dulu, kamu makan saja di sini, aku yang pergi. Darwin berbicara panjang lebar karena takut Paula tidak mau mendengarnya.

Paula juga tidak tahu apakah dia harus merasa malu atau marah. Mana ada orang yang mengatakan ingin berteman setelah mencium seorang wanita? Selain itu, wajah Darwin terlihat sangat kasihan seolah-olah Paul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status