Share

Bab 149

Darah yang dimuntahkan Aurel cukup banyak. Dia akhirnya merasa takut sekarang. Dia bersujud kepada Paula sambil memohon, "Tolong aku ... kumohon ...."

Paula seketika melemas melihatnya. Tongkat listrik terjatuh dari tangannya. Aurel masih memohon, "Kak, tolong aku ...."

Aurel meraih pakaian Paula dengan tangan yang berlumuran darah, meninggalkan beberapa bekas yang mengerikan. Seketika, Paula tersadar kembali. Dia mengempaskan tangan Aurel, lalu menuju ke pintu dengan tubuh gemetaran. Dia harus keluar untuk meminta pertolongan.

Bam! Pintu tiba-tiba didobrak dari luar. Darwin menatap Paula dengan cemas. Ketika melihat bekas darah, dia bergegas menghampiri dan meraih bahu Paula sambil bertanya, "Kamu baik-baik saja?"

Paula mengangguk, lalu meneteskan air mata saat berkata, "Tolong dia, cepat ...."

Darwin baru menunduk menatap Aurel. Aurel seperti bertemu penyelamat. Dia merangkak ke depan Darwin dengan rendah diri, meraih ujung celananya sambil memohon, "Tolong aku!"

Darwin ingin menenda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status