Share

Tak Ingin Usai

"Maaf, Mas, Mbak bilang belum mau ketemu siapa-siapa."

"Bagaimana keadaannya, apa sudah baikan?"

"Aku buatkan susu atau teh setiap pagi, sore, dan malam. Mbak tidak mau makan, aku takut kondisinya semakin drop."

"Biar Mas yang bicara, Mas tidak mau terjadi sesuatu sama Mbakmu."

Aku menjauh dari pintu kamar setelah mendengar Hanif menolak permintaan Bastian. Pemuda itu sangat menjaga amanahku untuk tidak membiarkan siapa pun masuk kamar menemuiku. Larangan itu bukan untuk Bastian saja, tetapi berlaku pada semua orang. Aku tidak peduli Riana yang terus-menerus mengetuk pintu kamar atau suara memohon Ibu Rafa yang meminta agar aku memaafkan putranya. Aku tak habis pikir, apakah wanita itu tak punya hati mengatakan Rafa khilaf? Andai Bastian tidak datang tepat waktu mungkin aku tak punya muka lagi menghadapi orang-orang.

Dari Hanif aku tahu kalau Bastian melaporkan Rafa atas kasus percobaan rudapaksa dan UU ITE. Aku baru tahu kalau kematian Ayah ada hubungan dengannya. Hanif tidak sengaja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status