Share

Jangan Lagi Aku Lelah

"Ciee, yang berbunga-bunga."

"Taman kali berbunga," balasku sambil melengos membuang wajah ke sembarang arah untuk menyembunyikan rasa malu. Dasar Riana, sejak tadi dia tak berhenti menggodaku.

"Memang, ya, berantem suami-istri itu bumbu pernikahan, abis berantem pasti mesranya ngalahin penganten anyar." Riana cekikikan. Sifat tengilnya tidak hilang walau sudah jadi mantu Kyai pemilik pesantren terkenal lagi.

"Hush, jangan ketawa seperti itu. Nanti suamimu kaget, dikira yang dinikahin kuntilanak." Giliran aku yang tertawa melihat Riana mencebik.

"Mana ada kunti, aku ini bidadari dari konoha. Suamiku aja bucin akut sama aku."

Aku geleng-geleng kepala melihat tingkah kocak Riana, tapi aku yakin dia seperti itu karena kami di ruang tertutup yang tidak terlihat santri putri. Buktinya ketika ada yang mengantar minuman untukku sikapnya langsung berubah drastis. Punggungnya tegak, senyum yang biasanya lebar sekarang seulas saja.

"Nah, kalau kayak gini cocok jadi istrinya Gus. " Aku menggoda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status