Share

Melawan Trauma

"Sayang, kamu kenapa?"

Aku tersentak melihat Bastian sudah berdiri di depanku. Reflek kudorong ponselnya masuk lebih dalam. "I, ini, aku lagi ngitung uang, tapi kepalaku tiba-tiba pusing." Aku berusaha tidak gugup meski suaraku terdengar bergetar.

Bastian masuk ke meja kasir lalu menyentuh keningku dengan telapak tangannya. "Badanmu hangat, pulang saja, ya?"

Aku mengangguk dan menurut saat Bastian meraih tas tangan lalu mendorong laci. Dia juga membantuku turun dari kursi.

"Aku bisa pulang sendiri, kamu teruskan saja pekerjaanmu."

"Kalau demam begini mana mungkin aku biarin kamu nyetir sendiri. Lagipula kamu lebih penting dari apa pun. Ayo."

Aku tidak menolak ketika Bastian membimbingku masuk ke dalam mobil. Setelah memastikan aku duduk dengan nyaman, dia menutup pintu lalu berjalan memutari bagian depan mobil.

"Tahu gini lebih baik kamu rehat di rumah. Aku tidak mau kamu sakit," celutuk Bastian sambil memasangkan sabuk pengaman di tubuhku.

"Maaf, aku tidak bermaksud merepotkanmu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status