Share

Kicauan Calon Pelakor

"Pak Bastian di mana?" Risa celingak-celinguk mencari keberadaan Bastian. Wajahnya memucat, tetapi dia sangat pandai mengendalikan diri sehingga tidak terlihat panik.

"Untuk apa kau bertanya di mana suamiku?"

"Sa, saya ...."

Aku bersedekap dan menyandarkan punggung ke sandaran kursi menunggu apa jawaban Risa.

"Tadi Pak Bastian nyuruh saya masuk. Saya pikir ...."

"Kamu pikir itulah kesempatan untuk merayu suami saya, begitu?"

Bukannya takut, Risa malah menantang mataku. "Syukurlah kalau Ibuk sudah tahu. Jadi, saya tidak perlu menyembunyikan lagi perasaan saya."

Aku berdecak dan geleng-geleng kepala mendengar pengakuan lugas Risa. Tak ada ketakutan di rautnya berkata seperti tadi. Sungguh kepercayaan diri yang tidak berada di tempatnya.

"Lalu setelah saya tahu apa yang kamu harapkan?"

"Saya harap Ibuk bersedia menerima saya sebagai madu. Tenang saja, walau saya lebih muda, tetapi saya tidak akan menguasai Mas Bastian."

Mas? Aku tertawa dalam hati mendengar Risa sangat percay
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status