Share

Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder
Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder
Author: Maheera

Hadiah Pernikahan

Author: Maheera
last update Last Updated: 2024-06-06 17:32:04

Najwa semakin mengeratkan kepalan kedua telapak tangannya yang gemetar. Seolah-olah dengan cara seperti itu dia bisa mendapatkan kekuatan mendengar pengakuan Rafa, lelaki yang telah menikahinya enam tahun yang lalu. Pernikahan yang diharapkan wanita itu sekali seumur hidup. Tidak ada yang salah dengan pernikahan mereka. Rafa seorang lulusan pondok pesantren terkenal sangat paham syariat agama. Lelaki berkulit putih bersih dengan tulang hidung tinggi itu memperlakukannya sangat baik selama mereka menikah. Kata-kata manis selalu keluar dari bibir si lelaki, membuatnya yakin tak ada yang bisa membuat sang suami berpaling.

Namun, keyakinan Najwa kini luluh lantak. Di perayaan pernikahan mereka yang ke enam, Rafa memberi hadiah yang membuatnya tak bisa berkata-kata. Sesuatu menghantam dadanya begitu keras hingga ingin memaki lelaki di hadapan. Hendak bertanya apa salahnya sehingga Rafa tega menduakan tanpa bertanya terlebih dahulu. Ingin rasanya melemparkan hidangan yang dia masak sepenuh hati untuk merayakan hari bahagia mereka, meski keadaannya belum terlalu sehat setelah didera penyakit tifus beberapa bulan yang lalu.

Akan tetapi, ajaran-ajaran baik yang selalu ditanamkan ibunya dulu membuat Najwa menekan dalam-dalam kemarahannya. Meski sorot mata wanita itu mengandung ribuan kubik magma, dia masih berusaha menahan nada suara tidak memaki sang suami.

"Kenapa, Mas? Apa yang salah dengan pernikahan kita?" Pertanyaan itu keluar dari bibir Najwa yang bergetar. Matanya nanar menatap sang suami

Pandangan Rafa berubah sendu saat melihat raut terluka sang istri, menghadirkan rasa bersalah di dadanya. Namun, keadaan tidak bisa dikembalikan seperti sedia kala.

"Maaf, tidak ada yang salah dalam pernikahan kita. Kamu istri yang sangat baik." Wajah Rafa memelas karena memang seperti itu kenyataannya.

"Lalu kenapa?" Najwa mulai terisak. Sesak di dada memanaskan kelopak mata, memaksa air mata berderai membasahi wajahnya.

"Kami selalu bertemu. Aku sudah berusaha menghindar, tetapi selalu ada situasi yang membuat kami selalu bersama."

"Apa?" Tawa getir terdengar dari bibir Najwa. Tatapan matanya menunjukkan ketidakpercayaan kepada Rafa. "Kamu enggak fakir ilmu, Mas. Kamu sangat paham agama, bahkan setiap ucapanmu selalu menyelipkan nasehat untuk orang lain. Kamu tahu batasan bergaul antara laki-laki dan wanita, tapi kenapa kamu tak bisa menjaga hati dan pandangan?"

"Karena itu aku menikahi Laila." Rafa mulai frustasi mendengar rentetan kalimat yang diujarkan Najwa. "Aku tak mau berdosa berzina mata dengannya."

"Tanpa bicara padaku? Tanpa meminta pertimbangan apakah aku siap dimadu?" Mata Najwa semakin menajam, seolah-olah hendak melobangi dada rafa.

"Seorang laki-laki boleh menikah lagi tanpa ijin istri pertamanya," tukas Rafa cepat. Dia tidak ingin disudutkan dengan tatapan menuduh dari manik mata Najwa.

"Kejam kamu, Mas!" seru Najwa keras. Pertahanan wanita itu runtuh mendengar kalimat tak berperasaan dari bibir Rafa. Dia tidak mengira, lelaki yang selalu berlaku lembut kini tega menancapkan belati ke dadanya. "Memang tidak ada kewajiban meminta ijin dari istri pertama, tapi setidaknya dengan membicarakannya kamu masih menganggap aku istrimu. Aku bukan batu yang diam saja saat kamu sakiti, Mas. Tidak ada wanita di dunia ini rela dimadu tanpa alasan yang jelas."

"Aku tahu, tapi kalau kamu ikhlas maka surga balasannya." Rafa mencoba meraih tangan Najwa, tetapi wanita itu menepis pelan.

"Masih banyak cara untuk mendapatkan surga. Jangan gunakan ilmumu padaku, karena aku juga sangat paham. Kamu zalim, sampai kapan pun aku tidak ikhlas!"

Najwa beranjak meninggalkan meja makan yang masih menyajikan hidangan makan malam yang belum tersentuh. Bahkan, kue tart yang dibuat sepenuh hati olehnya dibiarkan jatuh di lantai.

Rafa menyugar rambut dengan raut kesal. Dia tak mengira semua menjadi serumit ini. Tadinya dia pikir Najwa akan menerima pernikahan keduanya, karena wanita itu juga sangat paham agama sepertinya. Najwa putri seorang pemuka agama yang sangat disegani di kota mereka. Pernikahan mereka atas dasar perjodohan, tetapi bukan berarti dia tidak mencintai wanita itu.

Najwa bak bunga baru mekar yang menguarkan arumi surgawi. Wajahnya cantik membuat mata tak ingin beralih menatap ke arah lain. Suaranya begitu merdu kala membaca kitab suci membuat dada Rafa bergetar. Sangat mudah jatuh cinta kepada wanita itu. Saat Najwa menerima perjodohan mereka, dia seperti mendapat durian runtuh. Dia merasa sangat bangga , sebab dari sekian banyak laki-laki, Ustad Amir, Ayah Najwa, memilihnya menjadi menantu. Ijab-kabul yang keluar dari mulutnya sebagai penanda mereka siap mengayuh bahtera ke laut lepas sekaligus hari patah hati bagi para pengagum Najwa.

Tadinya Rafa yakin tidak akan pernah menemukan wanita seperti Najwa. Namun, bertahun-tahun kemudian sosok lain hadir mengusik hatinya. Wanita itu bernama Laila. Seorang janda tanpa anak yang memiliki toko pakaian muslim yang juga rekanan usahanya yang bergerak sebagai biro perjalanan haji dan umroh. Setiap mata mereka beradu pandang ada geletar yang merayapi sendi-sendi hati Rafa, menghadirkan rasa yang sama saat pertama kali melihat Najwa. Dia sudah berusaha menghindar, tetapi mereka selalu bertemu di setiap kesempatan.

Benih-benih rasa mulai bertunas di dada Rafa. Tempurung kepalanya disesaki bayangan Laila. Ada rasa rindu bila tak bertemu. Dia tahu rasa itu tak boleh ada, tetapi dia tak mampu menghalau keinginan memiliki wanita itu. Dia seperti remaja sedang kasmaran, selalu gelisah memikirkan sosok juwita yang mengalihkan hatinya dari Najwa. Oleh karena itu, dia lebih sering mendatangi toko Laila dengan alasan untuk mengurus perlengkapan haji dari kliennya. Meski hanya melihat sebentar sudah mampu mengobati rindu di dadanya.

Tak ingin terus-terusan berzina hati, Rafa nekad menyampaikan niatnya. Gayung pun bersambut, Laila menerima lamarannya dan tidak keberatan menerima ajakan menikah siri. Dia mereguk manis rumah tangga bersama istri keduanya, lupa Najwa yang masih terbaring di rumah sakit. Namun, tak selamanya rahasia bisa ditutup dengan sempurna. Satu pesan mesra yang tak sengaja dibaca sang istri membuatnya harus mengakui pernikahan keduanya yang baru beberapa bulan.

Rafa mencoba menghampiri Najwa sekali lagi. Dia yakin cepat atau lambat wanita itu akan menerima Laila sebagai madu. Najwa hanya kaget, itu yang ditanamkan Rafa di otaknya. Tidak mungkin wanita berilmu seperti Najwa memintanya menceraikan istri keduanya. Dia hanya perlu bersabar dan berusaha mengambil hati sang istri agar merestui pernikahan tersebut.

Tangan Rafa yang hendak mengetuk pintu tertahan di udara saat sayup-sayup mendengar tangis tertahan dari dalam kamar. Dia sadar luka yang ditorehkan sangat dalam ke dada sang istri, tetapi dia juga yakin Najwa wanita kuat dan bijaksana. Wanita itu hanya butuh sendiri untuk meluahkan semua amarahnya. Rafa memilih memberi sang istri ruang untuk berpikir. Setelah wanita itu tenang dia akan kembali membujuk.

Rafa menjauh dari pintu kamar menuju ruang tamu saat ponselnya berdering. Nama Laila tampil sebagai pemanggil.

"Assalamualaikum, sayang," sapa Rafa pelan.

"Waalaikumussalam, Mas. Maaf, bisa ke sini? Aku tidak enak badan. Dari siang mual-mual terus."

Rafa melirik ke arah kamar utama. Pintu bercat cokelat tua itu masih tertutup. "Iya, tunggu, ya, Mas akan datang."

Rafa memutus pembicaraan setelah si wanita membalas salamnya. Lelaki itu meraih kunci mobil, lalu bergegas meninggalkan rumah. Saat ini Laila lebih membutuhkannya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Pramono Slamet
yg nulis halu, mana ada lulusan pondok yg katanya paham ilmu agama tiba-tiba menikah tanpa ijin istri pertama, kecuali kalau pondoknya mengajarkan ilmu sesat, sangat kontradiktif sekali tokoh dalam cerita, minimal riset dululah sebelum buat cerita wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Alasan Menyakitkan

    Najwa masih berbaring di atas tempat tidur. Tangis wanita itu telah usai sejak tadi, tetapi perih karena perbuatan Rafa masih menggelayuti hati. Sayatan luka yang ditoreh laki-laki itu begitu dalam. Tidakkah Rafa memikirkan perasaannya? Tak bisakah sedikit menghargai dirinya? Sakit pengkhianatan lelaki itu terekam jelas di benak Najwa dan akan meninggalkan trauma berkepanjangan. Bukannya meminta maaf dan berusaha membujuk badai yang sedang mengamuk di dadanya, Rafa malah pergi. Baginya, sudah jelas di mana laki-laki tersebut meletakkan hati."Aku tak mau berzina, karena itu aku menikahinya."Alasan yang diujarkan Rafa laksana belati yang menikam dada Najwa. Kalau lelaki itu menundukkan pandangan tak mungkin ada hasrat kepada wanita lain. Ingatan wanita bermata sayu itu terlempar ke masa lalu. Ketika mereka masih baik-baik saja. Nyaris tidak ada pertengkaran, bila terjadi perselisihan selalu dia yang mengalah meski tak bersalah. Dia selalu berusaha memahami Rafa meski sang suami tak pe

    Last Updated : 2024-06-06
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Kau Jahat

    Najwa masih berdiri di pintu meski mobil yang dikendarai ayahnya tidak terlihat lagi. Rasa bersalah menikam dadanya melihat langkah pelan si lelaki. Harusnya di usia senja dia tidak memberi beban pikiran untuk sang ayah, tetapi hanya lelaki itu yang dia punya. Najwa tidak mampu menghadapi masalah rumah tangganya sendirian. Dia butuh sandaran dan nasehat agar bisa menentukan sikap."Seharusnya kamu tidak melibatkan Ayah." Najwa memejamkan kelopak mata mendengar teguran Rafa. Meski pelan, tetapi mampu membuat amarahnya kembali tersulut. Dia berbalik dan melihat lelaki itu berdiri tak jauh di belakangnya."Dia Ayahku, kalau bukan padanya, ke siapa lagi aku harus mengadu?" Sorot mata Najwa yang selalu teduh kini berubah tajam dan sinis."Ck, kita bukan anak kecil lagi. Lagipula rumah tangga kita bukan setahun dua tahun, tak perlu melibatkan orang tua."Najwa terperangah mendengar jawaban Rafa. Ke mana ilmu agama yang dipelajari lelaki itu? Hanya untuk membenarkan perbuatannya dia melupak

    Last Updated : 2024-06-06
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Aku yang Tersakiti Bukan Dia

    Aku refleks menatap Rafa dengan sorot bertanya. Apa maksud lelaki itu membawa istri keduanya ke rumah kami? Belum cukupkah luka yang dia tebar di hatiku? Apakah dia ingin memamerkan wanita yang sedang tersenyum manis ke arahku? Semua pertanyaan itu memberondong kepalaku membuat rongga dada terasa sesak."Najwa, maaf, aku tidak bermaksud apa-apa. Aku hanya ingin kalian saling mengenal." Rafa menjawab tanpa aku bertanya, baguslah dia peka dengan perubahan rautku."Iya, mbak, Mas Rafa bilang kita harus akur sebagai istrinya. Jadi, kedatangan aku ke sini ingin memperkenalkan diri sekaligus ingin bertemu dengan Mbak langsung. Selama ini Mas Rafa banyak cerita tentang Mbak."Wanita bernama Laila itu juga angkat bicara. Harus aku akui parasnya sangat cantik, kulitnya putih bersih, ditunjang penampilannya yang sangat modis tanpa harus mengenakan pakaian terbuka. Aku tahu selera Mas Rafa tidak kaleng-kaleng. Apa aku rendah diri disandingkan dengan wanita itu? Tidak! Aku adalah aku dengan segal

    Last Updated : 2024-06-06
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Galau

    Aku berjalan mondar-mandir di dalam rumah sambil menggenggam ponsel. Sejak pertengkaran dengan Rafa, aku tak bisa lagi tidur dengan nyenyak, pikiran kalut, gelisah mendera dada, bahkan selera makan ikut menghilang. Sudah tiga hari Rafa tidak pulang, laki-laki itu benar-benar membuktikan ucapannya, sampai seutas kabar pun tak dikirimkan padaku. Tega sekali dia menyiksa batinku. Andai jantung ini bisa berteriak mungkin dia akan mengeluhkan rasa sakit yang tak terperi. Andai mata bisa berontak mungkin akan mengeluh lelah terus-menerus menderaikan air mata. Namun, aku bisa apa? Hanya menangis dan menangis. Memang aku selemah itu, walaupun bibir mengatakan membenci Rafa, tetapi hati tetap mendambanya. Bukan menjadi budak cinta, statusku sebagai istri yang membuatku harus mempertahankan hakku. Aku tak mudah menyukai seseorang. Sejak dulu selalu menjaga jarak dari pergaulan, sehingga tak pernah mengenal kata pacaran. Didikan Ayah juga sangat berpengaruh padaku, sehingga setelah menikah deng

    Last Updated : 2024-06-06
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Astaga

    Aku memejamkan mata sembari merapal doa di dalam hati semoga laki-laki itu bukan orang jahat. Membayangkan hal-hal buruk membuat kakiku gemetar, bahkan rasanya tak mampu menahan bobot tubuh."Najwa, kamu ngapain ngumpet di sini?"Refleks kelopak mataku terbuka lalu menoleh dengan cepat ke belakang. Lega seketika bertandang ke dada melihat raut Rania yang menatapku dengan dahi berkerut."Astaga, kamu bikin aku takut aja!" Aku berdiri sambil menepuk tanah kering yang menempel di rok."Kamu yang aneh, siang-siang gini ngumpet di belakang gerobak." Kepala Rania celingukkan melihat ke kiri dan kanan lalu kembali mematapku dengan mata memicing, "kejahatan apa yang sudah engkau lakukan wahai Ukhti?"Aku memasang wajah malas ketika Rania mulai bermain drama. Mungkin kebiasaannya menonton sinetron membuat otaknya terkontaminasi adegan-adegan lebay para aktor dan aktris."Ck, mana ada. Aku anak sholeha, rajin menabung, dan tidak sombong." "Trus, ngapain jongkok di sana?" Rania masih penasaran

    Last Updated : 2024-06-06
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Salah Tingkah

    "Terima kasih," ucapku pelan nyaris tak terdengar sambil menerima dompet yang ditemukan Bastian. Saking malunya aku bahkan tak berani menatap lelaki tersebut."Tidak perlu sungkan, tadinya aku bermaksud menyerahkan dompet itu ke kantor polisi. Ternyata kalau jodoh tidak ke mana, kita ketemu di sini.""Hah?!" Mendengar kata jodoh, aku tersentil dan mengangkat wajah hingga mau tak mau kami kembali bersitatap."Tidak usah mikir aneh-aneh. Apa pun kalau ketemu berarti jodoh, kan?"Aku kembali menunduk melihat lelaki itu tersenyum, rasanya dia sedang menertawakan kebodohanku. Tenang Najwa, ini hanya salah paham, besok-besok pasti sudah lupa."Kalau gitu tidak ada masalah, ya." Suara Riana terdengar menyela untuk mencairkan suasana yang telanjur kaku karena ulahku. Untung saja gadis itu cepat datang, kalau tidak entah kebodohan apa lagi yang aku lakukan."Ya, aku rasa anak-anak pasti sudah lapar, suruh rehat dulu sambil kita makan siang."Riana mengangguk. Dia memberi instruksi agar teman-

    Last Updated : 2024-06-27
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Tudingan Tak Berdasar

    Telingaku berdenging ketika mendengar teguran keras seseorang. Aku menoleh ke arah suara dan melihat Rafa sedang menatap ke arahku dengan tajam, seolah-olah aku sedang melakukan kejahatan besar. Dadaku semakin terasa sesak ketika melihat Laila berdiri di samping lelaki itu. Saat tatapan kami beradu, dia semakin mengeratkan pegangannya di lengan Rafa, seakan-akan mengatakan kalau dia sudah memiliki lelaki itu sepenuhnya."Ternyata kerudung yang kamu gunakan hanya topeng. Saat suami tidak di rumah kamu malah kelayapan bersama lelaki lain." Lagi, Rafa mencercaku dengan lidahnya yang tajam.Aku melirik Bastian yang diam memperhatikan Rafa. Raut lelaki itu kembali terlihat datar. Mukaku memerah mendengar tudingan tidak berdasar lelaki tersebut, sampai hati dia menuduhku sekeji itu."Mas, jangan marah, mungkin kita salah paham. Tidak mungkin, kan, putri ustad terkenal perilakunya sama dengan wanita murahan." Kali ini Laila yang bicara sembari mengulas senyum licik. Di mataku wanita tersebut

    Last Updated : 2024-06-27
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Mematikan Hati

    Cukup lama aku berdiam diri. Baik Rafa maupun Laila tidak berminat berbincang sepatah kata pun. Baguslah, sebab setiap mendengar wanita itu bicara dadaku terasa terbakar, seolah-olah api unggun sedang menyala di dalam sana. Aku melirik Rafa sekilas ketika mobil berhenti di depan bangunan bercat putih. Lelaki itu turun tanpa bicara lalu berlari-lari kecil masuk ke pekarangan rumah."Bagus, kan, rumah kami? Mas Rafa membelikannya satu tahun yang lalu."Aku memejamkan kelopak mata mendengar Laila bicara, kata-kata wanita itu berhasil menggores hatiku. Aku bisa mengira-ngira Rafa setahun ini menduakanku atau mungkin bisa lebih lama dari itu."Kau pikir aku peduli?" Lidahku tak tahan menjawab provokasi Laila."Tentu kau harus peduli, setelah mendengar aku hamil Mas Rafa langsung membeli rumah yang lebih besar. Dan kau tahu setiap hari dia selalu bertanya apa yang aku butuhkan."Kedua telapak tanganku terkepal mendengar balasan Laila. Aku tahu dia sengaja memancing emosiku. Entah apa yang a

    Last Updated : 2024-06-27

Latest chapter

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Ending

    Aku memperhatikan dokter memeriksa Athar dengan perasaan tak menentu. Cemas, takut, dan marah campur aduk di dadaku. Aku tak melihat luka di tubuh bocah lelaki itu, tetapi yang aku takutkan pengalaman dicu-lik akan mengendap di benaknya dan menjadi trauma berkepanjangan. Sampai saat ini aku bahkan belum memaafkan kelalaianku menjaga Athar. Padahal sebelumnya aku sangat berhati-hati, mungkin inilah yang dinamakan sedang tidak beruntung? "Bagaimana anak saya, dok?" Aku langsung bertanya ketika dokter tadi selesai memeriksa Athar. "Dia mengalami dehidrasi, sepertinya dia tidak mendapat asupan makanan dan minuman lebih dari delapan belas jam." Da-daku seperti digodam besi mendengar penjelasan dokter. Jangankan delapan belas jam, Athar makan teratur tiga kali sehari, bahkan mulutnya tidak berhenti ngemil tiap jam. Membayangkan dia harus menahan lapar dan haus selama itu membuat amarahku kembali berkobar. Aku berjanji Risa harus membayar perbuatannya dengan tinggal di hotel prodeo selam

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Semoga Semua Baik-Baik Saja

    "Tante, aku lapal!" Aku berteriak dengan kesal lalu menatap Athar tajam. "Berisik! Bisa diam gak? Lama-lama aku sum-pal mulutmu pakai batu!" Aku menunjukkan batu apung sebesar tinju orang dewasa kepada Athar. Suara rengekannya membuat kepalaku terasa pecah. Apalagi dia selalu memanggil Uminya. Najwa, wanita itu berhasil membuatku malu di media sosial. Aku terpaksa menonaktifkan akun tok-tokku agar tidak diserang lagi oleh netizen. Niatku mencari simpati malah dimentalkan Najwa. Seseakun yang aku yakin dia dalang di belakang layar membuat postingan tandingan sehingga semua tuduhan yang aku arahkan padanya luruh sendiri. Aku tidak mengira dia merekam percakapan kami. Benar-benar wanita licik. Akibat dari postingannya itu aku harus kehilangan follower sampai ribuan. Padahal aku sudah mendapat beberapa endorsan yang belum sempat kuposting. Rencana mendapatkan u-ang dari akun tok-tok gagal total, ditambah lagi sindiran teman-teman di dunia nyata yang juga berteman denganku di sosial med

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Terlacak

    Tangisku tak kunjung berhenti, dadaku pun terasa semakin mengkerut membayangkan nasib Athar. Harusnya aku tak membiarkan dia pergi sendiri, harusnya aku yang membeli makanan untuknya. Kata-kata pengandaian terus bermain di kepalaku menikamkan rasa bersalah ke dalam dada. Ya, Tuhan ... di mana putraku? Siapa yang telah membawanya?"Sayang, apa yang terjadi?" Mendengar suara Bastian aku mengangkat kepala, ada setitik rasa lega hadir melihat lelaki itu tergopoh-gopoh menghampiriku."Mas, Athar ...." Aku tak sanggup meneruskan kata-kataku, sesak di rongga dada belumlah tuntas memantik tangisku kembali pecah."Annisa, ada apa? Di mana Athar?" "Gak tahu, Pak. Tadi kata yang punya warung makan Athar udah balik ke toko, tapi dia juga gak bisa memastikan Athar sudah masuk atau belum." Annisa menceritakan kronologi kejadian dari awal sampai akhir.Aku bisa merasakan usapan di punggung serta helaan napas berat dari mulut Bastian. Aku tahu ini kelalaianku, tak seharusnya membiarkan Athar pergi

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Ke mana Athar?

    "Sayang, ponselmu dari tadi bunyi. Kayaknya notifikasi dari tiktok." "Oh, ya?" Aku melirik ponsel yang kuletakkan di atas bufet kecil di sudut ruang makan. Aku tersenyum, pasti akun bodong yang aku buat sudah ramai dengan komentar-komentar julid khas netizen plus enam dua, apalagi topiknya tentang pelakor. Biasa, kan, kalau ada bau-bau wanita pengganggu pasti akan dikerubungi seperti semut menemukan gula. "Ada apa? Kok, senyum-senyum gitu?" Bastian yang sedang menyuap bubur ayam melirikku dengan tatapan penasaran. Aku menarik kursi dari meja makan lalu duduk di sebelahnya. "Kamu ingin tahu atau ingin tahu banget?" Aku balik bertanya sambil bertopang dagu dan menatap Bastian dengan sorot menggoda. "Ck, kalau seperti ini pasti seru. Memangnya ada apa?" Bastian mengelap mulutnya. Dia memang penyuka bubur ayam, sebentar saja makanan itu sudah tandas. "Begini." Aku menghadapkan wajah dan tubuh ke arah Bastian, suatu kebiasaan bila ingin bicara sesuatu yang serius. "Kemarin aku pecat

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Kicauan Calon Pelakor

    "Pak Bastian di mana?" Risa celingak-celinguk mencari keberadaan Bastian. Wajahnya memucat, tetapi dia sangat pandai mengendalikan diri sehingga tidak terlihat panik. "Untuk apa kau bertanya di mana suamiku?" "Sa, saya ...." Aku bersedekap dan menyandarkan punggung ke sandaran kursi menunggu apa jawaban Risa. "Tadi Pak Bastian nyuruh saya masuk. Saya pikir ...." "Kamu pikir itulah kesempatan untuk merayu suami saya, begitu?" Bukannya takut, Risa malah menantang mataku. "Syukurlah kalau Ibuk sudah tahu. Jadi, saya tidak perlu menyembunyikan lagi perasaan saya." Aku berdecak dan geleng-geleng kepala mendengar pengakuan lugas Risa. Tak ada ketakutan di rautnya berkata seperti tadi. Sungguh kepercayaan diri yang tidak berada di tempatnya. "Lalu setelah saya tahu apa yang kamu harapkan?" "Saya harap Ibuk bersedia menerima saya sebagai madu. Tenang saja, walau saya lebih muda, tetapi saya tidak akan menguasai Mas Bastian." Mas? Aku tertawa dalam hati mendengar Risa sangat percay

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Bibit Pelakor

    "Kita tunggu Umi, ya. Belum lapar, kan?"Aku tersenyum melihat Athar menggeleng, tetapi tangannya sibuk memasukkan keripik kentang ke dalam mulut. Pipi gembulnya bergoyang membuatku tak tahan ingin mencubitnya."Katanya tunggu Umi, kok, ngemil?" Lagi terdengar protes Bastian. Dia sesekali melirik Athar yang tenang duduk di atas kursi, sementara tangan lelaki itu sibuk mengaduk sesuatu di dalam wajan."Kelipik Umi enak, Bi. Athal suka, Umi pintel masak." Dia menjawab dan mengacungkan jempol ke Bastian untuk memvalidasi ucapannya."Cuma Umi? Masakan Abi juga enak lho." Athar lagi-lagi menggeleng. "Lebih enak masakan Umi."Aku tertawa kecil mendengar balasan Athar, dia memang belum bisa melapalkan huruf R dengan baik. "Wah, makasih, sayang. Umi pinter karena masak Abi yang ngajarin." Aku menghampiri keduanya dan ikut menyela obrolan mereka, lalu memeluk pinggang Bastian yang tersenyum ke arahku.Bastian tersenyum. "Pagi, sayang." Satu kecupan ringan dibubuhkan di dahiku. Gimana tidurny

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Lingerie Seksi

    Aku mengecup pipi gembul Athar dengan pelan agar tidurnya tidak terusik. Senyumku mengembang melihat dia sudah tumbuh besar. Tak terasa lima tahun berlalu sejak membawa bayi merah itu ke rumah, kini dia tumbuh menjadi bocah periang dan menggemaskan. Athar sangat pintar, di usia yang belum cukup enam tahun dia sudah lancar membaca. Dia juga hapal beberapa surat pendek, karena sejak usia satu tahun aku mengajarkannya membaca ayat-ayat suci tersebut dalam setiap kesempatan. Sebelum tidur, saat bangun, dan di sela-sela bermain. Tidak ada yang mengira kalau dia putra angkatku dan Bastian, sebab wajahnya semakin lama menyalin parasku. Entah mitos atau kenyataan, orang-orang bilang walaupun tidak memiliki hubungan darah, tetapi bila lama hidup bersama paras pun akan menyerupai dengan siapa dia tinggal. Aku tidak mempermasalahkan benar atau tidak, yang penting Athar tumbuh sehat tidak kurang satu apa pun."Athar sudah tidur?" Pertanyaan Bastian menyambutku ketika keluar dari kamar Athar.Aku

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Doa Menembus Langit

    'Terima kasih diriku telah berhasil bertahan hingga detik ini. Maafkan aku yang telah banyak menyusahkanmu. Untuk ke depan ayo kita saling mencintai, karena aku hanya punya kamu begitu pula sebaliknya. Aku tersenyum membaca barisan kata-kata yang lewat di beranda Instagramku. Kalimat yang mampu membuat mataku terasa hangat. Entah kebetulan atau sedang menyentilku agar tidak terus-menerus larut bersama kesedihan, konten-konten yang serupa sering FYP di akunku. Seperti sedang menasehati hidup ada pasang-surutnya. Tidak semua yang diinginkan baik menurut Tuhan, adakalanya kita dipaksa menerima kenyataan yang jauh berbeda dari ekspetasi. Meski tak suka, sebagai manusia kita bisa apa kalau Sang Mahakuasa tidak ridho dengan keinginan kita. Aku menghela napas dalam lalu melabuhkan pandangan ke pohon mangga yang daunnya bergoyang diembus angin. Satu tahun sudah sejak kehilangan calon bayi, aku mulai membuka diri. Awalnya sulit, karena aku telanjur melambung dengan anganku sendiri. Rencana-r

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Ruang Kosong

    Daya di tubuhku seakan tersedot keluar melihat Najwa jatuh terduduk ke atas paving block di pekarangan rumah kami. Aku hendak mengejarnya, tetapi satu orang penjahat berusaha memukuliku hingga aku harus melumpuhkan terlebih dulu. Beruntung tetangga dan beberapa orang pemuda yang dihubungi oleh satpam perumahan sudah berkumpul membuat kelima penjahat itu berhasil dibekuk dengan mudah. Aku menghampiri Najwa dengan langkah lebar lalu berjongkok di sampingnya. "Kamu tidak apa-apa?" Cemas mencengkeram dadaku ketika melihatnya meringis kesakitan sambil memegang perut. "Sakit, Mas, perutku." Najwa merintih, bola mataku seakan hendak melompat dari tempatnya melihat darah mengalir di sela kakinya. "Mas, darah, anakku ...." Tangis Najwa pecah, rautnya berubah pucat pasi, dia terlihat sangat kesakitan. Aku mengangkat tubuh Najwa sambil berteriak agar seseorang membuka pintu mobil untukku. Jantungku seolah-olah hendak pecah ketika rasa takut semakin menjadi-jadi menyusupkan pikiran buruk tent

DMCA.com Protection Status