Share

Mengawasi

Bukannya bertambah aman adanya Marni di rumah, aku semakin ketakutan sendiri. Aku merasa di awasi. Apalagi setelah keluar seharian pasti ada saja barang-barangku yang berpindah tempat. Bukan suuzhon, tapi aku yakin Marni pelakunya. Masalah asinan manggaku saja belum ada titik terangnya, sekarang satu per satu barangku menghilang. Saking penasaran aku selalu memfoto meja rias, isi lemari, dan semua perabotan yang ada di kamar sebelum keluar rumah hanya untuk memastikan aku tidak berhalusinasi. Dan hasilnya, letak benda-benda yang ada di sana bergeser.

"Buk, saya mau belanja ke tukang sayur. Cabe sama lombok habis."

Kesempatan. Aku merogoh uang dua ratus ribu di dalam saku daster lalu menyerahkan pada Marni. "Iya, tolong belanja, ya. Sekalian beli ayam, kangkung, kentang sama ikan asin. Saya lagi pengen makan perkedel sama balado ikan asin."

Marni menerima uang dari tanganku lalu keluar menghampiri tukang sayur yang mangkal di depan rumah tetangga. Setelah memastikan dia keluar, aku geg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status