Share

Nasehat Menenangkan Hati

"Mbak, ini tidak apa-apa?"

Pertanyaan dari Hanif membuat gerakan tanganku terhenti sejenak. Aku menatap baju koko yang baru saja kumasukkan ke dalam koper milik Bastian. Jantungku seperti tercubit menghadirkan nyeri yang merambati sekujur tubuh. Aku tak pernah mengira pernikahan ini hanya seumur jagung. Salahku gegabah menerima pinangan Bastian dengan niat yang salah. Andai mendiang Ayah tahu mungkin beliau sangat kecewa padaku.

"Mbak, masalah dalam rumah tangga itu wajar. Coba dibicarakan baik-baik, aku yakin ada jalan keluar selain perceraian."

Aku tertawa lirih mendengar pemuda yang belum genap delapan belas tahun itu menasehatiku. "Tahu apa kamu soal pernikahan? Tahu apa kamu masalah perasaan?" tanyaku melirik Hanif sekilas sambil kembali memasukkan pakaian Bastian ke dalam koper.

Kudengar helaan napas dalam dari bibir Hanif. Pemuda itu duduk bersila di depanku. "Aku memang belum pernah menikah. Boro-boro, Mbak, aku tidak mau pacaran, kata mendiang Wak Haji haram hukumnya."

Aku te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status