Share

BAB 20

“Aku kan udah bilang, selagi kau masih belum diterima bekerja secara pasti di sana, maka kau belum boleh bertemu dengan anak-anakmu.”

“Tapi aku sangat merindukan mereka, Bang…” ku dengar nada suara Laras yang mulai menangis.

“Kalau gitu tahanlah rindu itu. Kalau kau masih mau bertemu mereka lagi maka kau harus berusaha keras agar dapat diterima bekerja di tempat Mak Nyah. Kau sendiri kan yang menyanggupi untuk memberiku uang?”

“Aku mohon Bang, aku hanya ingin tahu keadaan mereka. Aku mau memastikan kalau mereka baik-baik saja.”

“Jadi kau tak percaya padaku? Kau pikir aku tak memperlakukan mereka dengan baik?” tanyaku agak emosi.

“Bukannya begitu Bang…”

“Aaah, udahlah. Jangan banyak omong. Besok aku akan ke sana. Siapkan uangnya. Dan ingat, jangan pasang wajah sedih. Jangan sampai kau terlihat habis menangis. Aku tak mau kelakuanmu menimbulkan kecurigaan. Kau sadar kan kalau nasib anak-anakmu itu berada di tanganku?” kataku panjang lebar.

Ku dengar ia menghela napas di seberang sana.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status