Share

BAB 23

Kami bertiga makan dengan lahap. Aku membeli dua bungkus nasi Padang, yang mana sebungkus kumakan sendiri dan sebungkus mereka bagi berdua.

Aku juga membeli buah semangka dan beberapa Snack yang pasti jadi kesukaan anak-anak. Rencananya akan kami makan bersama setelah makan nasi.

Kulihat mereka sangat menikmati makanan yang kubelikan. Sudah pasti, karena itu adalah makanan yang lezat. Aku sampai menghabiskan uang yang tadi diberikan Laras sebanyak hampir dua ratus ribu. Rencanaku untuk berjudi dan membeli minuman keras justru berganti menjadi acara makan bersama anak-anak.

“Enak?” Tanyaku pada Nurul. Ia hanya mengangguk tanpa berhenti mengunyah. Sesekali tangannya menyuapkan nasi ke mulut mungil Melina. Meski balita itu sudah bisa makan sendiri, tetap saja ia butuh bantuan untuk makan. Tangan kecilnya membuat hanya sedikit nasi yang bisa masuk ke mulut. Selebihnya, jatuh berhamburan sampai ke baju dan lantai.

“Yang jatuh biarkan aja. Jangan diambil apalagi dimakan. Kotor.” Aku m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status