Share

BAB 30

Badanku gemetar dan jantungku berdebar keras saking takutnya. Aku tak menyangka, ternyata Redy masih ada di sini. Sepertinya dia memang sengaja mengujiku. Matilah aku kali ini.

“Bang Redy--- aku minta maaf. Aku... Aku...”

Tatapan dingin Redy yang tajam membuatku semakin panas dingin. Saking takutnya, aku hanya bisa menunduk sambil menggigit bibir.

“Kenapa kau buka penutup matamu?”

Pertanyaan itu diulanginya lagi. Aku tak terpikirkan jawaban karena otakku jadi buntu karena ketakutan.

Kudengar Redy menghela nafas kasar.

“Maaf Bang, aku udah salah. Tolong jangan apa-apakan anak-anakku.” Ujarku memohon.

“Turun....” Redy berkata dengan ekspresi wajah yang nyaris datar.

Aku mengerutkan kening. “Apa?”

“Ayo turun. Kau bilang mau membeli makanan untukmu dan anak-anak kan?”

Aku mengangguk tapi tetap merasa heran. Memangnya tak berbahayakah untuknya?

“Kalau nggak jadi, kita pulang aja sekarang. Kamu kelamaan bengong.” Cetusnya.

“Eh, jangan Bang. Iya aku turun.” Kataku cepat berg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status