Share

BAB 31

Aku memeluk kedua anakku dengan erat. Kami menangis bersama, menumpahkan kerinduan yang nyaris tak bisa ditahan selama dua bulan ini. Sungguh terasa bagai mimpi bisa bertemu kembali dengan mereka.

“Mama pulang? Jangan pergi lagi ya.” Pinta Nurul. Aku hanya bisa mengelus pucuk kepalanya dengan lembut.

“Mama bawa apa?” kali ini Melina yang terlihat sangat antusias melihat kantong plastik yang ada di tanganku.

Aku baru ingat kalau ada membawakan makanan untuk dimakan bersama dengan mereka.

“Mama bawakan nasi bungkus. Kita makan sama-sama ya.”

Teriakan riang terdengar dari bibir Nurul dan Melina.

“Om, sini... Kita makan bareng.”

Nurul melambai pada Redy. Aku baru sadar, kalau ada dia sedang memperhatikan kami di pintu.

Tapi--- kenapa aku merasa kalau Nurul begitu berani bicara dengan Redy? Ia bahkan dengan santainya melambaikan tangan saat memanggil lelaki itu. Apa dia tak takut?

“Nggak usah. Kalian aja yang makan. Aku makan pakai lauk yang ada di dapur. Aku udah masak, jadi saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status