Share

Bab 2 : Pertemuan Pertama

Penulis: Xiao Chuhe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-10 16:15:38

Ningyan memasukkan selembar kertas yang baru saja ditulisnya ke dalam amplop coklat dan membubuhkan cap Keluarga Xue di tengahnya.

Xiao Ci, pelayan pribadinya menunggu di samping. Ningyan memberikan amplop itu pada Xiao Ci. “Berikan ini ke Kediaman Shen untuk Tuan Muda Keempat Shen.”

“Baik, Nona.”

Sepeninggal Xiao Ci, Ningyan terdiam merenung. Yang dia lakukan sekarang adalah berusaha bernegosiasi dengan calon suami yang tak dikenalnya.

Dia mungkin tidak punya pilihan selain menerima perjodohan itu. Tapi Shen Qi yang seorang Kepala Biro Informasi sekaligus putra dari pejabat tingkat dua, tidak mungkin mau merendahkan diri dengan menikahi gadis lemah dari keluarga pejabat tingkat empat yang rendahan.

Meski dia tidak bisa melakukan apa pun sendiri, jika menghubungi Shen Qi dan membicarakan hal itu dengannya, masih ada harapan untuk membatalkannya.

Jika Shen Qi menolaknya, tidak ada hal yang bisa dilakukan ayahnya untuk mempertahankan perjodohan itu.

Ningyan menghela napas, meski artinya dia benar-benar harus merendahkan harga diri dan membuat Shen Qi menolaknya.

Surat itu berisi permintaan untuk bertemu di Restoran Taiji pukul tujuh malam ini.

Satu jam kemudian, Xiao Ci melapor bahwa surat itu sudah tiba di tangan Tuan Muda Keempat. Namun, raut wajahnya tak terlalu bagus.

“Apakah ada yang terjadi?” tanya Ningyan, melepas gaun berwarna biru pastel yang terpajang di salah satu sisi kamar.

Xiao Ci menunduk, “Apakah Anda benar-benar berencana menemui Tuan Muda Ke-empat di Restoran Taiji?”

Ningyan hanya mengangguk sekilas, menatap pantulan dirinya yang pucat di cermin sambil membiarkan Xiao Ci menyisir rambut panjangnya.

“Tapi, Nona. Apakah Anda tahu, Tuan Muda Keempat Shen itu orang yang seperti apa?” Xiao Ci memasang wajah khawatir.

“Apakah kau tahu, Xiao Ci?”

Mendengar itu, Xiao Ci tahu kalau majikannya benar-benar tidak pernah mendengar apa pun tentang Shen Qi yang akan menikah dengannya.

“Tuan Muda Keempat Shen itu anak angkatnya Selir Pertama Shen, Nona. Dia masuk ke Kediaman Shen saat usianya lima tahun. Dari yang kudengar, dia berwatak buruk, tidak punya perasaan, suka bertindak kejam.”

“Dua tahun yang lalu, Pangeran Pertama mendirikan Biro Informasi dan menunjuknya sebagai kepala biro. Dia mulai terkenal di kalangan kelas atas setelah menjabat sebagai kepala biro.”

“Dulunya, dia bahkan tidak pernah kembali ke Ibu Kota dan kecanduan menjelajah medan perang bersama pamannya, Jenderal Utara.”

“Karena meski pun dia berasal dari Keluarga Menteri Keuangan, dia bukan putra sah mau pun putra selir, dia hanya orang luar yang diangkat menjadi anak setelah selir pertama diketahui mandul.”

“Jadi, meski dia berusaha keras agar mendapat nilai tinggi di Akademi Kekaisaran, dia tetap tidak bisa menjadi pejabat karena banyak keluarga lain yang menentangnya.”

“Beruntung Pangeran Pertama menyelamatkan masa depannya dengan menjadikannya kepala biro. Meski pun bukan Pejabat Kekaisaran resmi, dia mulai memiliki banyak kontribusi selama dua tahun terakhir. Ditambah pencapaiannya di medan perang sejak menjadi Wakil Jenderal Utara, dia termasuk orang yang tidak bisa disentuh.”

“Nona, menurut saya, Nona cukup beruntung jika harus menikah dengan orang hebat itu. Kenapa Nona sangat ingin membatalkannya?”

Xue Ningyan terdiam.

Percapaian besar itu tidak begitu mengejutkan. Dia tetap bermarga Shen meski hanya anak angkat. Dan justru lebih mencurigakan kenapa orang sehebat itu mau menerima perjodohan dengan putri pejabat tingkat empat?

“Xiao Ci. Dari penjelasanmu tadi, aku tahu betul Shen Qi itu bukan orang yang bisa ku dekati. Tidak, dia adalah orang yang tidak boleh didekati.”

“Selama itu mungkin, aku akan mencoba segala cara untuk menemuinya dan memperbincangkan masalah itu dengannya. Pasti adalah alasan besar di balik kesediaannya menerima perjodohan denganku.”

Xiao Ci mengangguk, dia menyematkan tusuk rambut giok di kepala Ningyan. “Semoga saja Anda bisa langsung bertemu dengannya dalam percobaan pertama.”

***

Pukul sepuluh malam, Restoran Taiji.

Xue Ningyan menghela napas. Suasana yang tadinya ramai semakin sepi seiring malam semakin larut. Tapi masih belum ada tanda-tanda Shen Qi akan datang.

Xiao Ci yang merasa sudah tiba batasnya, mendekat untuk menasihati majikannya. “Nona, saya rasa Tuan Muda Keempat tidak akan datang.”

“Dia pasti akan datang.”

“Nona sudah menunggu selama tiga jam.”

“Kau benar. Aku akan menunggu satu jam lagi.” Xue Ningyan menuangkan teh ke cangkirnya yang sudah kosong.

“Nona, Tuan Muda Keempat Shen mungkin memang tidak berniat datang. Dia tidak memberikan surat balasan kepada Nona.” Xiao Ci menunduk, “Ini sudah malam, Nona. Sebaiknya kita pulang dulu dan mencoba lagi besok.”

Ningyan menghela napas lagi, “Aku akan menunggu tiga puluh menit lagi saja.”

Dia benar-benar bertekad untuk membuat Shen Qi menolak pernikahan itu.

Tiga puluh menit kemudian.

“Nona, Tuan Muda Keempat Shen masih belum datang. Anda harus menepati janji Anda pada saya untuk pulang ke rumah dan mencobanya lagi besok.” Xiao Ci membungkuk hormat.

“Baiklah, aku menyerah.” Xue Ningyan berdiri, menghela napas kecewa.

Tepat sebelum dia meninggalkan mejanya, dia melihat seorang pemuda berjalan memasuki Restoran Taiji yang sudah hampir tutup ini.

Xue Ningyan menelan ludah, ‘Apakah itu pria yang selama ini ku tunggu?’

Xiao Ci yang terdiam di belakang Ningyan berbisik pelan, “Itu adalah Tuan Muda Keempat Shen, Nona.”

Bola mata Ningyan membulat. Dia sudah berhadapan dengan pria yang sangat ingin ditemuinya itu. Dia membungkuk takzim dan memberi salam.

“Salam kepada Tuan Muda Keempat Shen, saya Xue Ningyan yang ingin menemui Anda.”

Shen Qi tidak menjawab dan hanya memasang ekspresi datar. “Kau yakin sekali aku datang ke sini untuk menemuimu.”

“Saya yang mengirim surat ke Kediaman Shen untuk memohon bertemu dengan Anda.” Ningyan berdiri tegak dan terus menjaga tatapannya agar tidak menatap wajah Shen Qi secara langsung.

“Benarkah? Sepertinya pengawalku membuang surat itu sebelum aku sempat membawanya.”

Demi mendengar itu, Ningyan mengangkat kepalanya dan menatap Shen Qi dengan sorot tidak percaya. “Tuan Muda Keempat, apakah pengawalmu tidak mendapat lisensi resmi untuk menjadi pengawal? Dia cukup berani untuk membuang surat yang diperuntukkan bagi majikannya.”

“Apakah kau meragukanku dalam merekrut orang?” Shen Qi menyergah.

“Saya tidak bermaksud seperti itu. Jadi, apakah Tuan Muda Keempat bersedia mengobrol dengan saya selama tiga puluh menit? Ada hal yang ingin saya sampaikan pada Tuan Muda Keempat.”

“Duduklah, tapi aku hanya memberi waktu sepuluh menit.”

Ningyan terdiam, dia memilih meja lain di sebelah meja yang sebelumnya dia pakai untuk menunggu.

“Silakan Tuan Muda Keempat membatalkan perjodohan dengan saya.”

Suasana mendadak lengang. Ucapan spontan itu membuat Shen Qi terkekeh.

“Benar-benar tanpa basa-basi. Apa alasanmu menolak perjodohan itu?”

“Saya tidak punya alasan untuk menolaknya, tapi Tuan Muda Keempat pasti punya.” Ningyan menjawab mantap. Tidak ada satu pun keraguan di balik tatapannya yang datar.

“Kau tidak takut tidak ada pria yang kau menikah denganmu karena sudah pernah ditolak?”

“Anda tidak perlu memikirkan masa depan saya.”

“Bagaimana pun, kan, tidak akan ada pria yang mau menikahi wanita yang sudah ditolak. Kau tidak keberatan?”

Ningyan terdiam sejenak, dia akhirnya tahu kalau pemuda ini tidak benar-benar berniat mengabulkan keinginannya, “Apakah Tuan Muda Keempat tidak keberatan menikah dengan saya? Saya kan, hanya putri pejabat tingkat empat.”

Kalimat itu seharusnya cukup untuk membuat Shen Qi menganggap dirinya menjijikkan, bukan? Ningyan berharap seperti itu.

Shen Qi melangkahkan kakinya mendekati Ningyan dan mendekatkan wajahnya di telinga Ningyan. “Xue Ningyan. Aku tidak akan menolak perjodohan ini.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 3 : Merebut Kembali Hak Yang Harus Direbut

    Ningyan termenung sepanjang perjalanan pulang. Apa maksudnya Shen Qi tidak akan menolak perjodohan itu? Tidak mungkin pria sepertinya tertarik pada Ningyan yang hanya putri pejabat tingkat empat. “Nona, apakah ada yang mengganggumu?” Xiao Ci bertanya karena tak tahan melihat Ningyan melamun. “Xiao Ci, maukah kau menyelidiki sesuatu untukku?” “Katakan saja, Nona. Saya akan melakukannya.” “Selidiki alasan di balik Shen Qi bersikeras tidak mau menolakku.” “Baik, Nona.” Setelah pertemuan singkat itu, Xue Ningyan tidak berhenti memikirkannya. Suara tegas Shen Qi yang menunjukkan wibawa tinggi itu selalu masuk ke telinganya dengan lembut. Tatapan matanya yang senantiasa tajam juga tidak membuatnya takut atau terintimidasi. Ekspresi wajah yang datar itu juga membuat Ningyan merasa harus terus menatapnya dengan lekat. Dari pertemuan singkat itu, dia juga menyadari, Shen Qi tidak begitu keras seperti rumor yang Xiao Ci dengar, tidak begitu kejam seperti yang Xiao Ci ketahui. Ningyan m

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 4 : Pesta Pernikahan

    Pada akhirnya, pernikahan itu tetap menyertainya. Xue Ningyan berdiri dengan gaun pernikahan di atas karpet merah Kediaman Shen. Langkah kaki kedua mempelai diiringi melodi yang beralun lembut serupa hembusan angin sejuk. Kebahagiaan tampak dari raut wajah para undangan. Namun, apakah sepasang suami-istri baru ini benar-benar bahagia seperti yang terlihat oleh tamu undangan mereka? Ningyan menangis sepanjang melangkah beriringan dengan Shen Qi. Wajahnya yang muram di balik kerudung sutra berwarna merah tak terlihat dari luar. Langkah demi langkah dalam upacara pernikahan dilakukan dengan serius oleh keduanya. Ningyan tahu kalau Shen Qi mungkin juga tidak menginginkan pernikahan ini. Namun pemuda dua puluh tujuh tahun itu melakukannya dengan sangat serius. Menatapnya dari balik kerudung merah, wajahnya samar-samar terlihat dingin dan tidak peduli terhadap sekitar. Harus Ningyan akui bahwa pria ini menyeramkan. Satu bekas luka cukup dalam di pelipis sebelah kirinya menandakan bahw

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 5 : Rumah Dengan Perangkap Berduri

    Begitu selesai menjamu tamu, Shen Qi kembali ke kamar pengantin untuk bertemu dengan istrinya. Saat dia membuka pintu, Xue Ningyan masih duduk anggun di tepi ranjang dengan wajah tertutup kerudung merah. Shen Qi menutup pintu, berdiri tepat di depan Xue Ningyan, dan tangannya bergerak membuka kerudung itu.Ningyan menutup mata, aroma kuat dari arak memenuhi hidungnya hingga membuat muak. Shen Qi sudah ada di depannya. “Xue Ningyan …, bukalah matamu. Lihatlah wajah suamimu dengan baik.” Suara yang terdengar menusuk telinga itu membuat Ningyan langsung membuka mata. Napasnya tertahan, dia hanya melihat wajah datar Shen Qi saja di depannya. “T-tuan Muda …,” Ningyan tergeragap, dia tahu cepat atau lambat tubuhnya akan menjadi milik Shen Qi. Pria arogan yang terkenal tak berhati ini tidak akan melepaskan Ningyan begitu dia sudah disentuh dan menjadi miliknya. Pangeran Pertama bahkan menunjuknya sebagai Kepala Biro Informasi yang didirikan sendiri olehnya dua tahun yang lalu. Shen Qi

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 6 : Pelayan Baru

    "Kudengar Shen Jinyang akan segera menikah dengan Putri Yinyue. Benarkah?" tanya Zhu Mingyue. Putri Yinyue adalah keponakan Kaisar, dia dijodohkan dengan Tuan Kelima atas berkat yang langsung diturunkan oleh Baginda Kaisar sendiri. Raja Yongheng terlihat senang dengan berkat itu dan antusias menanti pernikahan putrinya. "Benar, Nyonya Muda. Pertunangan mereka sudah diadakan di kediaman ini dua minggu yang lalu. Raja Yongheng sedang menyiapkan pesta pernikahan besar di kediamannya. Mungkin acaranya diadakan dua bulan lagi.”"Apakah Baginda Kaisar ikut campur?" "Hanya ada campur tangan Yang Mulia Permaisuri saja, Nyonya Muda. Yang Mulia Permaisuri dipercayakan Baginda Kaisar untuk mengurus pernikahan itu selama dirinya sibuk dengan perubahan di antara para pejabatnya."Zhu Mingyue menghela napas, "Kalau begitu, tak perlu dipikirkan. Mari kita urus kutu ini dulu." Zhu Mingyue berbalik menatap Mu Bai yang sudah berdiri lagi. "Kau kirim salah satu pelayan kita untuk memata-matainya. Di

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 7 : Wanita Itu Spesial

    Biro Informasi. Shen Qi duduk di meja kerjanya, dia terlihat letih, tangan kanannya memijat pelipis dengan tenang. Zhong Li membuka pintu, langsung mengambil posisi duduk di depannya dan meraih sebuah dokumen. Shen Qi menatapnya, “Bagaimana?” Gerakan tangan Zhong Li terhenti, dia bingung sesaat tentang ‘bagaimana’ apa yang dimaksud Shen Qi saat ini? Lalu, ketika mengingat tugasnya sendiri, Zhong Li langsung menjawab, “Belum ada perkembangan tentang orang-orang dari aliansi gelap yang memburu Anda empat hari yang lalu, Tuan Muda.”Shen Qi terdiam, “Belum ada ya ….” Empat hari lalu, saat pertama kali dia menerima surat dari Xue Ningyan yang memintanya untuk bertemu di Restoran Taiji itu, adalah hari di mana dia mengalami masalah besar dalam pekerjaannya. Entah berasal dari mana, sekelompok orang berbaju hitam yang diduga berasal dari aliansi gelap tiba-tiba saja menyerangnya yang dalam perjalanan pulang dari ekspedisi pencari informasi di wilayah barat Ibukota. Pada awalnya, har

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 8 : Laporan Pertama

    Kediaman Tuan Muda Pertama. “Nyonya. Li Li datang untuk menghadap.” Zhu Mingyue memalingkan tatapannya dari buku yang sedang dia baca. Menatap wajah Li Li yang menyedihkan itu. Dia tersenyum tipis, “Bagaimana? Apakah kau nyaman bekerja dengan Nyonya Muda Keempat?” Li Li menunduk, “Majikan yang dipilih Nyonya Muda untuk saya sudah pasti adalah bentuk kebaikan Nyonya Muda pada saya. Mana mungkin saya berani berkata tidak nyaman.” Zhu Mingyue terkekeh, tangan lentiknya menutupi mulutnya dengan anggun. “Jadi, menurutmu, lebih nyaman bekerja denganku atau dengan Nyonya Muda Keempat?” “Saya tidak berani memilih. Nyonya Muda yang sudah memberikan kehidupan baru kepada saya, sedangkan Nyonya Muda Keempat adalah majikan baru pilihan Nyonya Muda. Saya nyaman bekerja dengan siapa pun selama Nyonya Muda yang memilihnya.” Li Li menjawab dengan mantap. “Informasi apa yang kamu dapatkan hari ini?” tanya Zhu Mingyue. “Nyonya Muda Keempat lebih menyukai kesendirian, dan suka melakukan pekerjaan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 9 : Trik

    Ningyan menghela napas pelan, menatap Shen Qi yang tidur tenang di ranjang tidur. Dalam situasi tertentu seperti sekarang, Ningyan terkadang berpikir apakah Shen Qi benar-benar suami sahnya? “Tidak masalah jika aku tidur di sampingnya, kan? Aku kan istrinya.” Ningyan bergumam pelan, menghela napas berat. Tidak ada tempat tidur lain di Kediaman Tuan Muda Keempat, dan tidak mungkin dia meminjam kamar dari para pelayan untuk semalam. Bisa-bisa muncul rumor tak mengenakkan tentang rumah tangganya yang baru dimulai ini. Bahkan kain-kain merah masih menjuntai hingga ke lantai kamar dan belum dilepaskan sejak hari pernikahan mereka. Ningyan menghela napas lagi, “Memang tidak ada cara lain.” Pelan-pelan dia merebahkan tubuhnya di samping Shen Qi tertidur. Sebisa mungkin tidak menciptakan sedikit pun guncangan yang bisa membuat tidur pria itu terganggu. Ningyan memejamkan mata, merasakan jantungnya yang berdegup dengan irama yang jelas seolah getarannya sangat terasa. ‘Aku mengantuk, ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 10 : Makan Malam Bersama Pertama

    “Apa yang Xue Ningyan lakukan seharian ini?” Zhong Li memperbaiki posisi berdirinya. “Hari ini sama seperti kemarin, Tuan Muda. Nyonya Muda tidak banyak pergi keluar dari kediaman.” “Benarkah?” Shen Qi menatapnya seolah tidak percaya. “Bukankah Anda sendiri yang melarangnya?” Zhong Li bertanya memastikan. “Ah …, benar juga. Kau lanjutkan.” “Baik, Tuan Muda.” Zhong Li menghela napas lega, syukurlah dia tidak melakukan kesalahan. “Di pagi hari, Nyonya Muda duduk di paviliun sambil menyulam. Lalu setelah makan siang, dia beristirahat siang setelah membantu Li Li membereskan rumah. Sore ini, beliau kembali melanjutkan menyulam di paviliun.” Shen Qi tersenyum tipis, “Baiklah, tugasmu hari ini selesai, kau sudah bisa mengurus tugas resmimu sebagai wakil kepala Biro Informasi.” “Tuan Muda, menurut saya, tindakan Anda belakangan ini terlihat aneh.” “Apanya aneh?” “Anda seperti sangat peduli pada Nyonya Muda. Tapi tidak pernah menunjukkannya secara langsung.” Zhong Li menggaruk tengku

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 134 : Yang Yunshui: Mantan Pengawal Permaisuri Terdahulu

    Xue Ningyan mematung di depan pintu. Melihat Shen Qi sudah rapi dengan warna pakaian yang senada dengannya. Pakaian itu juga dipakai Shen Qi saat menghadiri pesta pernikahan Tuan Putri Yinyue. ‘Bagaimana bisa begitu kebetulan ….’ Xue Ningyan ragu-ragu menerima uluran tangan Shen Qi. Tapi Shen Qi langsung menggenggamnya dan mengajaknya berjalan tanpa mengatakan apa pun. Zhong Li sudah mengabarkan kalau Qin Wanzhi sudah berada di ruang makan keluarga setelah memasak beberapa hidangan kesukaan Shen Qi. Matanya melirik menatap Xue Ningyan yang berjalan dengan pandangan lurus tanpa menunjukkan ekspresi apa pun. Meski semalam ia menyuruh Xue Ningyan tidur di kamarnya, tapi ia sama sekali tidak memasuki kamar itu semalam penuh. Mungkin ia mengerti kenapa Xue Ningyan seperti tidak melihatnya sekali pun pagi ini walau sempat tercengang sedikit. “Anu …, aku minta maaf tentang semalam,” Shen Qi membuka percakapan. “Saya sudah memaafkannya,” jawab Xue Ningyan, pendek dan datar. Shen Qi

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 133 : Seperti Seorang Dewi

    “Nyonya Muda, bangun …, sudah saatnya Anda bangun, Nyonya Muda.” Suara Xiao Ci terdengar menerobos alam mimpinya. Xue Ningyan membuka dan melihat Xiao Ci sedang membuka jendela. “Pukul berapa sekarang, Xiao Ci?” Xue Ningyan beringsut duduk. “Sekarang pukul tujuh pagi, Nyonya Muda.” Xiao Ci tersenyum dan mendekat, “Saya sudah menyiapkan air hangat untuk Anda mandi.” “Ah, iya.” Xue Ningyan berdiri dan bersiap untuk mandi. Semalam, Zhong Li mendatanginya dan menyuruhnya segera pindah kembali ke kamar Shen Qi. Dia juga mendengar bahwa alasannya adalah karena kedatangan Nyonya Qin yang tiba-tiba. Tapi Xue Ningyan tidak bisa menolak permintaan itu dan segera pindah ke kamar Shen Qi. Semalam itu …, dia menangis karena tidak mampu menahan kekecewaannya terhadap Shen Qi. Ia memahami bahwa yang ia hadapi sekarang bukan Shen Qi yang mampu bersikap dewasa karena ingatannya seolah tertahan di usia dua puluh tahun.Mungkin saat ini Shen Qi merasa bahwa seperti itulah dia harus bersikap padan

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 132 : Sandiwara

    “Itu maksudnya adalah hubungan suami-istri.” Suara lain telah menyahut. Shen Qi terkesiap dan menoleh ke belakang. “I-Ibu?! Kenapa ada di sini?”“Haah, kau sudah dewasa dan sudah mengalaminya, kan? Bagaimana mungkin tidak tahu?” Qin Wanzhi menepuk dahi dan mengambil posisi duduk di hadapannya. “A-apa hubungannya itu dengan Ibu?! Lagipula, Ibu belum menjawab pertanyaanku, kenapa Ibu ada di sini?” Shen Qi menatap jengkel.Qin Wanzhi tersenyum lebar sambil menyipitkan mata. “Aku datang karena merindukan menantuku.”Shen Qi berdecak kesal, memilih untuk tidak mengindahkan pengakuan Qin Wanzhi. Tapi di sisi lain, dia merasa resah karena ternyata Qin Wanzhi datang untuk Xue Ningyan. Zhong Li berbisik di telinganya, “Nyonya Qin sangat dekat dengan Nyonya Muda. Jadi sebaiknya Anda bersandiwara sebentar seolah-olah tidak ada yang terjadi, Tuan Muda. Atau saya perlu mengatakan pada beliau bahwa Anda hilang ingatan?” “Tidak perlu, Zhong Li. Aku bisa menghadapinya,” balas Shen Qi. “Jadi, sur

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 131 : Apa Maksudnya dengan Melakukan 'Itu'?

    Zhong Li berlari kembali ke Paviliun Taman setelah mengambil sesuatu dari kamarnya. Wajahnya tak berhenti tersenyum seolah-olah ini adalah perkembangan yang cukup berarti bagi Shen Qi. “Saya sangat senang Anda mulai penasaran tentang ingatan yang hilang itu, Tuan Muda. Saya sangat menyayangkannya jika Anda menikah dengan Putri Tianqing tanpa melindungi perasaan Nyonya Muda.” Zhong Li tersenyum lebar. “Sudah kubilang dia tetap akan menjadi selir, Zhong Li.” Shen Qi mendengus, “Bagaimana pun, jika aku menikahi Liu Ling, dia tidak boleh menempati posisi selir. Aku bisa mendapat kritik karena telah merendahkan seorang putri Adipati Agung.” “Ah, lupakan saja soal itu, dan lihat ini saja, Tuan Muda.” Zhong Li mengeluarkan sebuah kertas yang sudah cukup lusuh dari dalam sebuah amplop merah.“Ini adalah surat yang dikirimkan Nyonya Muda saat kita berhenti di perbatasan Nanhu. Saat itu Anda selalu menyimpannya di saku Anda, lalu membacanya berulang kali setiap kuda kita berhenti untuk isti

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 130 : Bersedia Berusaha

    “Anda tidak tahu malu sekali, Tuan Muda,” Xue Ningyan berkata tajam. Shen Qi menyeringai lebar, “Apakah saat ini kamu sedang mempermasalahkan perihal istri sah dan selir?”“Tidak, Tuan Muda. Saya mempermasalahkan kepribadian Anda. Bagaimana mungkin Anda meminta saya, yang merupakan wanita yang lebih dulu menikah dengan Anda untuk memilihkan gaun untuk wanita yang akan menikah dengan Anda dan merebut posisi saya?” “Kalau Anda orang yang tahu malu, setidaknya meski pun kejam, Anda tidak akan peduli pada saya sampai permasalahan pernikahan itu selesai.” “Tuan Muda, saya bukan menolak perintah Anda sebagai suami. Tapi saya berhak menolaknya karena Anda sendiri yang berkata bahwa Anda tidak menganggap saya sebagai istri Anda. Jangan-jangan Anda juga melupakan apa yang baru saja Anda katakan?” Shen Qi terkekeh, “Hahaha …, kau pandai bicara juga, ya, Xue Ningyan.” “Saat ini saya sudah cukup kenyang menerima ucapan cinta penuh kebohongan Anda, Tuan Muda. Jadi saya sudah menguatkan hati s

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 129 : Bulan yang Bersembunyi

    Setelah melewati pertengahan musim panas, udara menjadi lebih teduh dari sebelumnya. Malam hari terasa dingin menusuk kulit. Shen Qi keluar dari gerbong, dan mendongak menatap langit yang gelap berbintang. Tanpa sadar, kepalanya memutar ingatan masa kecil yang telah lama tenggelam dalam hatinya. “Pangeran! Coba tangkap aku! Aku akan berlari yang jauh sekarang, hahaha!!” Shen Qi kecil tertawa sambil mengejar gadis berusia lima tahun yang memakai gaun indah. “Kau perempuan, tapi larimu cepat juga, ya.” Shen Qi berjongkok sambil mengatur napasnya yang menderu. Gadis itu berhenti berlari tersenyum sambil menatapnya, “Sebenarnya aku tidak boleh bermain kejar-kejaran. Tapi aku ingin melakukannya sekali saja karena kebetulan tubuhku sedang sangat sehat, jadi, kau tidak boleh memberitahu ibuku, ya!” Shen Qi tertawa lebar, “Kau nakal ternyata! Bagaimana jadinya kalau aku memberitahu ibumu, ya? Kau akan dihukum? Atau dimarahi?” Mendengar ancaman itu, gadis itu mengerucutkan bibir dan mu

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 128 : Yang Yunshui dan Yang Ye

    Dalam perjalanan pulang dari Istana Selatan, Shen Qi melewati Aula Pertemuan Istana. Lalu melihat Kanselir baru saja keluar dari sana. “Apakah orang-orang tua memang suka sekali berlama-lama di istana? Rapat pagi kan, sudah selesai berjam-jam yang lalu.” Shen Qi mendengus. Bukan dia tidak suka melihat Kanselir sebentar lagi akan berpapasan dengannya karena jalan di depan searah. Tapi ini terlalu kebetulan untuk dianggap tidak sengaja bertemu. “Beliau pasti sedang memenuhi janji temu dengan Baginda, Tuan Muda.” “Baginda itu dekat sekali dengan Kanselir, ya? Apa kau tahu siapa namanya?” “Beliau adalah Yang Yunshui,” Zhong Li menjawab. “Haah …, tampaknya aku memang sulit mengingat nama orang-orang yang tidak kukenal. Apalagi dia dari faksi Pangeran Kedua.” Shen Qi berdeham pelan. Saat ini, Kanselir masih jauh dari pertigaan. Dan sepertinya mereka tidak akan berpapasan kalau Shen Qi pura-pura tidak melihatnya ….“Omong-omong, Anda pernah terlibat judi lompat kuda dengan putranya Y

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 127 : Sebarkan Rumor Itu

    Siang ini, Pangeran Pertama sedang mengobrol dengan Liu Ling tentang pernikahan yang akan segera diadakan. Tapi saat bertemu dengannya, raut wajah Liu Ling tampak tidak segar. Karena itulah Pangeran Pertama bertanya, “Ada apa denganmu, Liu Ling?” “Yang Mulia, saya hanya sedang merasa khawatir, tapi saya baik-baik saja,” jawab Liu Ling, suaranya pelan dan dia bahkan tidak menatap wajah Pangeran sama sekali. “Apa yang membuatmu khawatir?”Liu Ling mengulas senyum tipis, “Saya …, takut begitu Shen Qi kembali mengingat semuanya, dia tidak akan mencintai saya, dan kembali pada istrinya ….” Pangeran Pertama terkekeh kecil, tatapan matanya mengilat tajam dan memaksa Liu Ling menatap mata itu. “Haruskah aku melakukan sesuatu terhadap wanita itu?” Liu Ling terhenyak di tempatnya, “Saya …, mengatakan ini untuk meminta bantuan pada Yang Mulia Pangeran.” “Oh, kau sudah punya rencana sendiri, ya? Katakan saja. Apa itu?” “Saya ingin …, merayu Shen Qi, dan memperlihatkan kemesraan kami di d

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 126 : Penyelidikan Yang Tertunda

    Pukul sembilan, Zhong Li mendatangi ruang kerja Shen Qi bersama Tang Yan. Saat ini, pria itu sedang membaca dokumen. “Selamat pagi, Tuan Muda. Saya menyajikan teh untuk Anda berdua.” Zhong Li meletakkan teko yang sudah terisi di atas kompor kecil yang ada di samping meja. Shen Qi beranjak dari mejanya dan bergabung ke meja minum teh bersama Zhong Li dan Tang Yan. “Kenapa pembicaraan ini harus melibatkan orang sepertinya?” Zhong Li terdiam sejenak, memerhatikan ekspresi datar Tang Yan yang tidak berubah. Mungkin saat ini, pikirannya sedang tidak berada di tempat. Tang Yan sedikit kesal saat melihat wajah Shen Qi. Pria mana yang menyia-nyiakan wanita yang dicintainya dan menikah dengan wanita yang dicintai pria lain? Tapi dia tidak bisa mengatakan itu karena masih terikat dengan hubungan yang lebih rumit dengan Shen Qi. “Ini tentang rencana besar Anda, Tuan Muda.” Zhong Li menjawab serius. “Setengah tahun yang lalu, Anda mulai menyelidiki Aliansi Gelap. Sebuah kelompok yang seti

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status