Beranda / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 5 : Rumah Dengan Perangkap Berduri

Share

Bab 5 : Rumah Dengan Perangkap Berduri

Penulis: Xiao Chuhe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-10 16:21:15

Begitu selesai menjamu tamu, Shen Qi kembali ke kamar pengantin untuk bertemu dengan istrinya. Saat dia membuka pintu, Xue Ningyan masih duduk anggun di tepi ranjang dengan wajah tertutup kerudung merah.

Shen Qi menutup pintu, berdiri tepat di depan Xue Ningyan, dan tangannya bergerak membuka kerudung itu.

Ningyan menutup mata, aroma kuat dari arak memenuhi hidungnya hingga membuat muak. Shen Qi sudah ada di depannya.

“Xue Ningyan …, bukalah matamu. Lihatlah wajah suamimu dengan baik.”

Suara yang terdengar menusuk telinga itu membuat Ningyan langsung membuka mata. Napasnya tertahan, dia hanya melihat wajah datar Shen Qi saja di depannya.

“T-tuan Muda …,” Ningyan tergeragap, dia tahu cepat atau lambat tubuhnya akan menjadi milik Shen Qi.

Pria arogan yang terkenal tak berhati ini tidak akan melepaskan Ningyan begitu dia sudah disentuh dan menjadi miliknya.

Pangeran Pertama bahkan menunjuknya sebagai Kepala Biro Informasi yang didirikan sendiri olehnya dua tahun yang lalu.

Shen Qi adalah pria yang memenuhi kualifikasi untuk menerima pekerjaan berat itu. Sekarang, pria ini menjadi suami sah Ningyan.

Orang yang ditakuti di seluruh Ibukota ini adalah suami Xue Ningyan.

“Aku hanya akan mengucapkannya satu kali, jadi kau dengarkan baik-baik.” Shen Qi berkata pelan.

Ningyan menelan ludah. Sedekat ini, aura yang dikeluarkan Shen Qi sungguh membuatnya gelisah dan tidak bisa tenang.

“Kau hanya perlu patuh padaku dan duduk diam di rumah. Tidak perlu ikut campur urusan kediaman, tidak perlu melibatkan diri dengan persaingan apa pun dengan istri kakak-kakakku. Yang terpenting, jangan membuat masalah, jangan membuatku kerepotan.” Shen Qi berkata panjang dengan nada datar.

Ningyan menggeser duduknya sedikit untuk menghindari wajah Shen Qi. “Apakah Tuan Muda begitu tidak menyukai saya?”

Shen Qi melontarkan tatapan tajam ke arahnya, tersenyum tipis, “Suka? Bagaimana mungkin aku bisa langsung menyukai wanita yang bahkan tidak kukenal sama sekali.”

“Kalau begitu, kenapa Tuan Muda bersedia menikah denganku padahal tidak mau menerimaku?”

Demi mendengar itu, Shen Qi terdiam kaku. Memang benar bahwa dia tidak mau menerimanya meski sudah menikah. “Kau tidak berhak mengetahuinya.”

Ningyan menundukkan kepala, “Apakah Anda bisa menceraikan saya jika tujuan Anda sudah tercapai?”

“Apa?” Shen Qi menatap tak percaya. “Kenapa kau beranggapan kalau aku menikahimu karena suatu tujuan?”

“Ayah saya menikahkan saya dengan Tuan Muda karena memiliki tujuan yang harus dicapai. Tuan Muda Keempat memiliki hidup yang baik dan disegani orang-orang serta sudah mapan dan berasal dari keluarga terhormat, tidak mungkin mau menikah dengan saya kalau tidak punya tujuan lain.”

Shen Qi mengepalkan tangan, terdiam cukup lama. Lantas tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Dia menatap Ningyan dengan sorot merendahkan.

“Ningyan …, jadi kau menyamakanku dengan ayahmu yang bodoh itu?” Shen Qi melotot tajam.

“Aku sungguh tidak salah menilaimu. Kau jauh lebih kuat dari pada yang aku bayangkan. Kau juga cerdas dan punya karakteristik yang tenang.”

“Memang aku menikahimu karena suatu tujuan. Tapi itu bukan sesuatu yang harus kau ketahui. Malah lebih baik jika kau tidak perlu tahu. Karena itulah aku ingin agar kau tidak ikut campur dan jangan menganggap dirimu sudah menjadi bagian dari Keluarga Shen.”

Shen Qi berdiri dari ranjang, melepas jubah pernikahannya, lalu mengambil posisi tidur di samping Ningyan.

Ningyan meremas seprai dengan kuat, “Tuan …, Muda? Anda mau tidur dengan saya?”

Shen Qi berdecak. “Aku tidak akan menyentuhmu, dasar bodoh. Tidur saja yang tenang.”

Ningyan menelan ludah, dia tidak bisa tidur dengan tenang seperti yang Shen Qi katakan. Dia bahkan tidak punya keberanian untuk turun dari ranjang dan melepas jubah pernikahannya dan perhiasan yang memberatkan kepalanya.

***

Kediaman Menteri Keuangan tidak sederhana. Ada banyak wanita berkuasa dari keluarga lain yang menikah ke keluarga ini. Dan seluruh urusan rumah tangga diurus langsung oleh Nyonya Besar Shen.

Tuan Muda Pertama, Shen Yi menikahi putri tunggal dari Kementerian Hukum, Zhu Mingyue. Tuan Muda Kedua, Shen Liang menikah putri ketiga dari Kementerian Administrasi, Song Xiuying. Tuan Muda Ketiga, Shen Sicheng menikah dengan pengusaha kaya dari Yangzhou, Yu Xinyi.

Tuan Muda Kelima, Shen Jinyang belum menikah namun sudah ditunangkan dengan keponakan Kaisar, Putri Yinyue. Lalu putri satu-satunya dari Keluarga Shen bernama Shen Lanhua. Usianya baru 15 tahun.

Selain wanita-wanita berkuasa yang disebutkan sebelumnya, masih ada Selir Pertama dan Selir Kedua. Tuan Muda Ke-empat adalah putra angkat Selir Pertama. Sedangkan Tuan Muda Ke-tiga dan Nona Ke-enam adalah putri dari Selir Kedua.

Dari silsilah yang rumit ini, semua orang yang berada di kediaman ini sama rumitnya. Semua putra sah dari Nyonya Besar dan Tuan Besar, Tuan Pertama, Kedua dan Kelima memiliki jabatan penting di Kementerian Keuangan.

Wanita-wanita yang menjadi istri mereka sama mengerikannya dalam hal kekuasaan. Kediaman ini serupa tembok kokoh yang tidak memiliki pintu keluar bagi orang-orang yang tidak punya kekuasaan.

Dan Ningyan terjebak di dalamnya. Tanpa tahu harus mengandalkan dukungan dari siapa untuk bertahan hidup di dalam penjara terburuk ini.

Kelak sepanjang hari, selain kekejaman Tuan Muda Ke-empat, dia tidak bisa lolos dari rundungan wanita-wanita berkuasa itu.

***

Di kediaman Tuan Muda Pertama Shen Yi, Nyonya Muda Pertama yang baru kembali ke kediaman setelah memuja leluhur di luar kota sudah mendapatkan kabar dari pelayannya tentang pernikahan Tuan Ke-empat yang mendadak.

Seorang pelayannya bernama Mu Bai, yang melaporkan kabar itu padanya sambil bertekuk lutut. "Nona Pertama Xue menikah dengan Tuan Muda Ke-empat setelah dijodohkan oleh ayahnya seminggu yang lalu.”

Zhu Mingyue tersenyum tipis sambil menyeruput tehnya. "Apakah serangga ini harus disingkirkan?"

"Nyonya, dia hanya putri pertama Menteri Pekerjaan Umum yang katanya diabaikan oleh ayahnya sendiri. Posisinya sangat rendah, Tuan Besar juga tidak akan peduli padanya, dia tidak akan memengaruhi kekuasaanmu. Sebaiknya jangan merendahkan diri dengan mencari masalah dengan kutu itu." Mu Bai memberikan saran.

"Ayahnya pernah berurusan dengan ayahku. Jika aku diam saja, bukankah sedikit tidak adil? Mu Bai …, justru keberadaannya ini harus segera disingkirkan. Meskipun hanya hama, tapi dia bisa merusak tanaman seluas ribuan hektar." Zhu Mingyue berdiri di depan jendela, memikirkan sesuatu.

"Apakah aku harus melakukan sesuatu untuk mempersulitnya?" Mu Bai bertanya.

Zhu Mingyue menyeringai, “Haruskah …?”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 6 : Pelayan Baru

    "Kudengar Shen Jinyang akan segera menikah dengan Putri Yinyue. Benarkah?" tanya Zhu Mingyue. Putri Yinyue adalah keponakan Kaisar, dia dijodohkan dengan Tuan Kelima atas berkat yang langsung diturunkan oleh Baginda Kaisar sendiri. Raja Yongheng terlihat senang dengan berkat itu dan antusias menanti pernikahan putrinya. "Benar, Nyonya Muda. Pertunangan mereka sudah diadakan di kediaman ini dua minggu yang lalu. Raja Yongheng sedang menyiapkan pesta pernikahan besar di kediamannya. Mungkin acaranya diadakan dua bulan lagi.”"Apakah Baginda Kaisar ikut campur?" "Hanya ada campur tangan Yang Mulia Permaisuri saja, Nyonya Muda. Yang Mulia Permaisuri dipercayakan Baginda Kaisar untuk mengurus pernikahan itu selama dirinya sibuk dengan perubahan di antara para pejabatnya."Zhu Mingyue menghela napas, "Kalau begitu, tak perlu dipikirkan. Mari kita urus kutu ini dulu." Zhu Mingyue berbalik menatap Mu Bai yang sudah berdiri lagi. "Kau kirim salah satu pelayan kita untuk memata-matainya. Di

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 7 : Wanita Itu Spesial

    Biro Informasi. Shen Qi duduk di meja kerjanya, dia terlihat letih, tangan kanannya memijat pelipis dengan tenang. Zhong Li membuka pintu, langsung mengambil posisi duduk di depannya dan meraih sebuah dokumen. Shen Qi menatapnya, “Bagaimana?” Gerakan tangan Zhong Li terhenti, dia bingung sesaat tentang ‘bagaimana’ apa yang dimaksud Shen Qi saat ini? Lalu, ketika mengingat tugasnya sendiri, Zhong Li langsung menjawab, “Belum ada perkembangan tentang orang-orang dari aliansi gelap yang memburu Anda empat hari yang lalu, Tuan Muda.”Shen Qi terdiam, “Belum ada ya ….” Empat hari lalu, saat pertama kali dia menerima surat dari Xue Ningyan yang memintanya untuk bertemu di Restoran Taiji itu, adalah hari di mana dia mengalami masalah besar dalam pekerjaannya. Entah berasal dari mana, sekelompok orang berbaju hitam yang diduga berasal dari aliansi gelap tiba-tiba saja menyerangnya yang dalam perjalanan pulang dari ekspedisi pencari informasi di wilayah barat Ibukota. Pada awalnya, har

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 8 : Laporan Pertama

    Kediaman Tuan Muda Pertama. “Nyonya. Li Li datang untuk menghadap.” Zhu Mingyue memalingkan tatapannya dari buku yang sedang dia baca. Menatap wajah Li Li yang menyedihkan itu. Dia tersenyum tipis, “Bagaimana? Apakah kau nyaman bekerja dengan Nyonya Muda Keempat?” Li Li menunduk, “Majikan yang dipilih Nyonya Muda untuk saya sudah pasti adalah bentuk kebaikan Nyonya Muda pada saya. Mana mungkin saya berani berkata tidak nyaman.” Zhu Mingyue terkekeh, tangan lentiknya menutupi mulutnya dengan anggun. “Jadi, menurutmu, lebih nyaman bekerja denganku atau dengan Nyonya Muda Keempat?” “Saya tidak berani memilih. Nyonya Muda yang sudah memberikan kehidupan baru kepada saya, sedangkan Nyonya Muda Keempat adalah majikan baru pilihan Nyonya Muda. Saya nyaman bekerja dengan siapa pun selama Nyonya Muda yang memilihnya.” Li Li menjawab dengan mantap. “Informasi apa yang kamu dapatkan hari ini?” tanya Zhu Mingyue. “Nyonya Muda Keempat lebih menyukai kesendirian, dan suka melakukan pekerjaan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 9 : Trik

    Ningyan menghela napas pelan, menatap Shen Qi yang tidur tenang di ranjang tidur. Dalam situasi tertentu seperti sekarang, Ningyan terkadang berpikir apakah Shen Qi benar-benar suami sahnya? “Tidak masalah jika aku tidur di sampingnya, kan? Aku kan istrinya.” Ningyan bergumam pelan, menghela napas berat. Tidak ada tempat tidur lain di Kediaman Tuan Muda Keempat, dan tidak mungkin dia meminjam kamar dari para pelayan untuk semalam. Bisa-bisa muncul rumor tak mengenakkan tentang rumah tangganya yang baru dimulai ini. Bahkan kain-kain merah masih menjuntai hingga ke lantai kamar dan belum dilepaskan sejak hari pernikahan mereka. Ningyan menghela napas lagi, “Memang tidak ada cara lain.” Pelan-pelan dia merebahkan tubuhnya di samping Shen Qi tertidur. Sebisa mungkin tidak menciptakan sedikit pun guncangan yang bisa membuat tidur pria itu terganggu. Ningyan memejamkan mata, merasakan jantungnya yang berdegup dengan irama yang jelas seolah getarannya sangat terasa. ‘Aku mengantuk, ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 10 : Makan Malam Bersama Pertama

    “Apa yang Xue Ningyan lakukan seharian ini?” Zhong Li memperbaiki posisi berdirinya. “Hari ini sama seperti kemarin, Tuan Muda. Nyonya Muda tidak banyak pergi keluar dari kediaman.” “Benarkah?” Shen Qi menatapnya seolah tidak percaya. “Bukankah Anda sendiri yang melarangnya?” Zhong Li bertanya memastikan. “Ah …, benar juga. Kau lanjutkan.” “Baik, Tuan Muda.” Zhong Li menghela napas lega, syukurlah dia tidak melakukan kesalahan. “Di pagi hari, Nyonya Muda duduk di paviliun sambil menyulam. Lalu setelah makan siang, dia beristirahat siang setelah membantu Li Li membereskan rumah. Sore ini, beliau kembali melanjutkan menyulam di paviliun.” Shen Qi tersenyum tipis, “Baiklah, tugasmu hari ini selesai, kau sudah bisa mengurus tugas resmimu sebagai wakil kepala Biro Informasi.” “Tuan Muda, menurut saya, tindakan Anda belakangan ini terlihat aneh.” “Apanya aneh?” “Anda seperti sangat peduli pada Nyonya Muda. Tapi tidak pernah menunjukkannya secara langsung.” Zhong Li menggaruk tengku

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 11 : Suami Saya Menyukainya

    Lengang.Meski ada dua orang yang saling berhadapan di meja makan, tidak ada suara apa pun yang keluar dari mulut mereka. Shen Qi makan dengan tenang sambil sesekali memperhatikan raut wajah Ningyan yang seperti kesulitan setiap kali menelan makanan di mulutnya..Namun meski begitu, Ningyan masih bisa menjulurkan sumpit dan meletakkan lauk baru di atas mangkuk nasi Shen Qi sambil berkata untuk makan dengan lahap. Shen Qi mendengus pelan, “Kalau kau tidak menyukai hidangannya, kenapa terus memaksakan diri untuk menelannya?”“Eh?” Ningyan menghentikan aktivitas makannya, menatap Shen Qi dengan raut terkejut. “Kau tidak suka udang, kan? Kenapa masih memaksakan diri memakannya?” “Bagaimana …, bagaimana Tuan Muda mengetahui itu?” “Wajahmu terlihat seperti mau memuntahkannya setiap kali berusaha menelan.” Shen Qi meletakkan sumpitnya di atas meja, menatapnya dengan lebih baik seolah menunggu jawabannya.Ningyan tersenyum tipis, “Ah …, itu karena suami saya menyukainya, jadi saya pun ha

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 12 : Perhatian Kecil

    Sejak kedua pangeran telah memasuki usia dewasa dan memenuhi tanggung jawab dalam banyak pekerjaan resmi, Baginda Kaisar masih belum menentukan siapa yang akan menjadi penerus tahta. Ketidakpastian itu membuat kedua pangeran bersaing ketat dalam pengadilan istana dan saling memamerkan kemampuan di hadapan rakyat. Karena itu, para pejabat resmi kekaisaran terbagi menjadi dua kelompok. Masing-masing dipimpin oleh menteri tingkat tinggi yang berpengaruh. Seiring berjalannya waktu, rakyat pun mulai menentukan pilihannya. Tak sedikit pengusaha dan bangsawan dari kota-kota lain menunjukkan dukungannya pada salah satu dari kedua pangeran itu. Namun, setelah dirangkum dari laporan yang selama ini dikirim kepada Baginda Kaisar, beliau menemukan bahwa sebagian besar pejabat dan rakyat di dalam Kota Kekaisaran cenderung mendukung Pangeran Kedua, Wang Ying. Berkat keterlibatan Menteri Perang dan Kanselir di faksi Pangeran Kedua, Wang Ying mendapat posisi yang kuat jika sewaktu-waktu takhta i

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 13 : Apa Tujuan Baginda Memulangkan Liu Ling?

    “Hari ini Nyonya Muda melakukan aktivitas yang sama seperti kemarin,” Zhong Li menceletuk. Kereta kuda terus bergerak menuju Istana Kekaisaran. Sore ini, Shen Qi memiliki jadwal berkunjung ke Istana Selatan untuk memenuhi janjinya dengan Pangeran Pertama. “Lalu?” sahut Shen Qi. “Saat bangun tidur, Li Li juga menyiapkan sarapan yang sebelumnya sudah dipesankan Tuan Muda, yaitu semua hidangannya tidak terbuat dari binatang laut. Hanya saja ….” Zhong Li menghela napas pelan. “Apakah ada sesuatu yang terjadi?” tanya Shen Qi, tampak penasaran. “Aku tidak mendengar dengan jelas, sih …, tapi tampaknya Nyonya Muda akurang nyaman dengan pergerakan Li Li. Meski tidak menunjukkannya dengan jelas, dia sepertinya merasa waspada karena Li Li hadiah yang diberikan Nyonya Muda Pertama,” jelas Zhong Li. “Apakah wanita itu memang sepintar itu?” Zhong Li mengangkat bahu, “Bagaimana menurut Tuan Muda?” “Aku tidak peduli.” “Apakah kita biarkan saja Li Li berada di sisinya sebagai pelayan?” “Atau

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 84 : Tidak Cocok

    Xue Ningyan kembali ke kediaman setelah matahari terbenam. Kepala Pelayan datang menyambutnya secara langsung.“Hari ini ada surat yang dikirim dari Nyonya Muda Ketiga.” Kepala Pelayan mengeluarkan sepucuk amplop. “Yu Xinyi sepertinya sudah tidak sesibuk sebelumnya lagi karena sudah sempat mengirimiku surat, ya.” Xue Ningyan menerima surat itu. Surat yang datang dari Yu Xinyi, memang selalu dititipkan pada Kepala Pelayan dengan pesan harus langsung diberikan pada Xue Ningyan. Karena amanat itu, Kepala Pelayan harus menunggu Xue Ningyan pulang dan tidak sembarangan meninggalkan surat itu di mana-mana. Meski tidak tahu isinya tentang apa, Kepala Pelayan Kediaman Tuan Muda Keempat memiliki rasa tanggung jawab yang besar, tentu saja ia hanya mematuhi perintah tanpa banyak tanya. Tapi, pagi ini, Xue Ningyan pergi dari kediaman tanpa meninggalkan sepucuk pesan pun. Surat yang datang ini pasti membuat Kepala Pelayan mencarinya hingga ke mana-mana. Dan akhirnya mengeluarkan pertanyaan p

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 83 : Bertemu Lagi

    Tang Yan menghampiri Xue Ningyan yang sedang berbincang dengan anak kembar itu. Dengan senyum ramah, dia berkata, “Nyonya Muda, bisakah saya meminta satu hal pada Anda?” “Satu hal? Apakah Anda menginginkan sesuatu dari saya?” Tang Yan mengangguk, “Bisakah Anda mengatakan pada Tuan Muda kalau kita bertemu di sini? Lalu katakan padanya kalau saya bukan orang berbahaya.” Xue Ningyan terdiam, ‘Dia punya hubungan apa dengan Shen Qi?’“Bisakah saya meminta satu hal itu, Nyonya Muda?” Tang Yan bertanya lagi untuk memastikan. Xue Ningyan mengangguk, “Itu sudah termasuk dua hal.” Tang Yan terdiam sejenak lalu tersenyum, “Kalau begitu, hanya dua hal itu saja.” “Kalau begitu, saya harus pergi lebih dulu karena ada pekerjaan yang harus saya lakukan. Sampai jumpa di lain waktu, Nona Xue Ningyan.” Xue Ningyan membulatkan mata, “Apa-apaan dia?” “Apakah saya perlu mendekatinya?”Xue Ningyan menatap Xiao Ci yang sudah berdiri di sebelahnya. “Apakah kau merasakan sesuatu?”Xiao Ci mengangkat ba

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 82 : Orang Qingzhou

    Tanpa bisa menolak atau pun menghindar, Xue Ningyan akhirnya duduk di kedai teh bersama Tang Yan dengan alasan kenalan yang tak sengaja bertemu. Sebenarnya, dari mana datangnya kata ‘kenalan’ ini? Padahal mereka hanya sekali saja tidak sengaja bertemu karena hal yang sangat biasa. “Saya baru tahu Tuan Tang Yan juga akan mendatangi tempat seperti ini.” Xue Ningyan membuka percakapan sambil menyeruput santai teh miliknya. “Dibanding saya yang orang dunia persilatan, justru tidak terduga sekali bertemu Nyonya Muda Keempat Shen di tempat seperti ini, bukan?” Tang Yan tersenyum. Ah …, kalimatnya itu sulit dibantah. “Dari yang saya lihat saat pertemuan yang lalu, sepertinya hubungan antara Nyonya Muda dan Tuan Muda Keempat sangat baik, ya? Kenapa Nyonya Muda bisa ada di sini?” “Sebelum menikah, saya biasanya memang datang ke sini. Tapi akhir-akhir ini tidak lagi, dan saya baru saja berpikir untuk mengunjungi anak-anak kenalan saya di sini.” Xue Ningyan menjawab apa adanya. “Rupanya N

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 81 : Orang Baik yang Lain

    Xue Ningyan memasuki paviliun dan membiarkan Xiao Ci duduk di depannya. “Terlihat sekali kalau kau membencinya, Xiao Ci.” “Saya memang membencinya.” “Aku bertanya kenapa kau begitu membencinya?” Xiao Ci terdiam sejenak. “Hal pertama, adalah karena dia hampir saja merebut posisi saya di hati Nyonya Muda. Saya sangat tidak menyukai orang yang sok dekat sepertinya itu, padahal dalam hati munafik. Karena tidak ada pelayan yang begitu setia pada majikannya tanpa alasan khusus.” “Hal kedua, adalah karena dia itu benar-benar tidak tulus melayani Anda. Saya sudah mendengar semuanya dari Tuan Muda tentang kelicikan pelayan itu. Benar-benar terbukti bahwa pelayan tidak akan menyatakan sumpah setia begitu saja tanpa alasan pada seorang majikan.” bla bla bla … ….Xue Ningyan mengamatinya yang terus berbicara tanpa henti. Raut wajah Xiao Ci selalu serius saat membicarakan kekhawatiran tentang dirinya. Bahkan terkadang tidak bisa mengendalikan amarahnya saat bertemu orang yang merendahkan ata

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 80 ' Siapa Yang Senior, Siapa Yang Berpengalaman?

    Kecupan di dahi pertama yang mendarat pagi ini, Xue Ningyan tersenyum sambil tersipu malu. “Tuan Muda harus menjaga pola makan dan jangan lupa beristirahat, ya.” “Kau juga. Obatmu harus tetap diminum meski kau tidak merasa sakit lagi.”“Aku akan mengingat pesan Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum lebar. “Kau boleh datang ke Biro Informasi kapan pun kau mau, tapi lebih baik kalau datang bersama Lv Xian karena dia memiliki akses untuk langsung masuk ke ruanganku.”“Benarkah? Terima kasih, Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum. “Kau juga boleh melakukan apa pun di kediaman ini, sesuka hatimu. Kau boleh membuang apa pun yang tidak kau suka, kau juga boleh pergi ke mana pun kau mau, membeli apa pun yang kau suka. Karena kau adalah Nyonya Muda Keempat Shen. Kau tidak boleh membatasi aktivitas lagi.”Xue Ningyan berkedip beberapa kali, tidak menyangka Shen Qi akan memberikan kebebasan hingga sebesar itu padanya. “Aku sungguh berterima kasih sekali pada Tuan Muda ….” “Bukankah kau juga berpik

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 79 : Masa Kecil Bersama Xiao Ci

    Pagi setelah malam itu, Shen Qi menyiapkan sarapan bersama ‘terakhir’ dengan Xue Ningyan sebelum memulai kesibukannya selama beberapa hari di Biro Informasi. Kedua kalinya, setelah bangun tidur, Xue Ningyan tidak begitu canggung seperti saat pertama kali melakukannya. Dia juga bisa menatap wajah Shen Qi dengan normal seperti biasa. Yang berubah hanyalah cara bicaranya yang lebih akrab dengan Shen Qi. Bahkan tindakannya sedikit demi sedikit juga mulai menjadi lebih santai. “Tuan Muda, apakah aku bisa pergi ke Biro Informasi sesekali seperti yang Tuan Muda katakan semalam?” Shen Qi meletakkan cangkirnya. “Kau ingin?” “Kalau Tuan Muda sibuk setiap hari, aku khawatir Tuan Muda tidak makan dan tidur dengan teratur, jadi aku ingin datang sesekali untuk membawakan makanan.” “Apakah ini adalah sisi baikmu yang lain?” Shen Qi menyeringai. “Apa maksud Tuan Muda?” “Sekarang kau sudah bisa memperhatikan keseharian suamimu, ya.” “Memang banyak sekali perubahan pada diriku setelah Tuan Mud

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 78 : Tidak Perlu Lagi Meminta Izin

    “Anda sudah pulang, Tuan Muda?” Xue Ningyan tersenyum dan membuka pintu kamar. “Kenapa kau masih belum tidur?” Shen Qi merengkuh tengkuk Xue Ningyan dan mencium dahinya. Wajah Xue Ningyan mulai terasa panas tanpa bisa dikendalikan, ‘Belakangan Tuan Muda berterus-terang sekali bersikap hangat kepadaku ….’ “Aku bertanya padamu, Xue Ningyan.” Dahi Shen Qi berkerut. “Ah, saya tidak sengaja terbangun, dan mendengar suara kereta kuda di luar, jadi saya mengira Anda baru saja pulang lalu memutuskan untuk menyambut, tapi ternyata Anda sudah di sini ….”“Ayo kita tidur.” Shen Qi melepas pakaian resminya dan berganti menjadi pakaian tidur yang santai. Xue Ningyan duduk di tepi ranjang, mengamati kelembutan Shen Qi yang benar-benar terlihat seperti sosok suami yang sayang menyayangi istrinya ini ….“Kau memikirkan apa sampai melihatku seperti itu?” Eh?! Xue Ningyan terperanjat. “Aku memang tampan, tapi tidak perlu sampai seperti itu menatapnya. Kau juga bukan tidak bisa menikmati ketampan

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 77 : Kekasih Putri Tianqing

    Xue Ningyan merebahkan tubuh di atas ranjang, matanya melihat ke langit-langit kamar, sesekali mengembuskan napas panjang. “Hari ini Tuan Muda sangat overprotektif terhadapku. Apakah karena semalam, ya?” Xue Ningyan bertanya pada dirinya sendiri. Pintu tiba-tiba diketuk dua kali, “Nyonya Muda, saya Xiao Ci.” Xue Ningyan segera membukakan pintu, matanya menatap terkejut saat Xiao Ci benar-benar sudah berdiri tegak sambil membawa nampan berisi makan malam bersama pelayan-pelayan dapur yang membantunya. “Kenapa kau ada di sini, Xiao Ci? Bukankah aku sudah menyuruhmu beristirahat lebih lama?” Xiao Ci tersenyum lebar, “Saya sudah lama tidak merasakan tubuh sangat sehat seperti sekarang, Nyonya Muda. Anda juga tahu, stamina saya kan, memang berbeda dengan wanita kebanyakan.” Xue Ningyan terkekeh, “Masuklah, temani aku makan malam juga.” “Apakah hari ini Tuan Muda tidak pulang lebih awal? Saya mendengar dari Li Li kalau beliau biasanya pulang pukul delapan malam.” Xiao Ci masuk membaw

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 76 : Orang Berbahaya

    “Xue Ningyan.” Shen Qi memanggilnya saat dia sudah berhasil menyusulnya di bawah. Xue Ningyan menoleh, tersenyum lebar saat melihat Shen Qi berdiri tak jauh dari dirinya berada. “Tuan Muda? Bagaimana Anda bisa berada di sini?” Shen Qi berjalan mendekat dan merengkuh pinggangnya. “Aku baru daja menyelesaikan sebuah urusan di dekat sini dan melihatmu sedang jalan-jalan, jadi aku mendekat. Kau tidak suka?”Xue Ningyan menggeleng cepat, “Saya justru merasa senang karena Tuan Muda ada di sini. Saya keluar untuk membeli anggur kering.” “Kau sudah mendapatkannya?” Shen Qi menatap tangan kanan Zhong Li yang membawa sebuah kantong manisan. “Iya, sekarang kami sudah mau pulang.” Xue Ningyan mengangguk penuh semangat. “Kalau begitu, berhati-hati, ya. Pekerjaanku belum selesai, jadi sampai malam hari, Zhong Li yang akan menjagamu. Jangan berkeliaran lagi dan cepat pulang.” Shen Qi mengusap puncak kepalanya, tersenyum. Jantung Xue Ningyan berdebar kencang hanya dengan perlakuan sederhana sem

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status