แชร์

Bab 4 : Pesta Pernikahan

ผู้เขียน: Xiao Chuhe
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-02-10 16:20:02

Pada akhirnya, pernikahan itu tetap menyertainya. Xue Ningyan berdiri dengan gaun pernikahan di atas karpet merah Kediaman Shen.

Langkah kaki kedua mempelai diiringi melodi yang beralun lembut serupa hembusan angin sejuk. Kebahagiaan tampak dari raut wajah para undangan.

Namun, apakah sepasang suami-istri baru ini benar-benar bahagia seperti yang terlihat oleh tamu undangan mereka?

Ningyan menangis sepanjang melangkah beriringan dengan Shen Qi. Wajahnya yang muram di balik kerudung sutra berwarna merah tak terlihat dari luar.

Langkah demi langkah dalam upacara pernikahan dilakukan dengan serius oleh keduanya. Ningyan tahu kalau Shen Qi mungkin juga tidak menginginkan pernikahan ini.

Namun pemuda dua puluh tujuh tahun itu melakukannya dengan sangat serius. Menatapnya dari balik kerudung merah, wajahnya samar-samar terlihat dingin dan tidak peduli terhadap sekitar.

Harus Ningyan akui bahwa pria ini menyeramkan. Satu bekas luka cukup dalam di pelipis sebelah kirinya menandakan bahwa pria ini menjalani kehidupan yang tak biasa.

Dia mendengar dari Xiao Ci bahwa Tuan Muda Keempat Shen adalah satu-satunya putra Menteri Keuangan yang tidak menjadi pejabat di Kementerian Keuangan.

Dia mengelola Biro Informasi yang bekerja langsung di bawah Yang Mulia Pangeran Pertama untuk mengawasi titik-titik tak terjangkau pemerintahan di luar Ibukota.

“Upacara selesai …!”

Jantung Ningyan berdegup kencang. Dia meremas gaunnya saat merasakan Shen Qi mengunci kedua bahunya. Tubuh pria itu mendekat hingga tak menyisakan sedikit pun jarak.

“Istriku …, jangan memasang wajah menyedihkan itu di hari pernikahan. Nanti kamu bisa terkena sial.”

“Apakah kau adalah orang yang terbiasa pura-pura bersikap baik di depan umum?” Ningyan menatapnya dari balik kerudung merah itu dengan ekspresi datar.

Xue Ningyan. Putri pertama sekaligus putri sah Kediaman Menteri Pekerjaan Umum sudah resmi menikah di usia dua puluh lima tahun, menikah bersama pria yang sama sekali tidak disukainya bagaimana pun dia berusaha.

Shen Qi terkekeh, “Aku tidak pandai bersandiwara.”

Saat pesta pernikahan diadakan, Shen Qi menyuruh Ningyan menunggunya di dalam kamar. Meski tidak ada aturan khusus yang mengharuskan mempelai wanita untuk diam di kamar saat pesta berlangsung, kebanyakan mempelai pria memang akan menyuruh istrinya tidak menghadiri pesta yang digelar hingga larut malam itu.

“Istrimu cantik sekali, Tuan.” Salah seorang rekannya di Biro Informasi buka suara.

Rekan yang lain menanghapi, mereka duduk memutari sebuah meja besar. Shen Qi tertawa, “Benarkah?”

“Tapi dia hanya putri seorang pejabat tingkat empat. Kenapa kau mau merendahkan diri dan menerima perjodohan seperti itu? Bahkan jika kau menolak, Baginda Kaisar tidak akan menghukummu.”

Shen Qi meletakkan cangkir araknya, “Entahlah …, mungkin hanya insting untuk bertahan hidup di dunia yang penuh tipu muslihat ini.”

“Hahaha …! Sejak kapan kau peduli dengan hal semacam itu?”

“Istrimu bukan hanya putri pejabat tingkat empat, Shen Qi. Katanya dia diabaikan oleh ayahnya. Dia putri sah tapi tak pernah menunjukkan diri di perjamuan khusus wanita saat ada acara di istana atau di perjamuan kecil-kecilan yang diadakan nona-nona cantik di akhir pekan.” Salah seorang rekan bernama Han Ye bercerita.

“Ah, rupanya itu bukan hanya rumor, ya? Meski hanya pejabat tingkat empat, Menteri Pekerjaan Umum sepertinya cukup berani untuk mengabaikan anak dari istri sahnya,” rekan yang bernama Zhou Yichen menimpali.

“Hah? Memangnya kenapa? Kebanyakan orang tua memang begitu saat sudah memiliki anak yang lebih memuaskan, kan?” Han Ye terkekeh pelan.

“Hei …, istri sah Xue Yuan bernama Wang Xiwei, kan? Dia anak kedua Bangsawan Yongheng yang menolak perjodohan dengan pangeran kelima dari negara tetangga.” Xiao Wenxuan, pegawai bagian sekretaris di Biro Informasi juga masuk dalam percakapan.

“Ah …, jadi pernikahannya dengan Xue Yuan itu dulunya tidak direstui Bangsawan Yongheng, ya?” tanya Han Ye.

“Omong-omong, kenapa kalian jadi suka sekali bergosip?” Shen Qi mengambil posisi duduk di salah satu kursi yang kosong.

Perbincangan itu terhenti seketika.

“Itu kan sudah jadi rahasia umum. Sejak dua puluh tahun lalu, semuanya sudah tahu, tapi karena sudah lama sekali, jadi jarang yang mengingatnya.” Xiao Wenxuan terlihat panik.

“Memangnya penting dari mana kau mengetahuinya?” Shen Qi bertanya datar dengan tatapan tajam.

“Hei, hei …, tidak biasanya kau seperti ini. Bukankah sejak dulu kau juga tertarik dengan perkembangan konflik di dunia politik? Rumor tentang Menteri Pekerjaan Umum banyak sekali, loh. Memangnya kau tidak pernah tahu?” Zhou Yichen terkekeh sambil menepuk-nepuk pundak Shen Qi dengan akrab.

“Singkirkan tangan kotormu.” Shen Qi berkata dengan penuh penekanan.

“Kau memihak istrimu, ya? Memang sih, dia sangat cantik, kau tidak mungkin mengabaikannya seperti yang ayahnya lakukan itu. Dia menjadi ‘teman tidur’ yang layak untuk Tuan Kepala Biro kita.” Han Ye tertawa renyah.

Rekan yang lain ikut tertawa karenanya.

Shen Qi menatap satu-persatu teman bekerjanya itu dengan raut jijik, “Aku tidak peduli kalian akan membicarakan istriku seperti apa. Tapi jika kalian membiarkanku mendengarnya lagi, aku akan menganggap itu penghinaan terhadapku yang sudah menikah dengannya. Jadi, harap hati-hati dengan mulut kalian. Itu bisa menjadi senjata tajam yang akan membunuh tuannya sendiri.”

“Silakan, Tuan. Yang Mulia Pangeran Pertama sudah menunggu di Aula Perjamuan.” Zhong Li membungkuk, mengawal Shen Qi memasuki Aula Perjamuan yang sebelumnya dia tinggalkan untuk menyapa rekan kerjanya.

Shen Qi mengembuskan napas panjang, siapa sangka mereka begitu lancang menghina istrinya secara terang-terangan begitu.

“Aku jadi tidak ingin bertemu Pangeran Pertama setelah mendengar ucapan buruk mereka.” Shen Qi mendengus.

“Apakah Anda mau langsung pergi ke kamar pengantin saja? Saya akan meminta pelayan untuk menyiapkan arak pernika—”

“Tak perlu. Aku akan menemui Pangeran Pertama.” Shen Qi berjalan sambil membawa teko berisi arak.

Di salah satu meja mewah, Pangeran Pertama tampak mengobrol santai dengan Tuan Pertama dan Tuan Kedua.

Shen Qi mendekat. “Salam untuk Yang Mulia Pangeran Pertama. Saya mengucapkan terima kasih karena Yang Mulia bersedia meluangkan waktu untuk hadir di pesta pernikahan saya.”

Pangeran Pertama, Wang Yuxuan, tertawa lebar, “Tentu saja, kau adalah teman dekatku satu-satunya. Memangnya apa alasanku tidak meluangkan waktu untuk teman dekatku?”

Shen Qi memasang raut wajah ramah dan mengambil cangkir di meja Pangeran Pertama lalu mengisinya dengan arak yang dia bawa.

“Saya bersulang untuk Yang Mulia Pangeran.”

“Selamat atas pernikahanmu, Shen Qi. Kau pemuda yang baik hati karena mau menikahi ‘putri sampah’ yang dilahirkan kakak sepupuku.” Pangeran Pertama menyeringai setelah membisikkan kalimat itu di telinga Shen Qi.

“Terima kasih atas pujiannya, Yang Mulia. Menurutku istriku masih lebih berharga dari adik sepupumu yang suka bermain pria itu. Saya harap Yang Mulia tidak pernah lagi menjodoh-jodohkan saya dengannya karena saya sudah beristri.”

Pangeran Pertama terdiam dengan raut wajah terlipat. Dia tersenyum paksa, “Kelihatannya kau sangat setia, ya. Sepertinya memang tidak ada kesempatan lagi bagi Liu Ling untuk berada di sisimu.”

Shen Qi tertawa, “Saya tidak punya kotak perhiasan bekas untuk menampung permata palsu itu, Yang Mulia.”

“Kau sudah berani menghina anggota keluarga Kekaisaran, Shen Qi?”

“Semua berkat Pangeran Pertama yang memberi saya banyak keberanian.” Shen Qi tersenyum tenang dan membungkuk sedikit.

Pangeran Pertama melenggang pergi tanpa mengatakan apa pun, ‘Entah kenapa aku merekrut asisten yang begitu bodoh sepertinya.’

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 5 : Rumah Dengan Perangkap Berduri

    Begitu selesai menjamu tamu, Shen Qi kembali ke kamar pengantin untuk bertemu dengan istrinya. Saat dia membuka pintu, Xue Ningyan masih duduk anggun di tepi ranjang dengan wajah tertutup kerudung merah. Shen Qi menutup pintu, berdiri tepat di depan Xue Ningyan, dan tangannya bergerak membuka kerudung itu.Ningyan menutup mata, aroma kuat dari arak memenuhi hidungnya hingga membuat muak. Shen Qi sudah ada di depannya. “Xue Ningyan …, bukalah matamu. Lihatlah wajah suamimu dengan baik.” Suara yang terdengar menusuk telinga itu membuat Ningyan langsung membuka mata. Napasnya tertahan, dia hanya melihat wajah datar Shen Qi saja di depannya. “T-tuan Muda …,” Ningyan tergeragap, dia tahu cepat atau lambat tubuhnya akan menjadi milik Shen Qi. Pria arogan yang terkenal tak berhati ini tidak akan melepaskan Ningyan begitu dia sudah disentuh dan menjadi miliknya. Pangeran Pertama bahkan menunjuknya sebagai Kepala Biro Informasi yang didirikan sendiri olehnya dua tahun yang lalu. Shen Qi

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-10
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 6 : Pelayan Baru

    "Kudengar Shen Jinyang akan segera menikah dengan Putri Yinyue. Benarkah?" tanya Zhu Mingyue. Putri Yinyue adalah keponakan Kaisar, dia dijodohkan dengan Tuan Kelima atas berkat yang langsung diturunkan oleh Baginda Kaisar sendiri. Raja Yongheng terlihat senang dengan berkat itu dan antusias menanti pernikahan putrinya. "Benar, Nyonya Muda. Pertunangan mereka sudah diadakan di kediaman ini dua minggu yang lalu. Raja Yongheng sedang menyiapkan pesta pernikahan besar di kediamannya. Mungkin acaranya diadakan dua bulan lagi.”"Apakah Baginda Kaisar ikut campur?" "Hanya ada campur tangan Yang Mulia Permaisuri saja, Nyonya Muda. Yang Mulia Permaisuri dipercayakan Baginda Kaisar untuk mengurus pernikahan itu selama dirinya sibuk dengan perubahan di antara para pejabatnya."Zhu Mingyue menghela napas, "Kalau begitu, tak perlu dipikirkan. Mari kita urus kutu ini dulu." Zhu Mingyue berbalik menatap Mu Bai yang sudah berdiri lagi. "Kau kirim salah satu pelayan kita untuk memata-matainya. Di

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 7 : Wanita Itu Spesial

    Biro Informasi. Shen Qi duduk di meja kerjanya, dia terlihat letih, tangan kanannya memijat pelipis dengan tenang. Zhong Li membuka pintu, langsung mengambil posisi duduk di depannya dan meraih sebuah dokumen. Shen Qi menatapnya, “Bagaimana?” Gerakan tangan Zhong Li terhenti, dia bingung sesaat tentang ‘bagaimana’ apa yang dimaksud Shen Qi saat ini? Lalu, ketika mengingat tugasnya sendiri, Zhong Li langsung menjawab, “Belum ada perkembangan tentang orang-orang dari aliansi gelap yang memburu Anda empat hari yang lalu, Tuan Muda.”Shen Qi terdiam, “Belum ada ya ….” Empat hari lalu, saat pertama kali dia menerima surat dari Xue Ningyan yang memintanya untuk bertemu di Restoran Taiji itu, adalah hari di mana dia mengalami masalah besar dalam pekerjaannya. Entah berasal dari mana, sekelompok orang berbaju hitam yang diduga berasal dari aliansi gelap tiba-tiba saja menyerangnya yang dalam perjalanan pulang dari ekspedisi pencari informasi di wilayah barat Ibukota. Pada awalnya, har

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 8 : Laporan Pertama

    Kediaman Tuan Muda Pertama. “Nyonya. Li Li datang untuk menghadap.” Zhu Mingyue memalingkan tatapannya dari buku yang sedang dia baca. Menatap wajah Li Li yang menyedihkan itu. Dia tersenyum tipis, “Bagaimana? Apakah kau nyaman bekerja dengan Nyonya Muda Keempat?” Li Li menunduk, “Majikan yang dipilih Nyonya Muda untuk saya sudah pasti adalah bentuk kebaikan Nyonya Muda pada saya. Mana mungkin saya berani berkata tidak nyaman.” Zhu Mingyue terkekeh, tangan lentiknya menutupi mulutnya dengan anggun. “Jadi, menurutmu, lebih nyaman bekerja denganku atau dengan Nyonya Muda Keempat?” “Saya tidak berani memilih. Nyonya Muda yang sudah memberikan kehidupan baru kepada saya, sedangkan Nyonya Muda Keempat adalah majikan baru pilihan Nyonya Muda. Saya nyaman bekerja dengan siapa pun selama Nyonya Muda yang memilihnya.” Li Li menjawab dengan mantap. “Informasi apa yang kamu dapatkan hari ini?” tanya Zhu Mingyue. “Nyonya Muda Keempat lebih menyukai kesendirian, dan suka melakukan pekerjaan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 9 : Trik

    Ningyan menghela napas pelan, menatap Shen Qi yang tidur tenang di ranjang tidur. Dalam situasi tertentu seperti sekarang, Ningyan terkadang berpikir apakah Shen Qi benar-benar suami sahnya? “Tidak masalah jika aku tidur di sampingnya, kan? Aku kan istrinya.” Ningyan bergumam pelan, menghela napas berat. Tidak ada tempat tidur lain di Kediaman Tuan Muda Keempat, dan tidak mungkin dia meminjam kamar dari para pelayan untuk semalam. Bisa-bisa muncul rumor tak mengenakkan tentang rumah tangganya yang baru dimulai ini. Bahkan kain-kain merah masih menjuntai hingga ke lantai kamar dan belum dilepaskan sejak hari pernikahan mereka. Ningyan menghela napas lagi, “Memang tidak ada cara lain.” Pelan-pelan dia merebahkan tubuhnya di samping Shen Qi tertidur. Sebisa mungkin tidak menciptakan sedikit pun guncangan yang bisa membuat tidur pria itu terganggu. Ningyan memejamkan mata, merasakan jantungnya yang berdegup dengan irama yang jelas seolah getarannya sangat terasa. ‘Aku mengantuk, ta

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-22
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 10 : Makan Malam Bersama Pertama

    “Apa yang Xue Ningyan lakukan seharian ini?” Zhong Li memperbaiki posisi berdirinya. “Hari ini sama seperti kemarin, Tuan Muda. Nyonya Muda tidak banyak pergi keluar dari kediaman.” “Benarkah?” Shen Qi menatapnya seolah tidak percaya. “Bukankah Anda sendiri yang melarangnya?” Zhong Li bertanya memastikan. “Ah …, benar juga. Kau lanjutkan.” “Baik, Tuan Muda.” Zhong Li menghela napas lega, syukurlah dia tidak melakukan kesalahan. “Di pagi hari, Nyonya Muda duduk di paviliun sambil menyulam. Lalu setelah makan siang, dia beristirahat siang setelah membantu Li Li membereskan rumah. Sore ini, beliau kembali melanjutkan menyulam di paviliun.” Shen Qi tersenyum tipis, “Baiklah, tugasmu hari ini selesai, kau sudah bisa mengurus tugas resmimu sebagai wakil kepala Biro Informasi.” “Tuan Muda, menurut saya, tindakan Anda belakangan ini terlihat aneh.” “Apanya aneh?” “Anda seperti sangat peduli pada Nyonya Muda. Tapi tidak pernah menunjukkannya secara langsung.” Zhong Li menggaruk tengku

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-22
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 11 : Suami Saya Menyukainya

    Lengang.Meski ada dua orang yang saling berhadapan di meja makan, tidak ada suara apa pun yang keluar dari mulut mereka. Shen Qi makan dengan tenang sambil sesekali memperhatikan raut wajah Ningyan yang seperti kesulitan setiap kali menelan makanan di mulutnya..Namun meski begitu, Ningyan masih bisa menjulurkan sumpit dan meletakkan lauk baru di atas mangkuk nasi Shen Qi sambil berkata untuk makan dengan lahap. Shen Qi mendengus pelan, “Kalau kau tidak menyukai hidangannya, kenapa terus memaksakan diri untuk menelannya?”“Eh?” Ningyan menghentikan aktivitas makannya, menatap Shen Qi dengan raut terkejut. “Kau tidak suka udang, kan? Kenapa masih memaksakan diri memakannya?” “Bagaimana …, bagaimana Tuan Muda mengetahui itu?” “Wajahmu terlihat seperti mau memuntahkannya setiap kali berusaha menelan.” Shen Qi meletakkan sumpitnya di atas meja, menatapnya dengan lebih baik seolah menunggu jawabannya.Ningyan tersenyum tipis, “Ah …, itu karena suami saya menyukainya, jadi saya pun ha

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-23
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 12 : Perhatian Kecil

    Sejak kedua pangeran telah memasuki usia dewasa dan memenuhi tanggung jawab dalam banyak pekerjaan resmi, Baginda Kaisar masih belum menentukan siapa yang akan menjadi penerus tahta. Ketidakpastian itu membuat kedua pangeran bersaing ketat dalam pengadilan istana dan saling memamerkan kemampuan di hadapan rakyat. Karena itu, para pejabat resmi kekaisaran terbagi menjadi dua kelompok. Masing-masing dipimpin oleh menteri tingkat tinggi yang berpengaruh. Seiring berjalannya waktu, rakyat pun mulai menentukan pilihannya. Tak sedikit pengusaha dan bangsawan dari kota-kota lain menunjukkan dukungannya pada salah satu dari kedua pangeran itu. Namun, setelah dirangkum dari laporan yang selama ini dikirim kepada Baginda Kaisar, beliau menemukan bahwa sebagian besar pejabat dan rakyat di dalam Kota Kekaisaran cenderung mendukung Pangeran Kedua, Wang Ying. Berkat keterlibatan Menteri Perang dan Kanselir di faksi Pangeran Kedua, Wang Ying mendapat posisi yang kuat jika sewaktu-waktu takhta i

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-23

บทล่าสุด

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 136 : Alasan Shen Qi Menikah

    Setelah percakapan yang penuh intensitas itu, Shen Qi pergi meninggalkan Xue Ningyan begitu mendengar jawaban tidak disangka itu. Dia menutup mulut dan hidungnya dengan wajah yang panas, “Yang benar saja? Mengapa aku bisa begitu tidak tahu malu menginginkan hal semacam itu dari seorang wanita yang bahkan tidak kukenal?”“Yeah …, memang dia bilang aku menginginkannya setelah satu bulan pernikahan kami. Tapi itu tetap saja di luar dugaan. Kenapa pula aku menginginkan seorang putra dari rahimnya? Tidak masuk akal.” “Apanya yang tidak masuk akal, Tuan Muda? Anda sendiri yang mengusulkan hal itu.” Zhong Li yang sedang memeriksa dokumen di sudut ruangan, mengomentari pemikirannya. Shen Qi menyorot dengan tatapan membunuh. Seolah baru tahu kalau Zhong Li berada di sana lebih dulu darinya. Zhong Li langsung menyembunyikan kepalanya dengan tumpukan dokumen, “Se-sebenarnya saya sibuk bekerja, Tuan Muda ….”“Kalau bekerja ya bekerja saja. Jangan sibuk mengurusi urusan orang lain.” “Baik ….”

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 135 : Permintaan Konyol Seperti Apa?

    Istana Selatan.Saat ini, Tang Yan berada di sana. Dia memakai seragam pelayan pria dan mencari kesibukan dengan menyapu halaman. Sambil melakukan itu, matanya mengawasi kamar pribadi Pangeran Pertama. Dan tidak melihat ada hal yang mencurigakan yang bisa membantu penyelidikannya. Sebenarnya, sudah dua hari sejak ia berada di sini untuk mengawasi Pangeran Pertama secara langsung. Tapi dia bahkan tidak melihat sang Pangeran bertemu orang selain Baginda Kaisar dan para pejabat di Istana yang bertegur sapa setelah rapat rutin berakhir. Padahal dia yakin sekali akan bertemu pria misterius itu jika menyusup ke Istana Selatan. ‘Omong-omong, aku juga mendengar kalau Liu Ling sangat dekat dengan Pangeran Pertama, kan?’ Tang Yan menghentikan aktivitas menyapu halamannya. Dan beralih mencabuti rumput di sekitar paviliun. Berharap ia bisa menemukan sesuatu jika bekerja di dekat tempat di mana Pangeran biasanya menerima tamu. Dan benar saja, beberapa saat kemudian, dia melihat Pangeran Per

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 134 : Yang Yunshui: Mantan Pengawal Permaisuri Terdahulu

    Xue Ningyan mematung di depan pintu. Melihat Shen Qi sudah rapi dengan warna pakaian yang senada dengannya. Pakaian itu juga dipakai Shen Qi saat menghadiri pesta pernikahan Tuan Putri Yinyue. ‘Bagaimana bisa begitu kebetulan ….’ Xue Ningyan ragu-ragu menerima uluran tangan Shen Qi. Tapi Shen Qi langsung menggenggamnya dan mengajaknya berjalan tanpa mengatakan apa pun. Zhong Li sudah mengabarkan kalau Qin Wanzhi sudah berada di ruang makan keluarga setelah memasak beberapa hidangan kesukaan Shen Qi. Matanya melirik menatap Xue Ningyan yang berjalan dengan pandangan lurus tanpa menunjukkan ekspresi apa pun. Meski semalam ia menyuruh Xue Ningyan tidur di kamarnya, tapi ia sama sekali tidak memasuki kamar itu semalam penuh. Mungkin ia mengerti kenapa Xue Ningyan seperti tidak melihatnya sekali pun pagi ini walau sempat tercengang sedikit. “Anu …, aku minta maaf tentang semalam,” Shen Qi membuka percakapan. “Saya sudah memaafkannya,” jawab Xue Ningyan, pendek dan datar. Shen Qi

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 133 : Seperti Seorang Dewi

    “Nyonya Muda, bangun …, sudah saatnya Anda bangun, Nyonya Muda.” Suara Xiao Ci terdengar menerobos alam mimpinya. Xue Ningyan membuka dan melihat Xiao Ci sedang membuka jendela. “Pukul berapa sekarang, Xiao Ci?” Xue Ningyan beringsut duduk. “Sekarang pukul tujuh pagi, Nyonya Muda.” Xiao Ci tersenyum dan mendekat, “Saya sudah menyiapkan air hangat untuk Anda mandi.” “Ah, iya.” Xue Ningyan berdiri dan bersiap untuk mandi. Semalam, Zhong Li mendatanginya dan menyuruhnya segera pindah kembali ke kamar Shen Qi. Dia juga mendengar bahwa alasannya adalah karena kedatangan Nyonya Qin yang tiba-tiba. Tapi Xue Ningyan tidak bisa menolak permintaan itu dan segera pindah ke kamar Shen Qi. Semalam itu …, dia menangis karena tidak mampu menahan kekecewaannya terhadap Shen Qi. Ia memahami bahwa yang ia hadapi sekarang bukan Shen Qi yang mampu bersikap dewasa karena ingatannya seolah tertahan di usia dua puluh tahun.Mungkin saat ini Shen Qi merasa bahwa seperti itulah dia harus bersikap padan

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 132 : Sandiwara

    “Itu maksudnya adalah hubungan suami-istri.” Suara lain telah menyahut. Shen Qi terkesiap dan menoleh ke belakang. “I-Ibu?! Kenapa ada di sini?”“Haah, kau sudah dewasa dan sudah mengalaminya, kan? Bagaimana mungkin tidak tahu?” Qin Wanzhi menepuk dahi dan mengambil posisi duduk di hadapannya. “A-apa hubungannya itu dengan Ibu?! Lagipula, Ibu belum menjawab pertanyaanku, kenapa Ibu ada di sini?” Shen Qi menatap jengkel.Qin Wanzhi tersenyum lebar sambil menyipitkan mata. “Aku datang karena merindukan menantuku.”Shen Qi berdecak kesal, memilih untuk tidak mengindahkan pengakuan Qin Wanzhi. Tapi di sisi lain, dia merasa resah karena ternyata Qin Wanzhi datang untuk Xue Ningyan. Zhong Li berbisik di telinganya, “Nyonya Qin sangat dekat dengan Nyonya Muda. Jadi sebaiknya Anda bersandiwara sebentar seolah-olah tidak ada yang terjadi, Tuan Muda. Atau saya perlu mengatakan pada beliau bahwa Anda hilang ingatan?” “Tidak perlu, Zhong Li. Aku bisa menghadapinya,” balas Shen Qi. “Jadi, sur

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 131 : Apa Maksudnya dengan Melakukan 'Itu'?

    Zhong Li berlari kembali ke Paviliun Taman setelah mengambil sesuatu dari kamarnya. Wajahnya tak berhenti tersenyum seolah-olah ini adalah perkembangan yang cukup berarti bagi Shen Qi. “Saya sangat senang Anda mulai penasaran tentang ingatan yang hilang itu, Tuan Muda. Saya sangat menyayangkannya jika Anda menikah dengan Putri Tianqing tanpa melindungi perasaan Nyonya Muda.” Zhong Li tersenyum lebar. “Sudah kubilang dia tetap akan menjadi selir, Zhong Li.” Shen Qi mendengus, “Bagaimana pun, jika aku menikahi Liu Ling, dia tidak boleh menempati posisi selir. Aku bisa mendapat kritik karena telah merendahkan seorang putri Adipati Agung.” “Ah, lupakan saja soal itu, dan lihat ini saja, Tuan Muda.” Zhong Li mengeluarkan sebuah kertas yang sudah cukup lusuh dari dalam sebuah amplop merah.“Ini adalah surat yang dikirimkan Nyonya Muda saat kita berhenti di perbatasan Nanhu. Saat itu Anda selalu menyimpannya di saku Anda, lalu membacanya berulang kali setiap kuda kita berhenti untuk isti

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 130 : Bersedia Berusaha

    “Anda tidak tahu malu sekali, Tuan Muda,” Xue Ningyan berkata tajam. Shen Qi menyeringai lebar, “Apakah saat ini kamu sedang mempermasalahkan perihal istri sah dan selir?”“Tidak, Tuan Muda. Saya mempermasalahkan kepribadian Anda. Bagaimana mungkin Anda meminta saya, yang merupakan wanita yang lebih dulu menikah dengan Anda untuk memilihkan gaun untuk wanita yang akan menikah dengan Anda dan merebut posisi saya?” “Kalau Anda orang yang tahu malu, setidaknya meski pun kejam, Anda tidak akan peduli pada saya sampai permasalahan pernikahan itu selesai.” “Tuan Muda, saya bukan menolak perintah Anda sebagai suami. Tapi saya berhak menolaknya karena Anda sendiri yang berkata bahwa Anda tidak menganggap saya sebagai istri Anda. Jangan-jangan Anda juga melupakan apa yang baru saja Anda katakan?” Shen Qi terkekeh, “Hahaha …, kau pandai bicara juga, ya, Xue Ningyan.” “Saat ini saya sudah cukup kenyang menerima ucapan cinta penuh kebohongan Anda, Tuan Muda. Jadi saya sudah menguatkan hati s

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 129 : Bulan yang Bersembunyi

    Setelah melewati pertengahan musim panas, udara menjadi lebih teduh dari sebelumnya. Malam hari terasa dingin menusuk kulit. Shen Qi keluar dari gerbong, dan mendongak menatap langit yang gelap berbintang. Tanpa sadar, kepalanya memutar ingatan masa kecil yang telah lama tenggelam dalam hatinya. “Pangeran! Coba tangkap aku! Aku akan berlari yang jauh sekarang, hahaha!!” Shen Qi kecil tertawa sambil mengejar gadis berusia lima tahun yang memakai gaun indah. “Kau perempuan, tapi larimu cepat juga, ya.” Shen Qi berjongkok sambil mengatur napasnya yang menderu. Gadis itu berhenti berlari tersenyum sambil menatapnya, “Sebenarnya aku tidak boleh bermain kejar-kejaran. Tapi aku ingin melakukannya sekali saja karena kebetulan tubuhku sedang sangat sehat, jadi, kau tidak boleh memberitahu ibuku, ya!” Shen Qi tertawa lebar, “Kau nakal ternyata! Bagaimana jadinya kalau aku memberitahu ibumu, ya? Kau akan dihukum? Atau dimarahi?” Mendengar ancaman itu, gadis itu mengerucutkan bibir dan mu

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 128 : Yang Yunshui dan Yang Ye

    Dalam perjalanan pulang dari Istana Selatan, Shen Qi melewati Aula Pertemuan Istana. Lalu melihat Kanselir baru saja keluar dari sana. “Apakah orang-orang tua memang suka sekali berlama-lama di istana? Rapat pagi kan, sudah selesai berjam-jam yang lalu.” Shen Qi mendengus. Bukan dia tidak suka melihat Kanselir sebentar lagi akan berpapasan dengannya karena jalan di depan searah. Tapi ini terlalu kebetulan untuk dianggap tidak sengaja bertemu. “Beliau pasti sedang memenuhi janji temu dengan Baginda, Tuan Muda.” “Baginda itu dekat sekali dengan Kanselir, ya? Apa kau tahu siapa namanya?” “Beliau adalah Yang Yunshui,” Zhong Li menjawab. “Haah …, tampaknya aku memang sulit mengingat nama orang-orang yang tidak kukenal. Apalagi dia dari faksi Pangeran Kedua.” Shen Qi berdeham pelan. Saat ini, Kanselir masih jauh dari pertigaan. Dan sepertinya mereka tidak akan berpapasan kalau Shen Qi pura-pura tidak melihatnya ….“Omong-omong, Anda pernah terlibat judi lompat kuda dengan putranya Y

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status