Beranda / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 3 : Merebut Kembali Hak Yang Harus Direbut

Share

Bab 3 : Merebut Kembali Hak Yang Harus Direbut

Penulis: Xiao Chuhe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-10 16:18:07

Ningyan termenung sepanjang perjalanan pulang. Apa maksudnya Shen Qi tidak akan menolak perjodohan itu? Tidak mungkin pria sepertinya tertarik pada Ningyan yang hanya putri pejabat tingkat empat.

“Nona, apakah ada yang mengganggumu?” Xiao Ci bertanya karena tak tahan melihat Ningyan melamun.

“Xiao Ci, maukah kau menyelidiki sesuatu untukku?”

“Katakan saja, Nona. Saya akan melakukannya.”

“Selidiki alasan di balik Shen Qi bersikeras tidak mau menolakku.”

“Baik, Nona.”

Setelah pertemuan singkat itu, Xue Ningyan tidak berhenti memikirkannya. Suara tegas Shen Qi yang menunjukkan wibawa tinggi itu selalu masuk ke telinganya dengan lembut.

Tatapan matanya yang senantiasa tajam juga tidak membuatnya takut atau terintimidasi. Ekspresi wajah yang datar itu juga membuat Ningyan merasa harus terus menatapnya dengan lekat.

Dari pertemuan singkat itu, dia juga menyadari, Shen Qi tidak begitu keras seperti rumor yang Xiao Ci dengar, tidak begitu kejam seperti yang Xiao Ci ketahui.

Ningyan merenung, apakah dia benar-benar bisa menilai perilaku seseorang hanya dari pertemuan pertama yang hanya berlangsung sepuluh menit itu?

Bagaimana pun, alasannya menerima pernikahan dengan gadis dari keluarga rendah jelas tidak bisa dianggap biasa saja. Apalagi, terakhir kali sebelum pergi, Shen Qi bahkan menekankannya dengan jelas.

Benarkah ini hanya permintaan Menteri Keuangan sebagai cara untuk menunjukkan kesetiaan terhadap faksi yang pernah menjadi musuh?

***

Setelah pulang ke rumah, Xue Yuan langsung memanggilnya ke ruang baca. Padahal sudah selarut ini, tapi dia tidak menunggu hingga esok hari baru berbincang.

“Ayah, apakah ada sesuatu yang ingin Ayah bicarakan denganku?”

Xue Yuan menatapnya yang sudah berdiri di depan meja kerjanya. “Duduklah, Ayah ingin bicara panjang denganmu.”

“Baik, Ayah.” Ningyan hanya bisa menurut dan menahan rasa kantuknya sebentar.

“Apakah ada yang ingin kau sampaikan padaku sebelum kita memulai perbincangan ini?” tanya Xue Yuan.

Ningyan terdiam, apakah ayahnya tahu kalau dia pergi semalaman untuk bertemu dengan Shen Qi?

“Aku tidak ingin menikah dengan Tuan Muda Keempat, Ayah.”

“Ningyan.” Xue Yuan menatap tajam.

Ningyan tahu ini tidak akan mudah.

“Pergi bertemu Shen Qi untuk memintanya menolakmu bukan keputusan yang tepat. Ayah memang tidak peduli dengan masa depanmu, tapi kau harus peduli dengan martabat keluarga kita yang di ambang kehancuran ini, bodoh!”

Kepala Ningyan tertunduk, “Ayah benar ….”

‘Biasanya anak gadis memang selalu mendapatkan perjodohan politik dari orang tua mereka, kan? Mungkinkah ayahku juga sama? Hanya benar-benar pernikahan politik dan bukan berniat buruk denganku?’

“Baguslah kalau kau sudah tahu posisimu. Kembailah ke kamar, besok tukang jahit Keluarga Shen akan datang untuk mengukur gaun pernikahanmu.” Xue Yuan menutup dokumennya.

“Baik, Ayah.”

Ningyan kembali ke kamarnya dengan perasaan murung. Dia menghela napas beberapa kali untuk mengurangi gelisahnya.

‘Sejak awal, Ayah memang berencana menjauhkanku dari Keluarga Xue, kan? Dia bahkan menyerahkan kekasihku untuk Xue Fengzhi. Jika sekali saja Xue Fengzhi berkata kalau dia tidak menyukaiku, sangat mungkin jika Ayah sampai membuangku seperti ini.’

Langkahnya terhenti saat melihat bayangan seseorang di kejauhan. Dia memutuskan untuk mendekat karena mengenal siapa yang sedang berdiri di sana.

Suara petir mulai terdengar. Ningyan berdiri di balik dinding lorong, melihat dari jauh Xue Fengzhi sedang berhadapan dengan Gu Shiyi, orang yang baru saja membuangnya.

***

Kembali ke kamarnya, Ningyan menyembunyikan wajah sembapnya di balik selimut. Bahunya berguncang dan suara isak tangisnya terdengar samar.

“Harusnya aku tidak perlu mendekat, padahal tahu akhirnya akan sesakit ini.” Ningyan menyeka pipinya berkali-kali.

“Aku memang percaya Gu Shiyi tidak akan melakukan hal yang buruk di belakangku, tapi memangnya aku berhak apa pada dirinya? Aku bahkan sudah dijodohkan dengan pria lain dan dia akan menikah dengan adikku sendiri.” Ningyan menghela napas panjang, matanya terpejam rapat.

Suara ketukan pintu terdengar.

Ningyan mengangkat kepala, “Siapa?”

“Nona, ini saya, Xiao Ci.”

“Masuklah, Xiao Ci. Pintunya tidak terkunci.”

Pintu berderit terbuka, Xiao Ci masuk dengan raut wajah serius.

Kemarin, setelah meninggalkan Aula Leluhur, Ningyan memberikan tugas pada Xiao Ci untuk mengawasi Gu Shiyi.

Tampaknya dia datang untuk melaporkan hasil pengamatan itu setelah melihat Gu Shiyi berada di kediaman ini bersama Fengzhi.

“Apa yang kau dapatkan, Xiao Ci?”

Xiao Ci menghela napas pelan. “Sesuai dengan dugaan Nona, Tuan Muda Gu memang berkolusi dengan Nona Kedua.”

Ningyan menghela napas panjang, berusaha menahan air matanya. “Apakah mereka sudah menjalin hubungan dejat sejak lama?”

“Berdasarkan kesaksian tetangga Kediaman Gu, Tuan Muda Gu sering sekali membeli perhiasan atau kain sutra berwarna cerah.”

“Saya mencocokkannya dengan gaun yang biasa dipakai Nona Kedua. Ternyata sebagian besar gaun berkualitas mewah yang beliau pakai adalah pemberian dari Tuan Muda Gu.”

“Sudahlah, tak perlu dijelaskan. Yang penting sekarang aku sudah tahu kalau pria itu sama sampahnya dengan pria yang tidak mau menolak perjodohan itu.” Ningyan merebahkan tubuhnya. “Saat keluar, bantu aku mematikan lampu.”

“Nona …,” Xiao Ci bergumam gelisah.

“Aku hanya tidak mau terlalu larut dalam kesedihan, Xiao Ci. Malam ini aku juga melihat sendiri bagaimana Gu Shiyi berbincang akrab dengan Xue Fengzhi. Aku tidak akan mengganggu lagi karena sudah tahu yang sebenarnya.”

Xiao Ci menunduk, “Baik, Nona. Tapi apakah Anda baik-baik saja? Anda tidak merasa sakit hati? Sebenarnya, tidak apa-apa jika Anda menangis untuk melegakan hati yang sesak. Nona tidak perlu menyembuhkannya dari saya, saya yang akan menjaga rahasia demi kebaikan Nona.”

Ningyan terdiam. Tiba-tiba dia terpikirkan sesuatu yang selama ini tidak pernah berani ia pikirkan.

“Nona, apakah ada sesuatu yang membuat Anda tidak nyaman?” Xiao Ci memiringkan kepalanya untuk melihat raut wajah Ningyan yang serius.

“Xiao Ci …, apakah kau ingat, dulu aku siapa?”

“Dulu Nona adalah Nona Besar yang sangat disayangi Tuan Besar dan Nyonya Besar.” Xiao Ci menjawab takut-takut.

Itu adalah pembahasan yang tidak pernah Ningyan sukai setelah ibunya pergi.

“Lalu, sejak kapan itu mulai berubah?”

Xiao Ci benar-benar merasa takut untuk menjawabnya. Tapi Ningyan sudah bertanya.

“Sejak kedatangan Selir Li dan sejak Selir Li melahirkan Nona Kedua.” Xiao Ci menunduk.

Xue Ningyan mendongak menatap langit-langit kamarnya yang lusuh, “Aku kehilangan semua hal yang seharusnya menjadi milikku sejak Xue Fengzhi dan ibunya datang.”

“Ibuku meninggal dan Ayah mulai mengasingkanku, bahkan tidak pernah mengizinkanku keluar untuk hadir di perjamuan bunga atau perjamuan festival keluarga bangsawan.”

“Fengzhi hanya putri tidak sah, tapi dia mendapat perlakuan yang jauh lebih baik dari pada yang aku dapatkan saat kecil. Aku …, merasa sakit hati sampai sekarang.”

Xiao Ci menjatuhkan lututnya perlahan dan mendongak menatap Ningyan dengan mata berembun. “Nona …, kenapa Anda tiba-tiba membahas hal buruk itu? Tidak biasanya Anda seperti ini.”

“Xiao Ci. Apa pendapatmu jika aku berhasil merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milikku lewat pernikahan ini?” Ningyan menjawab mantap.

“Apa? Nona, apa yang Anda bicarakan? Apakah saya tidak salah dengar?”

Ningyan menyeringai tipis, “Kau tidak salah dengar, Xiao Ci. Daripada menyia-nyiakan hidup, aku akan memanfaatkan waktu dengan baik. Dalam waktu dua tahun, aku akan mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi milikku, dan memberikan balasan kepada mereka yang sudah menyakitiku. Termasuk Gu Shiyi.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 4 : Pesta Pernikahan

    Pada akhirnya, pernikahan itu tetap menyertainya. Xue Ningyan berdiri dengan gaun pernikahan di atas karpet merah Kediaman Shen. Langkah kaki kedua mempelai diiringi melodi yang beralun lembut serupa hembusan angin sejuk. Kebahagiaan tampak dari raut wajah para undangan. Namun, apakah sepasang suami-istri baru ini benar-benar bahagia seperti yang terlihat oleh tamu undangan mereka? Ningyan menangis sepanjang melangkah beriringan dengan Shen Qi. Wajahnya yang muram di balik kerudung sutra berwarna merah tak terlihat dari luar. Langkah demi langkah dalam upacara pernikahan dilakukan dengan serius oleh keduanya. Ningyan tahu kalau Shen Qi mungkin juga tidak menginginkan pernikahan ini. Namun pemuda dua puluh tujuh tahun itu melakukannya dengan sangat serius. Menatapnya dari balik kerudung merah, wajahnya samar-samar terlihat dingin dan tidak peduli terhadap sekitar. Harus Ningyan akui bahwa pria ini menyeramkan. Satu bekas luka cukup dalam di pelipis sebelah kirinya menandakan bahw

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 5 : Rumah Dengan Perangkap Berduri

    Begitu selesai menjamu tamu, Shen Qi kembali ke kamar pengantin untuk bertemu dengan istrinya. Saat dia membuka pintu, Xue Ningyan masih duduk anggun di tepi ranjang dengan wajah tertutup kerudung merah. Shen Qi menutup pintu, berdiri tepat di depan Xue Ningyan, dan tangannya bergerak membuka kerudung itu.Ningyan menutup mata, aroma kuat dari arak memenuhi hidungnya hingga membuat muak. Shen Qi sudah ada di depannya. “Xue Ningyan …, bukalah matamu. Lihatlah wajah suamimu dengan baik.” Suara yang terdengar menusuk telinga itu membuat Ningyan langsung membuka mata. Napasnya tertahan, dia hanya melihat wajah datar Shen Qi saja di depannya. “T-tuan Muda …,” Ningyan tergeragap, dia tahu cepat atau lambat tubuhnya akan menjadi milik Shen Qi. Pria arogan yang terkenal tak berhati ini tidak akan melepaskan Ningyan begitu dia sudah disentuh dan menjadi miliknya. Pangeran Pertama bahkan menunjuknya sebagai Kepala Biro Informasi yang didirikan sendiri olehnya dua tahun yang lalu. Shen Qi

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 6 : Pelayan Baru

    "Kudengar Shen Jinyang akan segera menikah dengan Putri Yinyue. Benarkah?" tanya Zhu Mingyue. Putri Yinyue adalah keponakan Kaisar, dia dijodohkan dengan Tuan Kelima atas berkat yang langsung diturunkan oleh Baginda Kaisar sendiri. Raja Yongheng terlihat senang dengan berkat itu dan antusias menanti pernikahan putrinya. "Benar, Nyonya Muda. Pertunangan mereka sudah diadakan di kediaman ini dua minggu yang lalu. Raja Yongheng sedang menyiapkan pesta pernikahan besar di kediamannya. Mungkin acaranya diadakan dua bulan lagi.”"Apakah Baginda Kaisar ikut campur?" "Hanya ada campur tangan Yang Mulia Permaisuri saja, Nyonya Muda. Yang Mulia Permaisuri dipercayakan Baginda Kaisar untuk mengurus pernikahan itu selama dirinya sibuk dengan perubahan di antara para pejabatnya."Zhu Mingyue menghela napas, "Kalau begitu, tak perlu dipikirkan. Mari kita urus kutu ini dulu." Zhu Mingyue berbalik menatap Mu Bai yang sudah berdiri lagi. "Kau kirim salah satu pelayan kita untuk memata-matainya. Di

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 7 : Wanita Itu Spesial

    Biro Informasi. Shen Qi duduk di meja kerjanya, dia terlihat letih, tangan kanannya memijat pelipis dengan tenang. Zhong Li membuka pintu, langsung mengambil posisi duduk di depannya dan meraih sebuah dokumen. Shen Qi menatapnya, “Bagaimana?” Gerakan tangan Zhong Li terhenti, dia bingung sesaat tentang ‘bagaimana’ apa yang dimaksud Shen Qi saat ini? Lalu, ketika mengingat tugasnya sendiri, Zhong Li langsung menjawab, “Belum ada perkembangan tentang orang-orang dari aliansi gelap yang memburu Anda empat hari yang lalu, Tuan Muda.”Shen Qi terdiam, “Belum ada ya ….” Empat hari lalu, saat pertama kali dia menerima surat dari Xue Ningyan yang memintanya untuk bertemu di Restoran Taiji itu, adalah hari di mana dia mengalami masalah besar dalam pekerjaannya. Entah berasal dari mana, sekelompok orang berbaju hitam yang diduga berasal dari aliansi gelap tiba-tiba saja menyerangnya yang dalam perjalanan pulang dari ekspedisi pencari informasi di wilayah barat Ibukota. Pada awalnya, har

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 8 : Laporan Pertama

    Kediaman Tuan Muda Pertama. “Nyonya. Li Li datang untuk menghadap.” Zhu Mingyue memalingkan tatapannya dari buku yang sedang dia baca. Menatap wajah Li Li yang menyedihkan itu. Dia tersenyum tipis, “Bagaimana? Apakah kau nyaman bekerja dengan Nyonya Muda Keempat?” Li Li menunduk, “Majikan yang dipilih Nyonya Muda untuk saya sudah pasti adalah bentuk kebaikan Nyonya Muda pada saya. Mana mungkin saya berani berkata tidak nyaman.” Zhu Mingyue terkekeh, tangan lentiknya menutupi mulutnya dengan anggun. “Jadi, menurutmu, lebih nyaman bekerja denganku atau dengan Nyonya Muda Keempat?” “Saya tidak berani memilih. Nyonya Muda yang sudah memberikan kehidupan baru kepada saya, sedangkan Nyonya Muda Keempat adalah majikan baru pilihan Nyonya Muda. Saya nyaman bekerja dengan siapa pun selama Nyonya Muda yang memilihnya.” Li Li menjawab dengan mantap. “Informasi apa yang kamu dapatkan hari ini?” tanya Zhu Mingyue. “Nyonya Muda Keempat lebih menyukai kesendirian, dan suka melakukan pekerjaan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 9 : Trik

    Ningyan menghela napas pelan, menatap Shen Qi yang tidur tenang di ranjang tidur. Dalam situasi tertentu seperti sekarang, Ningyan terkadang berpikir apakah Shen Qi benar-benar suami sahnya? “Tidak masalah jika aku tidur di sampingnya, kan? Aku kan istrinya.” Ningyan bergumam pelan, menghela napas berat. Tidak ada tempat tidur lain di Kediaman Tuan Muda Keempat, dan tidak mungkin dia meminjam kamar dari para pelayan untuk semalam. Bisa-bisa muncul rumor tak mengenakkan tentang rumah tangganya yang baru dimulai ini. Bahkan kain-kain merah masih menjuntai hingga ke lantai kamar dan belum dilepaskan sejak hari pernikahan mereka. Ningyan menghela napas lagi, “Memang tidak ada cara lain.” Pelan-pelan dia merebahkan tubuhnya di samping Shen Qi tertidur. Sebisa mungkin tidak menciptakan sedikit pun guncangan yang bisa membuat tidur pria itu terganggu. Ningyan memejamkan mata, merasakan jantungnya yang berdegup dengan irama yang jelas seolah getarannya sangat terasa. ‘Aku mengantuk, ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 10 : Makan Malam Bersama Pertama

    “Apa yang Xue Ningyan lakukan seharian ini?” Zhong Li memperbaiki posisi berdirinya. “Hari ini sama seperti kemarin, Tuan Muda. Nyonya Muda tidak banyak pergi keluar dari kediaman.” “Benarkah?” Shen Qi menatapnya seolah tidak percaya. “Bukankah Anda sendiri yang melarangnya?” Zhong Li bertanya memastikan. “Ah …, benar juga. Kau lanjutkan.” “Baik, Tuan Muda.” Zhong Li menghela napas lega, syukurlah dia tidak melakukan kesalahan. “Di pagi hari, Nyonya Muda duduk di paviliun sambil menyulam. Lalu setelah makan siang, dia beristirahat siang setelah membantu Li Li membereskan rumah. Sore ini, beliau kembali melanjutkan menyulam di paviliun.” Shen Qi tersenyum tipis, “Baiklah, tugasmu hari ini selesai, kau sudah bisa mengurus tugas resmimu sebagai wakil kepala Biro Informasi.” “Tuan Muda, menurut saya, tindakan Anda belakangan ini terlihat aneh.” “Apanya aneh?” “Anda seperti sangat peduli pada Nyonya Muda. Tapi tidak pernah menunjukkannya secara langsung.” Zhong Li menggaruk tengku

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 11 : Suami Saya Menyukainya

    Lengang.Meski ada dua orang yang saling berhadapan di meja makan, tidak ada suara apa pun yang keluar dari mulut mereka. Shen Qi makan dengan tenang sambil sesekali memperhatikan raut wajah Ningyan yang seperti kesulitan setiap kali menelan makanan di mulutnya..Namun meski begitu, Ningyan masih bisa menjulurkan sumpit dan meletakkan lauk baru di atas mangkuk nasi Shen Qi sambil berkata untuk makan dengan lahap. Shen Qi mendengus pelan, “Kalau kau tidak menyukai hidangannya, kenapa terus memaksakan diri untuk menelannya?”“Eh?” Ningyan menghentikan aktivitas makannya, menatap Shen Qi dengan raut terkejut. “Kau tidak suka udang, kan? Kenapa masih memaksakan diri memakannya?” “Bagaimana …, bagaimana Tuan Muda mengetahui itu?” “Wajahmu terlihat seperti mau memuntahkannya setiap kali berusaha menelan.” Shen Qi meletakkan sumpitnya di atas meja, menatapnya dengan lebih baik seolah menunggu jawabannya.Ningyan tersenyum tipis, “Ah …, itu karena suami saya menyukainya, jadi saya pun ha

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 82 : Orang Qingzhou

    Tanpa bisa menolak atau pun menghindar, Xue Ningyan akhirnya duduk di kedai teh bersama Tang Yan dengan alasan kenalan yang tak sengaja bertemu. Sebenarnya, dari mana datangnya kata ‘kenalan’ ini? Padahal mereka hanya sekali saja tidak sengaja bertemu karena hal yang sangat biasa. “Saya baru tahu Tuan Tang Yan juga akan mendatangi tempat seperti ini.” Xue Ningyan membuka percakapan sambil menyeruput santai teh miliknya. “Dibanding saya yang orang dunia persilatan, justru tidak terduga sekali bertemu Nyonya Muda Keempat Shen di tempat seperti ini, bukan?” Tang Yan tersenyum. Ah …, kalimatnya itu sulit dibantah. “Dari yang saya lihat saat pertemuan yang lalu, sepertinya hubungan antara Nyonya Muda dan Tuan Muda Keempat sangat baik, ya? Kenapa Nyonya Muda bisa ada di sini?” “Sebelum menikah, saya biasanya memang datang ke sini. Tapi akhir-akhir ini tidak lagi, dan saya baru saja berpikir untuk mengunjungi anak-anak kenalan saya di sini.” Xue Ningyan menjawab apa adanya. “Rupanya N

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 81 : Orang Baik yang Lain

    Xue Ningyan memasuki paviliun dan membiarkan Xiao Ci duduk di depannya. “Terlihat sekali kalau kau membencinya, Xiao Ci.” “Saya memang membencinya.” “Aku bertanya kenapa kau begitu membencinya?” Xiao Ci terdiam sejenak. “Hal pertama, adalah karena dia hampir saja merebut posisi saya di hati Nyonya Muda. Saya sangat tidak menyukai orang yang sok dekat sepertinya itu, padahal dalam hati munafik. Karena tidak ada pelayan yang begitu setia pada majikannya tanpa alasan khusus.” “Hal kedua, adalah karena dia itu benar-benar tidak tulus melayani Anda. Saya sudah mendengar semuanya dari Tuan Muda tentang kelicikan pelayan itu. Benar-benar terbukti bahwa pelayan tidak akan menyatakan sumpah setia begitu saja tanpa alasan pada seorang majikan.” bla bla bla … ….Xue Ningyan mengamatinya yang terus berbicara tanpa henti. Raut wajah Xiao Ci selalu serius saat membicarakan kekhawatiran tentang dirinya. Bahkan terkadang tidak bisa mengendalikan amarahnya saat bertemu orang yang merendahkan ata

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 80 ' Siapa Yang Senior, Siapa Yang Berpengalaman?

    Kecupan di dahi pertama yang mendarat pagi ini, Xue Ningyan tersenyum sambil tersipu malu. “Tuan Muda harus menjaga pola makan dan jangan lupa beristirahat, ya.” “Kau juga. Obatmu harus tetap diminum meski kau tidak merasa sakit lagi.”“Aku akan mengingat pesan Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum lebar. “Kau boleh datang ke Biro Informasi kapan pun kau mau, tapi lebih baik kalau datang bersama Lv Xian karena dia memiliki akses untuk langsung masuk ke ruanganku.”“Benarkah? Terima kasih, Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum. “Kau juga boleh melakukan apa pun di kediaman ini, sesuka hatimu. Kau boleh membuang apa pun yang tidak kau suka, kau juga boleh pergi ke mana pun kau mau, membeli apa pun yang kau suka. Karena kau adalah Nyonya Muda Keempat Shen. Kau tidak boleh membatasi aktivitas lagi.”Xue Ningyan berkedip beberapa kali, tidak menyangka Shen Qi akan memberikan kebebasan hingga sebesar itu padanya. “Aku sungguh berterima kasih sekali pada Tuan Muda ….” “Bukankah kau juga berpik

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 79 : Masa Kecil Bersama Xiao Ci

    Pagi setelah malam itu, Shen Qi menyiapkan sarapan bersama ‘terakhir’ dengan Xue Ningyan sebelum memulai kesibukannya selama beberapa hari di Biro Informasi. Kedua kalinya, setelah bangun tidur, Xue Ningyan tidak begitu canggung seperti saat pertama kali melakukannya. Dia juga bisa menatap wajah Shen Qi dengan normal seperti biasa. Yang berubah hanyalah cara bicaranya yang lebih akrab dengan Shen Qi. Bahkan tindakannya sedikit demi sedikit juga mulai menjadi lebih santai. “Tuan Muda, apakah aku bisa pergi ke Biro Informasi sesekali seperti yang Tuan Muda katakan semalam?” Shen Qi meletakkan cangkirnya. “Kau ingin?” “Kalau Tuan Muda sibuk setiap hari, aku khawatir Tuan Muda tidak makan dan tidur dengan teratur, jadi aku ingin datang sesekali untuk membawakan makanan.” “Apakah ini adalah sisi baikmu yang lain?” Shen Qi menyeringai. “Apa maksud Tuan Muda?” “Sekarang kau sudah bisa memperhatikan keseharian suamimu, ya.” “Memang banyak sekali perubahan pada diriku setelah Tuan Mud

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 78 : Tidak Perlu Lagi Meminta Izin

    “Anda sudah pulang, Tuan Muda?” Xue Ningyan tersenyum dan membuka pintu kamar. “Kenapa kau masih belum tidur?” Shen Qi merengkuh tengkuk Xue Ningyan dan mencium dahinya. Wajah Xue Ningyan mulai terasa panas tanpa bisa dikendalikan, ‘Belakangan Tuan Muda berterus-terang sekali bersikap hangat kepadaku ….’ “Aku bertanya padamu, Xue Ningyan.” Dahi Shen Qi berkerut. “Ah, saya tidak sengaja terbangun, dan mendengar suara kereta kuda di luar, jadi saya mengira Anda baru saja pulang lalu memutuskan untuk menyambut, tapi ternyata Anda sudah di sini ….”“Ayo kita tidur.” Shen Qi melepas pakaian resminya dan berganti menjadi pakaian tidur yang santai. Xue Ningyan duduk di tepi ranjang, mengamati kelembutan Shen Qi yang benar-benar terlihat seperti sosok suami yang sayang menyayangi istrinya ini ….“Kau memikirkan apa sampai melihatku seperti itu?” Eh?! Xue Ningyan terperanjat. “Aku memang tampan, tapi tidak perlu sampai seperti itu menatapnya. Kau juga bukan tidak bisa menikmati ketampan

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 77 : Kekasih Putri Tianqing

    Xue Ningyan merebahkan tubuh di atas ranjang, matanya melihat ke langit-langit kamar, sesekali mengembuskan napas panjang. “Hari ini Tuan Muda sangat overprotektif terhadapku. Apakah karena semalam, ya?” Xue Ningyan bertanya pada dirinya sendiri. Pintu tiba-tiba diketuk dua kali, “Nyonya Muda, saya Xiao Ci.” Xue Ningyan segera membukakan pintu, matanya menatap terkejut saat Xiao Ci benar-benar sudah berdiri tegak sambil membawa nampan berisi makan malam bersama pelayan-pelayan dapur yang membantunya. “Kenapa kau ada di sini, Xiao Ci? Bukankah aku sudah menyuruhmu beristirahat lebih lama?” Xiao Ci tersenyum lebar, “Saya sudah lama tidak merasakan tubuh sangat sehat seperti sekarang, Nyonya Muda. Anda juga tahu, stamina saya kan, memang berbeda dengan wanita kebanyakan.” Xue Ningyan terkekeh, “Masuklah, temani aku makan malam juga.” “Apakah hari ini Tuan Muda tidak pulang lebih awal? Saya mendengar dari Li Li kalau beliau biasanya pulang pukul delapan malam.” Xiao Ci masuk membaw

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 76 : Orang Berbahaya

    “Xue Ningyan.” Shen Qi memanggilnya saat dia sudah berhasil menyusulnya di bawah. Xue Ningyan menoleh, tersenyum lebar saat melihat Shen Qi berdiri tak jauh dari dirinya berada. “Tuan Muda? Bagaimana Anda bisa berada di sini?” Shen Qi berjalan mendekat dan merengkuh pinggangnya. “Aku baru daja menyelesaikan sebuah urusan di dekat sini dan melihatmu sedang jalan-jalan, jadi aku mendekat. Kau tidak suka?”Xue Ningyan menggeleng cepat, “Saya justru merasa senang karena Tuan Muda ada di sini. Saya keluar untuk membeli anggur kering.” “Kau sudah mendapatkannya?” Shen Qi menatap tangan kanan Zhong Li yang membawa sebuah kantong manisan. “Iya, sekarang kami sudah mau pulang.” Xue Ningyan mengangguk penuh semangat. “Kalau begitu, berhati-hati, ya. Pekerjaanku belum selesai, jadi sampai malam hari, Zhong Li yang akan menjagamu. Jangan berkeliaran lagi dan cepat pulang.” Shen Qi mengusap puncak kepalanya, tersenyum. Jantung Xue Ningyan berdebar kencang hanya dengan perlakuan sederhana sem

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 75 : Negosiasi

    Pada sore harinya, persis setelah mempertimbangkan dokumen rahasia yang diberikan Tang Yan kepadanya, Shen Qi keluar dari Biro Informasi menunggangi kuda menuju Restoran Taiji untuk menemui orang tersebut. Kata Zhong Li, Tang Yan yang memberikan informasi rahasia terkait Aliansi Gelap ini sudah menunggu sejak pagi di Restoran Taiji untuk bertemu dengannya. Shen Qi mendengus pelan, orang itu bahkan memesan ruangan di lantai dua hanya untuk pertemuan semacam ini? Tapi wajar saja, karena yang akan dibahas adalah informasi rahasia. Bahkan kalau menuruti kemauannya, Shen Qi berencana untuk menyeret Tang Yan ke Biro Informasi untuk diinterogasi secara resmi. Namun itu justru akan mengundang perhatian orang-orang untuk membicarakannya, dan tak sedikit kemungkinan kabar itu akan sampai hingga ke telinga Yang Mulia Pangeran Pertama dan Liu Ling.Alhasil, tanpa mengharapkan apa pun, Shen Qi pergi menemui Tang Yan di tempat yang sudah dijanjikan sebelumnya. Zhong Li juga mengatakan tentang

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 74 : Li Li dan Xiao Ci

    Saat hari semakin siang, Xue Ningyan menerima surat yang dikirim dari Biro Informasi, dan orang yang mengantarkannya adalah Zhong Li. Pengawal itu berkata, “Hari ini saya diperintahkan untuk menemani Nyonya Muda sepanjang hari. Jadi, jika ada tempat yang ingin Nyonya Muda kunjungi di luar kediaman, atau di mana pun itu, Anda bisa langsung mengatakannya pada saya.” Xue Ningyan membuka surat yang diberikan Shen Qi. “Aku akan pulang sangat larut hari ini, jadi kau tidak perlu menungguku.” Xue Ningyan menghela napas pelan, menatap Xiao Ci yang baru saja tertidur setelah mengobrol cukup lama dengannya. “Aku ingin pergi ke toko camilan,” ucap Xue Ningyan.“Baik, Nyonya Muda, akan saya antarkan.” Zhong Li mengangguk sopan.Li Li mendekat ragu-ragu, “Anu …, Nyonya Muda, apakah saya—”“Kau di rumah saja, sudah ada Zhong Li yang menemaniku.” Xue Ningyan menjawabnya dengan senyum tipis.“Baik, Nyonya Muda.” Li Li tertunduk perlahan. Sepeninggal Xue Ningyan dan Zhong Li, Li Li terus berdiri

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status