Share

Bab. 44. Penentuan Nasib

“Aku tidak tahu kalau Lusi memiliki seorang bibi,” sahut Nyonya Maria menatap remeh Bu Ustaz.

Bu Ustaz hanya tersenyum menanggapi sikap Nyonya Maria.

Mark masih terbengong sembari terus menatap Adelia yang menurutnya sangat cantik malam ini.

“Aduh, aku gak tahan berada di tempat ini terlalu lama. Nyonya Maria ayo kita pulang,” ajak Adelia.

“Baiklah, aku juga tidak kuat menahan bau busuk yang keluar dari badan Lusi,” ledek Nyonya Maria menatap jijik ke arah Lusi. “Menantuku yang paling manis, aku pergi dlu ya. Lekas sembuh,” pamit Nyonya Maria enggan menyentuh Lusi.

Lusi tak menghiraukan komentar buruk dari ibu metuanya. Yang dia ingat hanya perkataan baik Nyonya Maria. Lusi pun tersenyum lalu menjawab, “Terima kasih, Nyonya Maria sudah menjengukku.”

“Dasar wanita gila,” batin Nyonya Maria berlalu keluar kamar bersama Adelia.

Bu Ustaz segera mencegah Mark yang berjalan mengikuti Adelia. Bu Ustaz juga menari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Netty Tya
Ngeriiiihhh Gak pengen baca tapi penasaran
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
pembalasan kepada Mbah dukun dimulai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status