Share

Bab. 50. Lusi Manggil Sayang

Mata Adelia bergetar melihat rumah Mbah Dukun telah binasa. Adelia berjalan sempoyongan menuju ke mobilnya. Sampainya di dalam mobil, Adelia berusaha mengatur napasnya yang sesak.

“Siapa yang sudah berani membunuh Mbah Dukun!” ujar Adelia pelan. Kedua tangannya terkepal menahan amarah. “Lusi? Atau Mark? Aku tidak peduli! Akan kubunuh kalian semua!” pekiknya penuh kekesalan.

“Ini mungkin teguran supaya kamu tidak lagi mendatangi seorang dukun. Kamu harus berhenti percaya dengan ilmu hitam. Dosanya sangat besar, kamu harus segera bertaubat.”

Manajer tak pernah berhenti memberi nasihat kepada Adelia. Meskipun ucapannya tak didengar oleh Adelia. Yang penting sang manajer sudah memperingati.

“Tutup mulutmu, tugasmu hanya mencari pekerjaan untukku dan menerima gaji dariku. Jangan membuatku ingin memecatmu,” ketus Adelia.

Sang manajer itu pun terdiam sembari menghembuskan napas berat. Sebenarnya dia ingin sekali meninggalkan Adelia. Namun, mendiang ibu Adelia telah berpesan padanya agar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
mandi bareng lagi deeeeeh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status