Share

TENTANG NAMA ANAK

"Bi, hari ini aku boleh meminta izin keluar sebentar mengunjungi makamnya Vano?" tanya Kalista pada Bian yang sedang menyetir dengan satu tangan. Satu tangannya menggenggam erat jemari Kalista.

"Tentu boleh, Sayang. Apa aku boleh ikut?"

"Hah?! Untuk apa, Bi?"

"Aku suamimu, bukan? Jadi aku ini ayah tirinya Vano. Vano belum pernah melihat ayah tirinya yang gagah mempesona ini. Jadi aku harus menemuinya."

Kalista berlagak kesal mendengar kenarsisan Bian. Namun tak dapat dipungkiri bila Kalista merasa terharu, karena Bian malah ingin ikut ke makam Vano.

Jam lima sore, mereka berdua sudah tiba di komplek pemakaman khas perkampungan. Bian sedikit kesusahan mencari jalan akibat jejeran makam yang tidak disusun rapi. Kalista sudah melangkah lebih jauh darinya dan memilih berhenti untuk menunggu Bian.

"Apa masih jauh, Sayang?"

"Dekat, kok."

Setelah melangkah sekitar lima meter, Kalista dan Bian terdiam sejenak saat men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status