Share

KAMAR SEMPIT KALISTA

Kalista dan Likha sudah sama-sama berbaring di tempat tidur malam itu. Mereka sedang asyik mengobrol tentang tujuan jalan-jalan mereka besok. Namun sebuah ketukan heboh dari sang ibu cukup mengherankan.

Dengan malas, Likha bangun untuk membuka pintu kamar.

"Tunggu, Bu. Kenapa buru-bu... " Likha menganga dan tak mengedipkan mata ketika melihat sosok menjulang tinggi, tegap, dengan rahang tegas dan tatapan tajamnya berdiri di depan kamar Kalista.

Likha mengedipkan matanya beberapa kali diiringi suara Kalista yang bertanya seraya ikut bangun dari kasur.

"Siapa, Dek?" Kalista berdiri di belakang Likha dan terkejut mendapati Bian berdiri di depan pintu kamarnya dalam keadaan basah kuyup.

Likha memastikan sekali lagi bila ia tidak salah lihat. Dan benar saja, sosok tampan dengan rambut berantakan akibat basah oleh hujan di luar sana masih berdiri di depan matanya.

"Astaga, Nak Bian! Ini handuknya. Kenapa hujan-hujanan? Harusnya te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status