Share

PENYESALAN LIAM

Liam terburu-buru mendatangi sang ayah. Ia diarahkan oleh seorang pramusaji ke private room. Sepertinya ayahnya ingin pembicaraan mereka dikeep secara rahasia. Apalagi ini, Liam pun cukup penasaran. Dalam hati Liam berharap, semoga saja saat ia memasuki private room, tidak akan ada wanita yang ternyata sudah menunggunya. Ini bukan prank kencan buta yang kesekian, bukan?

Liam bernapas lega saat mendapati ayahnya saja dengan ekspresi muram duduk sendirian sambil menyesap wine. Tunggu, bukankah terlalu pagi untuk menikmati wine.

"Ayah, ada apa?" tanya Liam penasaran tanpa mengucap salam. Langsung dihampirinya sang ayah yang menoleh dan menunjukkan ekspresi murung kepadanya.

Hati Liam berfirasat bila ada hal genting yang terjadi.

"Aku bingung harus bereaksi seperti apa. Aku ingin bersorak kegirangan, tapi nyatanya itu jauh dari ekspektasi. Ingin marah-marah, semuanya sudah terjadi."

Liam tidak mengerti apabila ayahnya tidak menjelaskan a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status