Share

MENUJU BADAI

Penulis: Squirrel Crush
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-30 08:00:34

Liam dan Nanda asyik bercengkerama. Sedangkan Kalista total membisu di mana di hadapannya sekarang ada Nevan yang sama bungkamnya.

Kalista sengaja tidak menegur Nevan. Begitu pula sebaliknya. Keduanya hanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Dialog yang terjadi antara Liam dan Nanda seolah tak terdengar sama sekali di rungu Kalista dan Nevan.

Nevan tak membuang muka dari sang mantan istri yang menunduk sejak tadi. Sayang mereka bertemunya dalam situasi yang kurang tepat. Jika saja Nevan tahu bila Kalista ada di Euforia World, maka Nevan tidak akan menyetujui ajakan Nanda untuk berkencan. Jika sudah begini, pasti Kalista akan berpikiran macam-macam tentangnya.

Rasanya gatal untuk mengobrol dengan Kalista. Nevan pun merogoh saku dan mengeluarkan ponselnya. Ia ketik sesuatu di ruang percakapan dan dikirimkan kepada Kalista. Nevan bisa mendengar denting notifikasi di ponsel Kalista.

Wanita itu membaca chat dari Nevan. Kalista mendongak sedikit se
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PUNCAK KOMEDI

    Betapa terkejutnya Jihan dengan pemandangan yang ia lihat setelahnya. Kedua netra Jihan membelalak tak kuasa. Cengkeraman Jihan oleng dan nyaris saja ambruk. Untung berhasil bertumpu pada sesuatu. Kamar Kalista tidak terkunci, bahkan pintunya tidak tertutup. Hanya dirapatkan begitu saja. Jangan salahkan Jihan yang akhirnya melihat Kalista merangkak di lantai tanpa sehelai benang pun dengan Bian yang juga dalam penampilan sama seperti Kalista. Jihan melihat sahabat dan suami tercintanya telanjang bulat dengan area selatan mereka yang menyatu begitu jelas. Tidak pernah sebelumnya Jihan menyaksikan hal semenggairahkan itu. Bian dan Kalista seperti lupa segalanya selain aktivitas menyentuh satu sama lain dan mengerang kenikmatan. Jihan sudah tahu bila yang ia lihat bukan barang tontonan. Namun tidak tahu mengapa, matanya malah tidak mau melepaskannya dari hal tersebut. Jihan bisa melihat jelas kedua orang yang paling ia percaya di dunia itu sedang berada di

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   ANTARA JIHAN DAN KALISTA

    Seminggu kemudian, Jihan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Walaupun demikian, Jihan diharuskan untuk memeriksakan kandungannya sekali dalam seminggu. Dengan dituntun perlahan oleh Bian, seakan-akan Jihan adalah sesuatu yang rapuh dan bisa pecah berantakan kapan saja, Bian tidak pernah melepaskan barang sedetik pun sentuhannya. Ketika Jihan dan Bian sudah bersiap masuk ke mobil, kaca jendela mobil tersebut turun dan menampilkan senyum cerah Kalista yang sudah siap di balik kemudi. "Halo, Tuan Putri. Sudah siap kembali ke istana? Izinkan saya yang menjadi supir anda hari ini.""Kal, kau bisa menyetir?" Jihan cukup terkejut dengan tawaran Kalista yang akan mengemudikan mobil hari itu. "Yes. Selama kau di rumah sakit, aku jadi muridnya Liam. Saat tes drive terakhir, Pak Anto, supir kalian yang jadi penguji." Tawa Kalista terkembang di ujung kalimat. Jihan jadi ikut tertawa. Bian di sana hanya memilih diam. Kalista jug

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   KEBENARAN MASA LALU

    Acara syukuran pun berlangsung keesokan harinya. Walau Margareth sering mengatakan apabila acara tersebut berlabel sederhana, tetap saja di mata Kalista, semuanya berbalut kemewahan. Hidangan-hidangan lezat tersaji di pekarangan belakang yang disulap menjadi tempat pesta. Meja-meja berjejer rapi dimana di tengahnya terdapat bunga lily segar. Satu meja di kelilingi oleh enam buah kursi. Para tamu undangan yang datang adalah rata-rata rekan bisnisnya Bian dan Nicholas, sebagian juga teman-temannya Margareth, dan teman-teman Jihan di circle yang sangat berbeda dari Kalista. Para karyawan Glitz Chemical juga diundang ke pesta tersebut. Lagi-lagi bila ada keramaian seperti ini, seorang Kalista hanya duduk di tepian bahkan di pojokan mengamati situasi. Kalista bisa melihat tawa bahagia ayah dan ibu Bian bersama para tamu yang datang dengan balutan pakaian mahal. Di sekitar sana juga ada Saddam, ayahnya Liam yang tampak merengut tak bahagia di antara

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   IBU MENJUAL KALISTA

    "Apa kau ingin memiliki Bian?" pertanyaan Liam termasuk menjebak bagi Kalista. Kalista sangat memahami bedanya mencintai Nevan dan mencintai Bian di sini. Ketika mencintai Nevan, Kalista cenderung tidak ingin memiliki. Mengapa? Karena Kalista sudah pernah menjadi milik pria itu, tapi yang dia dapatkan bukan kebahagiaan. Dan ketika mencintai Bian, Kalista merasa tersiksa. Tersiksa melawan perasaan dan prinsip sendiri, karena Kalista merasa tidak akan pernah mengkhianati Jihan. Namun nyatanya, Kalista sudah jatuh tanpa ia sadari. Kalista sudah jatuh ketika hatinya masih dihiasi nama Nevan. Bian diam-diam menghapus Nevan dari dinding hati Kalista sedikit demi sedikit. "Sebaiknya aku tidak menginginkan itu, Val." Jihan yang menguping, mengurungkan niat untuk menemui Kalista. Dia juga tidak mau kalau Liam mengetahui hal tersebut. Jihan memilih kembali ke lokasi pesta dengan pikiran kusut di kepala. Apa yang harus Jihan lakukan sekarang? I

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   DON'T TELL ME GOODBYE

    Pagi senin hari itu berjalan normal untuk Jihan. Bian yang terbangun disampingnya setelah ia peluk semalaman untuk tidur. Bian yang memakan sarapan buatnya dan sebagian ia jadikan bekal seperti biasa. Ia yang memasangkan dasi untuk Bian dan diberikan kecupan selamat pagi. Tak lupa berpamitan pada Mochi yang masih sebesar stroberi di rahim Jihan. Semua itu sempurna untuk Jihan yang merasa segalanya sudah kembali seperti semestinya. Hingga akhirnya Jihan menaiki tangga untuk menuju kamar Kalista. Tumben sekali pikirnya Kalista belum siap-siap ke kantor. Akan tetapi kalau dipikir-pikir, ini bahkan belum pukul tujuh. Bisa jadi Kalista masih bersiap atau bahkan masih tidur. Jika memang demikian, Jihan ingin berbicara empat mata sebentar perihal cerita di SMA dulu. Tetapi ketika pintu kamar Kalista yang entah sengaja atau tidak dikunci, hanya ruangan kosong yang didapat Kalista. "Nyonya, maaf. Saya baru saja ditelpon Nyonya Kalista untuk mengunci kamarnya. Katanya lupa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   BIAN QAIS LIANDRA, I LOVE U. KLJ

    "Dari segala rasa yang diciptakan Tuhan, mengapa rasa ini yang harus muncul ketika berulang kali menangkap entitasmu? Ketika diri selalu menepis bila rasa kagum ini hanya sesaat menetes, nyatanya seperti dipijak kuat oleh setancap paku yang tak kasat mata. Dengan tidak tahu dirinya, diri ini ikut berbaris di antara mereka yang sama memujamu. Memilih untuk bersembunyi dibalik mereka yang mengagumi terang-terangan. Hanya berani melirik pada kerlingan disertai senyum miring yang menampilkan cekungan pipi yang menarik hati. Aku terus semakin tidak tahu diri dengan mengirimimu sajak-sajak tak bernama yang kuselipkan di laci meja. Tidak apa kau tidak mengetahui entitasku. Nyatanya menulis tentangmu adalah hal yang membuktikan betapa berharganya sosokmu di mataku. Bian Qais Liandra, i love you. KLJ."Bian bahkan hapal setiap bait menarik dari lembar-lembar puisi yang dikirimkan Kalista. Kalista terdiam dan kemba

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   BUJUKAN PERCERAIAN

    "Vallent, apa kau ada hubungan spesial dengan salah satu menantuku?" Bola mata Liam membesar dalam sekejap. Dari mana pamannya tahu nama penanya? Lalu apa maksud hubungan spesial dengan salah satu menantunya? "Kau membuat cerita stensilan di platform penulis." Nicholas berdecak meremehkan,"Vallent, si raja erotika. Begitukah julukanmu?"Jujur. Liam cemas sekarang. Bola matanya bergerak gelisah. Sial, mengapa ada orang di real lifenya yang sampai tahu mengenai identitas Vallent? Demi Tuhan, Liam tidak ingin soal Vallent diketahui!Vallent adalah kepribadiannya yang menjadi pelariannya untuk healing dari segala carut-marut kenyataan yang harus ia hadapi. "Sadarlah, Liam! Kau punya nama dan tanggung jawab untuk menjaga reputasi. Jangan hanya menumpahkan segalanya pada Bian. Kau harusnya banyak bersyukur sudah ditempatkan di posisi paling bagus di sini. Tak peduli seberapa cemerlang kinerjamu, bila ditemukan sesuatu yang memaluka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   TOPENG

    Kalista baru pulang sore itu. Ia berpapasan dengan Jihan yang sepertinya sengaja menantinya. Ralat, mungkin menunggu Bian. Namun Bian sengaja mendahulukan Kalista pulang lebih dahulu. Selain karena Kalista yang lelah, juga untuk menjaga perasaan Jihan. "Kal, aku bisa minta waktunya?" Sekarang mereka sudah ada di ruang tengah. Duduk berhadapan terhalang meja. Bahkan Kalista merasa asing untuk duduk di samping Jihan seperti dulu. "Bagaimana kondisimu dan Mochi?" tanya Kalista mengawali basa-basinya. "Sudah jauh lebih sehat. Rasanya tak sabar merasakan Mochi menendang."Kalista menyunggingkan senyum tipis. Jihan mengelus perutnya yang masih rata dengan penuh kasih sayang. Wajah sumringahnya tidak bisa dipungkiri adalah pancaran kebahagiaannya saat ini. "Oh iya, Kal. Aku ingin meluruskan perihal pembicaraan Siska kemarin."Meski Kalista sudah mendengarnya dari Bian. Kalista tetap memberi kesempatan pada Jihan untuk meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   HARI ULANG TAHUN PERNIKAHAN (ENDING)

    Semua orang berkumpul di tempat itu. Berbagai hidangan lezat tersaji dan semuanya tinggal pilih. Para pelayan berkeliling menawarkan minuman kepada tamu undangan. Ruangan yang biasanya berisi perabotan rumah sekarang disulap menjadi tempat pesta mewah ulang tahun peringatan pernikahan yang ke dua puluh. Sang raja dan ratu pesta sedang bergandengan mesra menyapa para tamu. Keduanya tersenyum lebar, berbicara ramah kepada semua orang yang menyapa. Dari aura keduanya, terpancar bahagia yang membuat semua orang iri. Mereka dinilai pasangan paling bahagia sekarang. Meski banyak diterpa cobaan, akhirnya mereka berhasil melewati cobaan itu bersama. Ketika keduanya sama-sama ikhlas, akhirnya mereka menemukan kelegaan dan bisa bersama sampai detik ini. "Bian, Jihan! Selamat, ya!" Kalista langsung menghambur ke pelukan Jihan. Liam dan Bian pun sudah memiliki obrolannya sendiri. Sedangkan Jihan dan Kalista malah bernostalgia ke masa lalu. "Kal,

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   VANO

    "Drew, kata tante Kalista, kau mendaftar les di ruang teacher, ya?" tanya Namira yang saat itu sedang menikmati salad buah di kantin sekolah. Drew menutup bukunya dan kini melipat tangannya sebelum mengangguk, menjawab pertanyaan gadis berambut panjang di hadapannya. "Kalau begitu, aku nanti mendaftar les di sana juga, ah! Pasti ayah mengizinkan kalau ada kaunya." Namira mendorong salad buahnya untuk lebih menghadap Drew. Drew menggeleng karena ia tidak begitu suka salad buah. Chicken teriyaki pesanannya belum tiba sama sekali. "Mengapa ayahmu sangat percaya aku? Kalau aku tiba-tiba berbuat jahat padamu, bagaimana?" Drew mengatakannya dengan begitu ketus. Namun, Namira tidak terlihat sakit hati karena Namira setiap hari meladeni sikap Drew yang demikian. "Maka Kak Vano akan menghantuimu dan membalaskan dendamku," jawab Namira sambil mengendikkan bahu. "Kau pikir Kak Vano mati penasaran? Gentanyangan? Jangan bercanda," tegur

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   DREW MALLORY LIANDRA

    "Tante Kalista, Drew tadi di sekolah merokok dengan Angkasa!" "Heh?! Dasar tukang adu!" Gadis yang masih mengenakan seragam SMA-nya tersebut menjulurkan lidahnya pada Drew yang baru saja melepaskan sepatunya sehabis pulang sekolah. Gadis tersebut langsung berlari pergi ke rumahnya sendiri. Kalista yang tadinya menyambut kedatangan putranya dengan berdiri beberapa meter darinya, seketika berkacak pinggang dan menatap tajam pada Drew. "Bunda, jangan percaya Namira!" Drew tidak akan sanggup lagi kalau harus dihukum oleh bundanya. Kakinya masih pegal sampai sekarang, setelah kemarin, Kalista memukul kakinya dengan sapu lidi. Ya. Bundanya memang tidak menerapkan parenting modern. Berbeda dengan Papa Liam dan Mama Jihannya yang selalu memilih jalan diskusi sebagai penyelesaian masalah. Bahkan ketika Drew meminta tolong pada sang ayah, beliau cenderung berpikir agar menurut saja dengan bundanya dengan alasan agar hidup aman sentosa.

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   KESURUPAN VALLENT

    "Val!""Sayang!""Vallent!"Kalista berdecak kesal karena suaminya dipanggil-panggil tidak ada sahutan. "Liam Benedicta! Kau dimana?!" Kalista menggerutu. Liam tidak ada kelihatan batang hidungnya sama sekali. Maka, Kalista pun dengan tertatih turun dari tempat tidur. Ketika tungkainya menginjak permukaan lantai dan ia mencoba berdiri, Kalista nyaris terseok. Untung saja ia memegangi header ranjang untuk menstabilkan kedua kakinya terlebih dahulu. Setelah ia tegak berdiri, barulah Kalista mencoba berjalan, meski harus meringis kesakitan akibat ibadah sucinya dengan Liam. "Sayang, kau mau kemana?" tanya Liam yang baru muncul dengan badan penuh keringat. Sepertinya Liam baru pulang dari lari pagi di sekitar pantai. Liam juga hanya mengenakan kaos tanpa lengan agak ketat dan celana pendek longgarnya. Liam langsung menghampiri Kalista dan memapahnya yang terlihat kesulitan berjalan. "Sakit sekali ya, Sayang?" tanya Liam yang malah membuat Kalista ingin mencubit hidung sang suami. "

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   MERUNTUHKAN PERTAHANAN

    Jihan sadar jika yang ia lakukan sekarang bukan mimpi.Napasnya dan Bian terengah. Jihan malu bukan main karena bisa-bisanya berpikir kalau ia hanya di dalam mimpi. Tanpa menunggu lagi, Jihan pun dengan cepat turun dari tempat tidur tanpa menoleh ke arah Bian yang langsung kaget dengan perubahan sikap Jihan. Namun, karena terlalu terburu-buru, kaki Jihan tersandung sesuatu dan membuatnya mengaduh kesakitan. "Jihan, mana yang sakit?!" tanya Bian yang sudah sigap duduk bersimpuh di depan kaki Jihan. Bian meraih kaki yang diusap-usap oleh Jihan, kemudian sekali lagi bertanya, bagian mana yang sakit sambil mendongak ke atas untuk melihat ke wajah Jihan. Jihan langsung berjalan mundur dengan gugup sambil berusaha menutupi rasa malunya.Bian yang sadar kalau Jihan sekarang kembali takut, akhirnya lebih dulu mengucap maaf. "Maaf." Bian pun berdiri dan berbalik menjauhi Jihan. Bian berusaha membuka pintu kamarnya

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   TERPESONA

    Bian duduk menghadapi pekerjaannya kembali. Namun, pekerjaannya hanya teronggok begitu saja. Bian sedang mengatasi gejolak yang tiba-tiba membara di dalam dirinya. Bian malu kalau harus ketahuan Jihan bahwa ia sedang ingin sekarang. Tidak hanya rasa malu yang mencoba ditutupi Bian. Namun, juga ia tidak ingin kalau Jihan sampai salah paham terhadap dirinya. Apalagi Bian merasa kalau Jihan masih tidak terlalu nyaman berada di dekatnya. "Drew sudah tidur lagi, Mas," ucap Jihan yang membuat Bian sedikit gelagapan. Bian tersenyum kikuk dan mengangguk singkat. Hening kembali menerpa keduanya. Hanya terdengar suara hujan yang berisik di luar sana. Jihan pun memilih untuk duduk di tepi tempat tidur Bian yang menghadap box bayi Drew. Jihan memilih memandangi Drew sambil tersenyum hangat. Meski Drew bukan anak kandungnya, Jihan tetap merasa sangat bahagia ketika merawatnya. Jihan tidak menuntut apa-apa sama sekali selama membantu Kalista mengu

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   GODAAN YANG TIDAK DISENGAJA

    "Drewnya ketiduran sejak tadi. Maaf baru memberitahumu sekarang karena aku tidak tega menghentikan ceritamu."Jihan yang tadinya hanya ingin menghela napas sejenak, langsung urung melanjutkan dongeng yang dikarangnya secara ototidak. Syukurlah, Drew sudah tidur pikirnya. Baiklah. Sekarang saatnya kembali ke rumah Bian. Jihan pun berbalik arah dan diikuti Bian. Sepanjang perjalanan ketika menuju rumah utama adalah siksaan yang menyesakkan untuk mereka berdua. Karena Jihan yang tidak menyahut, makanya Bian juga jadi ragu untuk kembali membuka obrolan. Hingga mereka tiba di rumah utama, Jihan menyerahkan stroller kepada Bian karena Jihan ingin pamit. "Memangnya kau mau kemana?" "Pulang," jawab Jihan singkat. "Mengapa jadi pulang? Nanti kalau Drew rewel lagi bagaimana?" Bian terdengar seperti merengek. Antara memang khawatir kalau Drew menangis seperti tadi dan juga ia ingin sekalian modus. Ehem. "Kau ayahnya, bukan? Jadi kau harus bisa mengurusnya sendiri."Bian ingin protes. Namu

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   BIAN YANG KALANG KABUT

    Sesuai persetujuan, Drew dibawa Bian ke kediamannya selama Liam dan Kalista berbulan madu. Bian yang sudah merasa menjadi ayah, tentu sangat yakin apabila ia bisa mengasuh Drew dengan baik. Ketika Drew dibawa ke rumah yang pasca perceraian Bian dan Jihan, jarang disinggahi sang tuan, kontan saja, kehadiran tuan besar dan tuan kecil disambut sangat antusias oleh para pekerja di rumah Bian. Bian juga sudah menyiapkan berbagai macam perlengkapan yang menunjang dirinya untuk mengasuh bayi berusia tiga bulan tersebut. Bian tersenyum-senyum sendiri melihat kamarnya yang semenjak menjadi duda, suasananya sepi. Sekarang dipenuhi perabotan lucu, seperti box tidur untuk Drew, gelantungan bintang bulan berkelap kelip yang diletakkan di atas box bayi Drew. Bahkan Bian juga membeli banyak mainan meski itu belum cukup usia untuk dimainkan oleh Drew. "Oke, Kal. Oke. Aku sudah mengerti caranya, bahkan bila Jihan tidak membantu pun, aku bisa. Apa kau ingat kalau aku rut

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PERNIKAHAN KALISTA DAN LIAM

    Selain Kalista yang berbahagia hari itu, Jihan pun demikian. Apalagi ketika ia diberi izin untuk menggendong Drew, nama yang sudah diberikan oleh Bian hari itu. Melisa sempat protes meski hanya berbisik pada Kalista apabila nama sang cucu susah disebut. Melisa padahal ingin menamai sang cucu dengan nama lokal saja. Namun, Melisa baru ingat jika pada cucunya mengalir darah seorang Bian Qais Liandra, yang tentunya kita semua tahu bahwa ia bukanlah pria sembarangan. Apalagi bila Melisa melihat Nicholas dan Margareth, dirinya saja seketika minder mendadak. Melisa juga mengingat kalau Kalista pernah menceritakan tentang seseorang yang disebut-sebut sebagai Kakek Aiden, yang katanya sebagai sosok yang membuat Bian bisa seperti sekarang. Jadi terima saja lah. Seorang Melisa bisa apa? Yang penting cucunya sehat, anaknya sehat, dan berharap tidak ada masalah lagi yang menimpa keluarga mereka. "Wajahnya tidak mirip Bian sama sekali," celetuk Margareth y

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status