Share

DINGIN

Malam itu, sepertinya malam terbaik bagi Saddam, karena putranya yang dikenal sangat tidak terbuka padanya, tiba-tiba saja mengungkapkan isi hatinya panjang lebar.

Saddam terdiam seraya berpikir bila putranya sudah besar. Sudah pandai mengambil keputusan terbaik dalam hidupnya sendiri. Lantas dirinya merasa bodoh, karena malah mendorong Liam seperti barang dagangan kepada rekan-rekan bisnisnya agar menjadikan putranya seorang menantu di tengah keluarga besar mereka.

Lantas Saddam penasaran akut dengan maksud segala tutur Liam tentang seseorang yang berhasil membuat anaknya menggila selama seminggu penuh ini.

"Kau tidak akan menyukainya ayah. Bukan hanya itu, sepertinya dia juga akan menolakku," ungkap Liam yang menyerah duluan sebelum berjuang.

Saddam mencelos hatinya. Rasanya sedih menjadi seorang ayah yang tidak bisa mewujudkan keinginan sang anak.

Yeah, Liam memang sudah sering ditolak selama kencan buta. Para gadis itu berpendapat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status