Share

MENEMUI KALISTA

Bian langsung menerobos masuk tanpa permisi ke ruangan Liam. Liam yang melihat kedatangan sang sepupu dalam keadaan kedua tangan terkepal dan napas memburu, seketika penasaran.

"Liam, jawab aku. Apakah Kalista sedang hamil?"

Liam menjatuhkan pulpen yang ia pegang sedari tadi. Kedua bibirnya terbuka dengan raut wajah yang jelas penuh pertimbangan.

"Jawab aku. Jawab, Lian!" Akhirnya Bian berteriak.

Liam berusaha untuk tetap tenang. Ia katupkan kembali kedua bibirnya dan memungut pulpennya yang jatuh.

"Iya. Dia hamil," jawab Liam.

Bian mencengkeram tepian meja dengan bulir air mata yang kembali turun.

"Apa itu anakku?" tanya Bian sekali lagi dengan sedikit suara gemetar.

"Memangnya mengapa? Jangan katakan bila kau ingin membujuknya lagi untuk rujuk. Well, dia sudah sangat bahagia tanpamu." Sorot mata Liam tajam menatap obsidian sayu milik Bian yang begitu putus asa.

"Jika itu anakku, artinya ketika sedang cerai berlangsung, dia sedang hamil. Aku ingin bertanggung jawab pada darah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status