Share

166. Air Mata Bu Hera

Rana dilarikan ke rumah sakit terdekat. Bukan rumah sakit besar tempat suaminya dirawat karena Bu Hera yang sudah terlanjur panik melihat darah ada di lantai dan pakaian tidur menantunya. Wanita itu bahkan menyetir sendiri sekuat tenaga tidak pingsan karena Rana yang berbaring meringkuk di kursi belakang mobil sambil merintih.

"Tolong menantu saya, Pak! Darurat!" Teriak Bu Hera begitu berhenti di depan lobi IGD. Dua orang perawat menggendong Rana dan meletakkan wanita itu di kursi. Bu Hera memarkirkan mobil dengan asal di parkiran depan lobi karena ia sudah panik.

"Dibawa ke mana menantu saya, Pak?" tanya Bu Hera pada petugas customer service yang berada di dekat lift.

"Ke ruangan tindakan atas, Bu. Kebetulan ada dokter yang baru menangani ibu melahirkan normal. Naik lift lantai empat ya, Bu."

"Makasih." Bu Hera memencet lift. Tangan dan lututnya gemetaran. Keringat sebesar biji jagung membasahi kening dan juga leher. AC rumah sakit yang dingin tidak berasa apa-apa di tubuhnya karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status