Share

172. Ruang Perawatan

Tubuh Rana bergerak gelisah saat suara ponsel berdering berkali-kali. Wanita itu membuka mata, lalu meraih ponsel di atas nakas dengan malas. Tanpa melihat siapa yang menelepon, Rana langsung saja menggeser layar terima.

"Halo, siapa?"

"Halo, Rana, ini Bapak. Mbak Adis kamu sudah ditemukan."

"Alhamdulillah." Rana yang tadinya lemas, mendadak membuka mata dengan lebar.

"Tapi kondisinya tidak baik dan perlu perawatan intensif dan ekslusif. Dokter menyarankan kakak kamu dirawat ke kamar VIP yang per malam biayanya empat juta dua ratus ribu rupiah. Mungkin akan menghabiskan waktu tujuh hari di rumah sakit, di luar obat. Bapak butuh lima puluh juta untuk kakak kamu. Kirim sekarang ya, karena Bapak sudah ada di kasir."

"Pak, lima puluh juta uang dari mana? Saya gak ada. Baru kehilangan bayi. Bapak malah minta uang banyak sekali. Saya baru kirim empat juta kemarin, sekarang sudah minta lagi. Bapak tega sekali pada saya. Saya di sini pembantu, Pak. Saya baru kehilangan bayi, Bapak gak ada uc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status