Share

175. Kondisi Abdi

"Apa kamu ingat namamu?" Kini giliran Pak Darmono yang bertanya.

Abdi terdiam beberapa saat. Semua mata tertuju padanya penuh harap. Namun, lagi-lagi pria itu menggeleng.

Luisa semakin ketakutan. Dia ingin sekali memeluk pria itu untuk mengurai kerinduan, tapi tentu saja tak bisa dilakukan karena suaminya tampak hilang ingatan. Luisa mencoba menahan diri sambil berpikir.

"Apa tidak sebaiknya kita panggil dokter lagi, Pa?" Luisa berbicara pada ayahnya.

"Baiklah. Biar Papa panggil dokter lagi."

Luisa mengangguk. Nisa yang sejak tadi tak banyak bicara segera mendekati putri suaminya. Dengan penuh kasih, dia mengusap bahu wanita itu, mencoba menenangkan. Di sisi lain dia pun merasa terpukul melihat keadaan kakaknya yang sudah sadar tapi tak ingat apa-apa.

Tak lama dari itu Pak Darmono kembali bersama dokter. Dia menjelaskan pada dokter tersebut keadaan Abdi yang tak ingat siapa pun di antara mereka, bahkan pria itu tak mengingat apa yang terjadi padanya.

Dokter kembali memeriksa. Dia menc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status