Share

171. Levi yang Bersedih

Levi menatap gedung-gedung bertingkat di luar sana. Semua sibuk hilir mudik dengan semua kesibukan dan urusan masing-masing, sementara Bu Hera menatap anak semata wayangnya itu dengan perasaan campur aduk.

"Ini sudah malam, apa kamu belum ngantuk?" tanya Bu Hera pada Levi. Pria dewasa itu menghela napas.

"Saya gak bisa tidur, Mom. Bagaimana Rana?" tanya Levi.

"Rana sudah diantar pulang oleh Pak Samsul sore ini. Rana pulang ke Jakarta untuk pemulihan. Bapaknya mungkin akan membantu menjaga serta merawat Rana untuk beberapa hari ke depan," jawab Bu Hera masih dengan kesedihan mendalam.

"Jika kita semua balik ke Jakarta, lalu makam bayi saya?" tanya Levi seakan tidak tega meninggalkan putrinya sendirian di kota orang.

"Mama akan bicara pada dokter dan aparat lingkungan setempat. Jika boleh, makam Mehra akan kita pindahkan di Jakarta. Di samping makan papa kamu." Levi mengangguk. Hal itu memang yang ia inginkan. Putrinya berada satu kota dengannya meskipun sudah beda alam.

"Rana apa sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status