Share

143. Darren yang murka

Setelah berbincang dengan Naufal, Aruni merasa lega. Mereka pun memutuskan untuk mengatakan kejujuran tersebut langsung pada Nuha. Mereka memutuskan bertemu dengan Nuha keesokan harinya. Nuha harus tahu dari bibir ke dua orang tua kandungnya bukan dari omongan orang. Jika Nuha tahu dari orang lain maka dia pasti akan merasa lebih syok.

Aruni pulang usai melaksanakan shalat magrib di masjid yang terletak berseberangan dengan kedai batagor.

Kini Aruni memarkirkan dan memasukan mobilnya ke dalam pekarangan rumah yang begitu luas dan asri. Mereka pun masuk dan istirahat karena hari itu sangat sibuk dan cukup melelahkan.

Aruni mengingat tentang pembicaraannya dengan Naufal, oleh karena itu dia segera mengambil ponselnya dan berusaha menghubungi Nuha. Namun Nuha tidak bisa ditelepon karena ponselnya tidak aktif.

“Nuha kok tidak aktif ya?” gumam Aruni merasa cemas.

“Ummi seperti tidak tahu saja kebiasaan Teh Nuha. Teh Nuha kadang suka lupa ngecas ponselnya kalau capek pulang kuliah,” cicit S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status