Share

Supir Pengganti

"Ay...!!!"

Aku menoleh begitu mendengar seseorang memanggil namaku dan yang kulihat adalah lelaki yang wajahnya pucat pasi, berlarian mencari keberadaanku. Ya hanya aku sendiri yang ikut di mobil ambulance dan anak-anak bersama Retno.

Aku putuskan untuk cepat-cepat membawa ibu, dan menyuruh akang untuk menyusul. Karena perjalanan dari lokasi pembangunan yang cukup jauh, aku takut semakin beresiko jika tetap memaksakan untuk menunggunya.

"Akang.."

Begitu melihatku, Akang memeluk tubuhku dengan erat tanpa menekan perutku. Jujur saja, sampai detik ini kram itu masih terasa, hanya saja tidak separah tadi. Aku sudah konsul ke dokter kandungan selagi menunggu ibu diperiksa oleh dokter. Kata dokter kandungan itu sangat lumrah jika memasuki trimester kedua karena otot-otot perut semakin melebar dan tentu saja perut perlu adaptasi.

Tapi aku memutuskan untuk tak memberitahu Akang karena aku gak mau menambah beban pikirannya.

"Apa yang terjadi.. saya sepanjang jalan panik Ay.. saya bahkan gak fo
HalSya

Ada yang udah jengkel sama Husein? Tenang!! Dia setia kok.. tapi lagi nyebelin aja. Dia masih tak membolehkan yang bukan muhrim menyentuh tubuhnya. Awokwwowk ***

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status