Share

Selesai

"Rey.. kemarilah.."

Aku yang merasa terpanggil, segera mendekat dan meraih pergelangan tangan ibu. Ya Allah, aku baru sadar kalau kulit ibu pucat dan banyak lebam biru di mana-mana. Aku bukan dokter, tapi sedikitnya aku pernah baca-baca artikel mengenai berbagai macam penyakit dan ciri spesifiknya.

Di antara yang pernah aku baca adalah tanda-tanda penyakit jantung yaitu banyak lebam di kulit, dan ini persis seperti yang aku lihat di gambar waktu itu.

"Iya bu, ini Rey.. hikss.. ibu yang kuat.."

Rasanya suaraku hampir hilang, tenagaku rasa mau habis.. aku paksakan untuk tetap di samping ibu, walau rasanya aku seperti mau ambruk.

Ibu menggeleng lemah, "Ibu tidak bisa. Rasa rindu pada bapak lebih besar.. maafin ibu ya.. dan.." Air kata beliau turun lagi, dan aku mengusapnya.

"Ibu mau minta maaf sama kamu Rey.. perlakuan ibu.. ketika awal kamu menikah.. sangat buruk.. hahhh..."

Ya Allah, ibu... kenapa masih mengingatnya.. aku padahal sudah melupakan masa itu. Bagiku, itu adalah jalan yang
HalSya

Sumpah, aku mewek pas bikin bab ini.. apakah menurut kalian bab ini sedih...??? Yuk ramein kolom komentar kalau mau lanjut... ***

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status