"Assalamualaikum..""Waalaikumsalam..Iya dengan siapa ya?" Zulaikha masih ada di dekatku dan hanya memandang heran pada wanita yang ada di depan kami ini. Perasaan aku sedikit gak enak... Gimana kalau tiba-tiba dia bilang minta pertanggungjawaban pada Husein karena dia- Haish, astaghfirullah.. kenapa pikiranku jadi gak sehat begini sih? Apa karena hormon kehamilan?"Perkenalkan, nama saya Luna Khoriyah.. saya adalah sepupu Husein..""Sepupu?" Aku jelas terkejut dong.. setahuku, sepupu Akang hanya Faris saja, anaknya paman Muhlil. Sepupunya dari mana? Ayah mertuaku anak tunggal. "Iya benar, aku anak dari Ibu Karina, adik dari Tante Fatimah dan Om Muhlil."Sumpah, aku gak paham deh. Aku gak tau asal muasal si teteh Luna ini. Soalnya yang aku tahu, ibu mertuaku hanya punya adik Paman Muhlil. "Rey, saya-"Ucapan akang terhenti saat melihat seorang wanita yang berdiri di depan rumah kami. "Kak Husein ya? Aku Luna kak Sein, kita pernah ketemu dulu, di pemakaman kai Ahmad."Kudengar nama
Waktu sudah menunjukkan jam setengah dua dan sepertinya aku merasa langkah kaki Akang semakin dekat menuju rumah. Aku duduk di depan kursi televisi sambil membaca majalah busana muslim keluaran terbaru. kayaknya ada beberapa yang aku suka deh, nanti aku minta akang buat beliin deh. dan tak lama...tok..tok..tok.."Assalamualaikum.."Baru aja aku mau berdiri membukakan pintu rumah, dari arah dapur berlari seorang perempuan yang entah kenapa seperti tergesa sekali ingin membukakannya. padahal ada aku yang lebih dekat jarak ke pintu, tapi Si Luna malah mendahuluiku. Aku cuma bisa geleng-geleng kepala, dan memilih berdiri tak jauh dari sofa."Waalaikumsalam, kak Husein... sudah pulang??" kata si Luna sambil senyum-senyum ke notabene nya 'suami orang' ini.Tapi.. sayangnya Husein tidak menggubris pertanyaan si Luna, dia malah berjalan mepet tembok melihat ke arahku dan kemudian menjatuhkan kecupan sambil memelukku."Merindukan saya, Ay?" Aku tersenyum dan mengangkat tanganku untuk membala
Tak mau menunggu waktu lebih lama lagi, Akang sebelumnya sudah mengontek paman Muhlil untuk datang ke rumah, dan aku memberitahu ayah bunda supaya ikut mengobrol. Kami semua, harus mendengar semua penjelasan dari wanita itu, tanpa harus ada yang ditutup-tutupi.Kenapa ayah dan bunda juga harus hadir? Karena akang takut mereka akan salah paham, jika suatu saat melihat kedekatan Husein dengan sepupunya itu. Yah walaupun kemungkinannya kecil, karena biarpun dengan saudara, selama itu bukan mahromnya, maka akang pasti akan selalu menjaga jarak.Anak-anak seperti biasa, dititipkan dulu pada Retno agar tak perlu mendengar pembicaraan orang dewasa.Kami semua sudah berkumpul, dan satu orang yang menjadi icon utama itu, terlihat gusar dan penuh kekhawatiran.Padahal kita gak ada yang nuntut kok, kita semua diam sampai perempuan itu sendiri yang berani buka suara. Kita semua sabar dan gak memojokkan dia. Entahlah, terlalu misterius sih dia ini."Uhm.. pertama-tama, saya mau minta maaf pada kak
Kuberfikir, mungkin yang dimaksud tragedi oleh dia tadi siang adalah kecelakaan yang merenggut nyawa suaminya ini. Sungguh cerita yang malang. Dibalik prilakunya yang menyebalkan tadi, sebenarnya dia sedang menyimpan duka yang mendalam. Kasian sekali.. batinkku."Innalilahi.. kasian sekali nasibmu nak.." Bundaku beranjak untuk memeluk tubuh bergetar Luna, yang saat ini diliputi dengan isak tangis."Bukan hanya suamiku bu.. hikss.. tapi anak dalam kandungan kami juga harus gugur, bahkan rahimku diangkat karena kata dokter, rahimku mengalami kerusakan yang cukup fatal. Aku, sudah tidak bisa mengandung lagi."Ya Allah, aku sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Aku mohon ampun ya Allah, aku bersikap tidak baik padanya sejak tadi. Padahal, dia hanya wanita yang sedang berduka. Siapa yang tidak sedih saat dirinya dinyatakan tidak bisa mengandung lagi? Siapapun wanita itu, pasti akan hancur. Kesedihannya tiga kali lipat. Suami dan anak, bahkan 'tempat tinggal' anaknya juga ikut pergi. Aku sun
"Ay, dasinya mana?""Ini sebentar!" Aku belum bisa ngurus diri aku sebelum bayi besarku ini selesai duluan. Padahal semua yang mau dia pakai sudah aku siapkan di atas kasur, tapi dia masih teriak-teriakan nyari apa yang dia perlukan tanpa mau bergerak di tempatnya. Apakah suami-suami kalian juga begitu?Fix, berarti mereka satu spesies."Sini aku pakekin. Oh iya Akang, tadi subuh lucu, masa Zulfi sambil merem nyariin adiknya masuk ke kamar. Begitu liat Zulaikha yang tidur di kasur kita, akhirnya Zulfi ikut tidur ndusel-nduselan." Aku cekikikan sambil nyeritain kejadian subuh tadi. Tak lupa tanganku jiga sibuk memasangkan dasi bayi besar.Anak-anak udah selesai dari tadi. Semuanya aku paksa bangun pukul tujuh dan langsung aku mandiin, lalu pakai baju formal, karena hari ini kita harus hadir di acara pembukaan kafenya Clara. Semua anak-anak ikut."Dia itu emang begitu ay, pernah malem-malem juga gantian Zulaikha yang nyariin Zulfi pas anak lelaki kita tidur di depan televisi. Mereka itu
Mobil yang dikendarai Husein telah sampai di kafe Clara dan terpantau tempat itu sudah ramai dengan banyak tamu. Mereka masih asyik saling bercengkrama sambil menunggu kedatangan seseorang. Yaps, siapa lagi kalau bukan ustadz menyebalkan yang ada di sebelah Reynata ini.Kenapa menyebalkan? Lagi-lagi ini masalah perbedaan pendapat yang menurut Rey, Husein itu terlalu baik. Sekali-kali curiga dan sedikit waspada gitu? Mungkin aja, Rey akan merasa senang karena setidaknya ada seseorang yang mendukung pemikirannya.Tapi kalau itu bersangkutan dengan yang namanya 'prasangka buruk', maka meminta pendapat ustadz tampan itu, pastinya akan berujung dengan sebuah perdebatan."Cudah nyampe, yeayy!!""Kita matan enak yeeayy!!"sorak bahagia dua buah hati mereka telah menyeruak di dalam mobil, sambil sesekali menggedor kaca sebagai tanda mereka tak sabar ingin segera turun dari sana.Baru saja Rey membuka sabuk pengaman yang melingkar di tubuhnya, Husein terlebih dulu menghentikan pergerakan Rey y
Alhamdulillah acara pembukaan kafe ini berjalan dengan lancar. Dipimpin oleh ustadz Husein itu sendiri, sampai ke acara penutupan alias doa bersama. Ada tausiyah sedikit tadi masalah jual beli dalam Islam.Di dalam ajaran agama islam, jual beli itu merupakan kegiatan tukar-menukar harta dengan harta, yang hukumnya mubah untuk waktu selamanya, bukan riba dan bukan hutang. Baik itu berupa pakaian, tempat tinggal, bahkan makanan seperti kafe yang dikelola Clara saat ini.Biar semua orang tahu, biar semua orang paham agar orang tidak sembarangan dalam akad jual beli. Tata caranya antara lain :1. Transaksi jual beli dilakukan dengan ridha dan sukarela. Kegiatan jual-beli dibolehkan dalam Islam, bila tidak ada unsur paksaan di dalamnya. ...2. Objek jual-beli bukan milik orang lain. ...3. Transaksi jual-beli dilakukan secara jujur. Mengambil untung yang tidak berlebihan dan merugikan banyak orang.4. Transaksi jual-beli barang yang halal, tentu saja bukan barang curian ...5. Objek jual
"Lo gak ngarang kan Rey?""Buat apa sih gue ngarang masalah begini, kurang kerjaan aja.""Tapi gue masih gak percaya, kayak waw.. setelah ngalamin kecelakaan, kenapa tujuannya ke rumah lo?""Maksud lo apaan?""Kayak ada maksud tersembunyi. Ya kalau menurut dia lagi dalam keadaan berduka dan menenangkan diri, dia bisa aja dateng ke keluarga almarhum suaminya, atau ke kerabat ibu kandungnya. Kenapa harus ke rumah kalian yang istilahnya, kalian itu adalah keluarga jauh. bener kan?"Lah Nad, iya juga!!!"Nadine emang lebih cerdas dari Reynata, karena semua itu yang dia sampaikan tadi tidak terpikirkan sedikit pun oleh Reynata. Benar juga, dia pasti memiliki keluarga yang lebih dekat. Bukan pergi ke Al-aqso yang selama bertahun-tahun tak pernah tau keberadaannya. Aneh, sangat aneh dan Reynata benar-benar memikirkan masalah ini sampai kepalanya sedikit pusing.Reynata merasa kehadiran wanita itu sedikit demi sedikit akan mengganggunya. "Ay, sudah gak marah?"Tangan Husein yang terangkat me