Share

Bab 23

Sebenarnya, siapa pun bisa melihat bahwa pelayan ini pasti diperintahkan seseorang untuk memukul Tiffany dengan kuat dan frekuensi secepat itu. Kata-kata Sean membuat pelayan itu langsung berhenti.

Sesaat kemudian, dia menarik kembali cambuknya dengan patuh, "Aku mendengar perintah dari Tuan Darmawan."

Lulu melirik dengan sinis sembari menyindir, "Kami sedang menjalankan hukuman untuk orang yang nggak setia. Sejak kapan anak yatim piatu punya hak untuk bicara di sini?"

Biasanya, Sean tidak pernah berkomentar apa pun dalam situasi yang melibatkan seluruh Keluarga Tanuwijaya seperti sekarang ini. Namun, hari ini dia tiba-tiba melontarkan ucapan seperti ini. Tentu saja Lulu merasa tidak senang.

"Yang kalian pukul itu istriku, tentu saja aku harus bicara," ucap Sean dengan nada yang tetap tenang.

Seperti yang dikatakan Sean, Tiffany menyadari bahwa Sean memang tidak punya kedudukan, martabat, dan bahkan tidak ada yang menganggap serius kata-katanya di rumah ini.

"Nikah sama wanita rendahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status