Share

Bab 27

Genta bergegas turun dari mobil, lalu mengambil kursi roda dan membantu Sean duduk di atasnya. "Yuk," kata Sean dengan nada tenang sambil tersenyum tipis padanya, "Kamu jalan duluan."

Dengan perasaan campur aduk, Tiffany membawa Sean masuk ke rumah sakit. Mereka melintasi lobi yang ramai dan masuk ke lift dengan diam.

Saat lift mulai bergerak, Tiffany akhirnya tidak bisa menahan diri lagi dan menoleh ke arah Sean. "Kakek Darmawan bilang kamu bukan orang yang suka keramaian dan nggak suka berinteraksi sama orang asing. Kenapa kali ini kamu bersikeras mau jenguk nenekku?"

Sebelum benar-benar bertemu dengannya, Tiffany sudah bisa merasakan bahwa Sean adalah pria yang dingin. Setelah bertemu, dia menyadari bahwa Sean bukan hanya dingin, tetapi juga sangat angkuh. Pria seperti ini jelas bukan tipe yang suka berurusan dengan masalah keluarga atau kerabat.

"Karena penasaran."

"Penasaran apa?" tanya Tiffany.

Sean menoleh pada Tiffany. Tatapannya yang tersembunyi di balik kain sutra hitam itu s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status